Madrasah Rumah Tangga - Part 9 (perangkat pendidikan)
Apa yang dimaksud dengan berbeda?
kapan kita harus berbeda?
dimana perbedaan itu harus kita tempatkan?
siapa yang akan menempatkan perbedaan itu pada tempatnya?
kenapa kita harus berbeda?
bagaimana menjadi berbeda?
>> Dalam hiruk - pikuk kota yang penuh tekanan dan kesenjangan
* Keluarga SUAMI OTAK KIRI (Priode ngontrak)
Ayah: (berangkat kerja pagi pulang malam)
Ibu: (idem)
Anak2: (Sekolah + keliaran bermain + pulang larut malam)
- Jam malam, Rumah masih sepi -
ibu : (Masuk rumah, mandi, lelah, masuk kamar, istirahat)
Ayah: (masuk rumah, mandi, nonton TV, ketiduran)
Anak2: (masuk rumah, masuk kamar, nonton TV larut malam)
- ba'da subuh
Ayah+ibu: (siap - siap berangkat + menitipkan uang kebutuhan harian anak2)
Anak2: (sarapan di luar + berangkat sekolah)
.....terus berlalu...komunikasi semakin senjang dan kaku...
* Keluarga SUAMI OTAK KANAN (Akhirnya bangun rumah sendiri)
- saat pembangunan rumah -
All: (Cengok?) Ayah lagi buat apa?
Ayah: Hihihi... (Senyum misterius)
Rumah ini terdiri dari 2 pintu masuk - keluar. pintu pertama seperti pintu pada umumnya dan bertuliskan "khusus tamu". dibuka ketika dikunjungi tamu saja. pintu satunya lagi berupa lorong persegi (2 x 2 meter). lorong itu berada pada bagian tengah dinding, tinggi dindingnya 4,5 meter. adapun lorong itu sendiri berada pada ketinggian 2 meter dari permukaan lantai. Sebagai Hiasan, di atas lorong itu terukir kata - kata ampuh.
lorong ini berhubungan dengan ruang utama (Nonton TV + makan, dll). tepat di balik lorong itu sebuah matras besar + empuk sebagai tempat pendaratan.
Anak2: (Kagum) Wihh...permainan apa ini ayah? ASIIKK!
ibu: (Heran) Ayah apa - apaan sih??
Ayah: (berdiri gagah + senyum sembako) ayah namakan ini "Lorong Cahaya" yang akan memberikan spirit buat kita dan menjadi alat komunikasi efektif. pokoknya keluarga kita tanpa terkecuali wajib melompati lorong ini! ada pun pintu itu hanya untuk tamu. titik!
Ibu: (Cengok) Ayah masih waras kan? ini kan tinggi untuk dilompatin?
Ayah: wakakak...
>> Rumah Resmi Ditempati
- Berangkat aktifitas -
Adik: (Penasaran berkali - kali gagal menerobos lorong cahaya) Ah...susah ayah, ketinggian??
Ayah: Sssttt! gak ada yang susah! Ayo Fokus, Strategis, Optimis! Ambil ancang2 dulu dong! jangan harap bisa sukses kalo belum bisa nerobos lorong ini! makanya baca dulu doa yang di atas lorongnya?!
kakak+adik: Dengan Nama Allah aku berserah diri, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah! (Termotivasi + melompat + masih gagal)
Ayah: (Nyengir) berarti semuanya dapet PR dari ayah! Kakak, Adik, ayo sekarang lompatin pundak ayah! (jongkok)
kakak+adik: (Melompat+menerobos lorong) Yeee....Berhasil!
ibu: (BT) ibu manjat aja ah?
All: (sorak) HUUuuu...payah! cemen!
ibu: (Cemberut) Heh, berani yah??!! semuanya cuci baju masing2!
All: (hening)
ibu: gini2 ibumu bekas atlit lompat jauh di sekolah! (Ancang2+lari + lompat + tersandung+tersungkur ke matras luar) Ukhhh...
All: Hahaha...katanya mantan atlit?
Ayah: (Baca Doa+Kuda2+lari2 kecil+melesat) Jurus Harimau Melompat!!! (gaya harimau+ menerobos lorong dengan mulus tanpa bersentuhan tembok+mendarat dengan mulus) Allahu Akbar!!!
All: (Kagum) Wiiihhh...Kerrreeennn!!!
Ayah: (Senyum Sembako) Lorong ini hanya bisa dilewati dengan mulus oleh orang2 yang Fokus+Strategis+Optimis!
Setiap hari (berangkat / pulang aktifitas) mereka saling berlatih. Semakin hari mereka semakin terbiasa bahkan menjadi luar biasa karena masing2 mengembangkan gaya melompatnya. lorong ini seperti pembatas antara Dunia dalam dan luar. bahkan menjadi harta yang sangat berharga bagi mereka. menjadi sumbu semangat. menjadi media kebersamaan mereka.
>> 30 tahun kemudian, silaturrahiim keluarga besar
Ayah + ibu: (berkali - kali gagal melompat) Aduh, ayah dan ibu udah gak sanggup melompatinya lagi, hehe...(pasrah)
Kakak+Adik:(Jongkok) Ayah...ibu...Ayo lompatin pundak kita!
Ayah+ibu: Hihii...(Saling Melirik + berpegangan tangan)
"Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah!"
(Kuda2+lari2 kecil+melesat+menginjak pundak+menerobos lorong)
All: Yuhuuu...Berhasil (Berpelukan)
Apa yang dimaksud dengan berbeda?
kapan kita harus berbeda?
dimana perbedaan itu harus kita tempatkan?
siapa yang akan menempatkan perbedaan itu pada tempatnya?
kenapa kita harus berbeda?
bagaimana menjadi berbeda?
>> Dalam hiruk - pikuk kota yang penuh tekanan dan kesenjangan
* Keluarga SUAMI OTAK KIRI (Priode ngontrak)
Ayah: (berangkat kerja pagi pulang malam)
Ibu: (idem)
Anak2: (Sekolah + keliaran bermain + pulang larut malam)
- Jam malam, Rumah masih sepi -
ibu : (Masuk rumah, mandi, lelah, masuk kamar, istirahat)
Ayah: (masuk rumah, mandi, nonton TV, ketiduran)
Anak2: (masuk rumah, masuk kamar, nonton TV larut malam)
- ba'da subuh
Ayah+ibu: (siap - siap berangkat + menitipkan uang kebutuhan harian anak2)
Anak2: (sarapan di luar + berangkat sekolah)
.....terus berlalu...komunikasi semakin senjang dan kaku...
* Keluarga SUAMI OTAK KANAN (Akhirnya bangun rumah sendiri)
- saat pembangunan rumah -
All: (Cengok?) Ayah lagi buat apa?
Ayah: Hihihi... (Senyum misterius)
Rumah ini terdiri dari 2 pintu masuk - keluar. pintu pertama seperti pintu pada umumnya dan bertuliskan "khusus tamu". dibuka ketika dikunjungi tamu saja. pintu satunya lagi berupa lorong persegi (2 x 2 meter). lorong itu berada pada bagian tengah dinding, tinggi dindingnya 4,5 meter. adapun lorong itu sendiri berada pada ketinggian 2 meter dari permukaan lantai. Sebagai Hiasan, di atas lorong itu terukir kata - kata ampuh.
lorong ini berhubungan dengan ruang utama (Nonton TV + makan, dll). tepat di balik lorong itu sebuah matras besar + empuk sebagai tempat pendaratan.
Anak2: (Kagum) Wihh...permainan apa ini ayah? ASIIKK!
ibu: (Heran) Ayah apa - apaan sih??
Ayah: (berdiri gagah + senyum sembako) ayah namakan ini "Lorong Cahaya" yang akan memberikan spirit buat kita dan menjadi alat komunikasi efektif. pokoknya keluarga kita tanpa terkecuali wajib melompati lorong ini! ada pun pintu itu hanya untuk tamu. titik!
Ibu: (Cengok) Ayah masih waras kan? ini kan tinggi untuk dilompatin?
Ayah: wakakak...
>> Rumah Resmi Ditempati
- Berangkat aktifitas -
Adik: (Penasaran berkali - kali gagal menerobos lorong cahaya) Ah...susah ayah, ketinggian??
Ayah: Sssttt! gak ada yang susah! Ayo Fokus, Strategis, Optimis! Ambil ancang2 dulu dong! jangan harap bisa sukses kalo belum bisa nerobos lorong ini! makanya baca dulu doa yang di atas lorongnya?!
kakak+adik: Dengan Nama Allah aku berserah diri, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah! (Termotivasi + melompat + masih gagal)
Ayah: (Nyengir) berarti semuanya dapet PR dari ayah! Kakak, Adik, ayo sekarang lompatin pundak ayah! (jongkok)
kakak+adik: (Melompat+menerobos lorong) Yeee....Berhasil!
ibu: (BT) ibu manjat aja ah?
All: (sorak) HUUuuu...payah! cemen!
ibu: (Cemberut) Heh, berani yah??!! semuanya cuci baju masing2!
All: (hening)
ibu: gini2 ibumu bekas atlit lompat jauh di sekolah! (Ancang2+lari + lompat + tersandung+tersungkur ke matras luar) Ukhhh...
All: Hahaha...katanya mantan atlit?
Ayah: (Baca Doa+Kuda2+lari2 kecil+melesat) Jurus Harimau Melompat!!! (gaya harimau+ menerobos lorong dengan mulus tanpa bersentuhan tembok+mendarat dengan mulus) Allahu Akbar!!!
All: (Kagum) Wiiihhh...Kerrreeennn!!!
Ayah: (Senyum Sembako) Lorong ini hanya bisa dilewati dengan mulus oleh orang2 yang Fokus+Strategis+Optimis!
Setiap hari (berangkat / pulang aktifitas) mereka saling berlatih. Semakin hari mereka semakin terbiasa bahkan menjadi luar biasa karena masing2 mengembangkan gaya melompatnya. lorong ini seperti pembatas antara Dunia dalam dan luar. bahkan menjadi harta yang sangat berharga bagi mereka. menjadi sumbu semangat. menjadi media kebersamaan mereka.
>> 30 tahun kemudian, silaturrahiim keluarga besar
Ayah + ibu: (berkali - kali gagal melompat) Aduh, ayah dan ibu udah gak sanggup melompatinya lagi, hehe...(pasrah)
Kakak+Adik:(Jongkok) Ayah...ibu...Ayo lompatin pundak kita!
Ayah+ibu: Hihii...(Saling Melirik + berpegangan tangan)
"Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah!"
(Kuda2+lari2 kecil+melesat+menginjak pundak+menerobos lorong)
All: Yuhuuu...Berhasil (Berpelukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar