Berburuk sangka hampir tidak ada untungnya sama sekali. kita tidak suka dianggap buruk, tapi kenapa kita selalu berburuk sangka kepada orang lain? Seandainya saja Rosulullah adalah orang yang gemar berburuk sangka, bagaimana jadinya islam ini? padahal kebanyakan para sahabatnya adalah mantan musuh - musuhnya dan bekas orang jahiliyah.
Orang yang selalu berbahagia dan beruntung adalah orang yang senantiasa berprasangka baik. bukankah Allah sesuai prasangka hambaNya? Pelajarilah bahwa setiap manusia bahkan setiap hal memiliki kebaikan di dalamnya.
* SUAMI OTAK KIRI
Penipu: (mengetuk pintu) Assalaamu 'alaykum!
Abi: Wa 'alaikum salaam waRahmatullahi waBarakaatuh (membuka pintu + Senyum Kesemek + hening) "Ini kan orang yang biasa menipu?" (berbicara dalam hati)
Penipu: (Muklas / Muka Melas) Pak, sudah 3 hari ini sy tidak makan?! keluarga sy di rumah juga kelaparan, mohon bantuannya...
Abi: (Senyum sinis) Ehm, Maaf yah pak! (Menutup pintu)
* SUAMI OTAK KANAN
Penipu: (mengetuk pintu) Assalaamu 'alaykum!
Anak: Wa 'alaikum salaam waRahmatullahi waBarakaatuh (membuka pintu + Senyum Kesemek + hening) "Ini kan orang yang biasa menipu?" (berbicara dalam hati)
Penipu: (muklas) ade, pak kiyai ada di rumah?
Anak: (bisu)
abi: (menghampiri+senyum tulus) Oh, Ada tamu? Ayo silahkan masuk pak..
Anak: (tepok jidat).......
penipu: (duduk di ruang tamu)
abi: (membukakan toples2 kue) klo boleh tau, ada keperluan apa pak?
penipu: (The power Of Kepepet + Muklas) Pak kiyai, sudah 3 hari ini sy tidak makan?! keluarga sy di rumah juga kelaparan, mohon bantuannya pak kiyai, sy sangat butuh uang, bisakah pak kiyai meminjamkan uang Rp. 3.000.000 (tiga juta)?
Abi: (sigap) 3 hari belum makan?! Hayu atuh klo gitu kita makan dulu!
penipu: (dituntun abi ke tempat makan+heran)
umi: (melihat sang penipu+shock) "ini kan orang yang biasa nipu?" (berbicara dalam hati)
abi: Sekarang, silahkan makan yang banyak!
penipu: (cengok / heran? + makan sepuasnya)
abi: kaka, tolong bungkusin semua makanan kita buat keluarga bapak ini yah?! cepet sekarang!
anak: tapi abi...(gondok dengan si penipu)
umi: (menarik abi + berbisik) abi, abi tau gak siapa bapak itu?
Abi: baru ketemu tadi umi, memangnya siapa bapak itu?
umi: (gemes) Itu teh orang yang biasa nipu! nanti gmn klo dia nipu kita???
Abi: (Senyum Sembako) jangan mendahului Allah
Umi: (Gemes)
Setelah Makan...
abi: (Memberikan sejumlah uang yang diminta si penipu) Mudah2an uang ini bisa menjadi kebaikan buat anda dan keluarga
Penipu: (Heran+kaget+muklas+cium tangan) Oh TErima Kasih pak kiyai, terima kasih banyak...
Penipu Pamit...
Umi + anak: (Gemes) Yah abi ketipu deh, lagian abi mah penipu malah dikasih?!
Abi: (Senyum Sembako) Abi hanya ingin bersedekah...
beberapa waktu kemudian...
Penipu: (mengetuk pintu) Assalaamu 'alaykum!
Anak: Wa 'alaikum salaam waRahmatullahi waBarakaatuh (membuka pintu + Senyum Kesemek + hening) "
Penipu: (mewek) ade, ada pak kiyai?!
Anak: (Dongkol) "Mau apa lagi dia? ini pasti lebih parah mintanya karena termehek2!?" (dalam hati)
abi: (menghampiri) Ada tamu lagi kakak? (Seyum Tulus) Oh bapak?
Penipu: (segera menghampiri abi + menciumi tangan abi+termehek2) Astagfirullah pak kiyai, Mohon maaf sy tadi menipu pak kiyai, pak kiyai baik sekali, sy gak sanggup menipu pak kiyai....silahkan ambil uangnya lagi pak kiyai!
Abi: (Senyum Sembako) Hehe...sy sama sekali tidak tertipu, Silahkan ambil uangnya, pasti bapak sangat membutuhkan uang ini sampai harus menipu kan?
Penipu: (memeluk abi)
"Bukan hanya berhenti menipu, sang penipu kembali mendalami agama dan sampai saat ini sering mengisi khutbah dimana - mana... "
Terima kasih atas sedikit Inspirasinya wahai guru kita: KH. Ilyas Ruhiyat.
Siapapun yang berbuat kebaikan, kebaikan itu adalah untuk dirinya dan siapapun yang melakukan kejahatan, kejahatan itu adalah untuk dirinya sendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar