Madrasah Rumah Tangga - Part 7 (Perangkat Pendidikan)
Kumpulan Ide itu tersusun menjadi sebuah konsep. Hampir semua orang sepakat bahwa yang dimaksud rumah itu kira - kira adalah bangunan yang terdiri dari atap, pondasi, tiang - tiang penyangga, ventilasi, langit - langit, pintu, dan jendela. Konsep itu tersusun berdasarkan kerangka - kerangka ide. jika kita ibaratkan Konsep = Mata Air dan Lautan, untuk mengalirkan konsep menuju muara kenyataan kita membutuhkan perangkat, yang dikenal dengan sungai. Konsep tanpa perangkat, seperti halnya anda menyuruh membuang sampah pada tempatnya namun tidak ada tempat pembuangannya, konsep kebersihan pun menjadi pertanyaan?
>>HIDUP ADALAH PILIHAN<<
* SUAMI OTAK KIRI
Ayah: (pulang kerja + makan di jalan)
Mamah: (pulang kerja + makan di jalan)
Anak2: (sudah berhari - hari Masak mie)
* SUAMI OTAK KANAN
di Pasar, Penganten baru membeli peralatan rumah tangga...
Mamah: (heran) Ayah kok beli Nampan sebanyak itu? mana Mahal2 lagi??? apa gak kebagusan?
Ayah: (Senyum Sembako) Biar Awet, Ayah mau membangun kerajaan Rumah Tangga!? hehe...
mamah: (Loading...) Hadeh,,,pasti aneh2 lagi deh,
" Surat Keputusan Kepala Keluarga No. 31" :
- Tempat makan yang Resmi digunakan Hanya Nampan
- Piring hanya digunakan oleh Tamu / anggota keluarga lain
- Waktu Makan diatur berdasarkan standar Laper secara umum, tidak ada makan kecuali kita semua sudah berkumpul dan siap makan
- bagi yang berhalangan hadir, segera konfirmasi ke Mamah
- Ketika Waktu Makan, semua anggota keluarga wajib berkumpul di lingkaran Nampan, baik tengah berselera makan maupun tidak
- Jadwal Piket bersih2 diatur dalam forum Nampan
- Hal - hal yang belum diatur, diatur kembali dalam forum nampan
>> Forum Nampan, masih Berdua (Suami + istri)
Mamah: (Segera Makan)
Ayah: Ehm, Do'anya Mamah?
Mamah: Hehe, Lupa...BISMILLAH, FI AWWALIHI WA AKHIRIHI
Ayah: Nah, Sip!
Mamah: (Comot lauk namun kalah cepat dengan ayah) Ikhhh.. ayah mah curang, masa mamah dapet buntut ikannya aja?
Ayah: (menahan ketawa) Yeyy...siapa cepat dia dapet!
Mamah: (Gemez) Aturan siapa tuh?
Ayah: Hukum Rimba! haha...
>> Forum Nampan, bersama Anak - anak
Ayah: HAri ini kita pake nampan warna kuning, ini nampannya adik
adik: berarti nanti abis makan adik yang cuci ya ayah?
Ayah: (Jempol) Sip!
Mamah: dimana kakak?
Kakak: (menghampiri+Lari+Ngesottt) Hadir...!
Membersihkan tangan, Membaca Do'a dan mengambil posisi...
adik: ayah kok duduknya begitu terus?
Ayah: (menekuk kaki kanan ke atas) biar kita sehat seperti Nabi Muhammad dan Gampang kenyang!
kakak: Oya Ayah, masa di rumah tmn kakak, makannya pake piring? Gak SOpan y?! Piring kan untuk tamu?
Mamah: (nyengir) kakak, setiap rumah beda - beda aturannya, klo di rumah kita piring itu memang cuma untuk tamu...
adik: (bingung) kok kita makannya pake nampan ayah?
Ayah: (Senyum Sembako) Biar lebih berkah dan harmonis. Nampan ini wadah kebersamaan kita, saling berbagi, saling membantu menghabiskan makanan, saling mengingatkan, Obat kesenjangan, tidak ada kata jijik, dan efisien.
>> Forum Nampan, Generasi Keturunan selanjutnya
dari generari ke generasi Nampan - nampan itu membentuk karakter keluarga mereka, membangun komunikasi yang efektif, mengobati kesenjangan antara ortu dan anak, sehingga Membentuk kebiasaan (budaya); berkumpul, membersihkan tangan, membaca Doa, makan, dan setelah Makan berdiskusi...
Anak: ayah kok di bawah nampannya ada nama ayah?
Ayah: (Senyum Sembako) Hehe...ini nampan ayah dulu, pemberian kakek!
Anak: Ayah, di sekolah temen2 pada ngatain ade tau?
Ayah: (Senyum Sembako) klo dikatain, balesnya pake senyuman!
Anak: oh kok gitu sih ayah?
Ayah: karena Nabi kita adalah Nabi yang penuh kasih sayang, Beliau tidak Mudah Marah hanya karena beliau diledek! hebat kan?
Anak: Wiihh...hebat banget Nabi Muhammad!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar