Senin, 04 Maret 2013

"Suami Otak Kiri dan Suami Otak kanan - Episode 10"



kawasan ini merupakan kawasan padat penduduk. Rata - rata pendapatan masyarakatnya di bawah standar. mereka harus bekerja seharian penuh, bahkan tidak mengenal libur untuk mencukupi kebutuhan perut dan keluarganya. daerah ini rawan konflik, kata mereka, "maklumlah namanya orang miskin. gak jauh dari berantem, ngeluh, ngemis, ngiri...

benarkah semua orang yg diistilahkan miskin seperti itu? atau jangan2 diantara kita yang merasa berkecukupan, yang seperti itu?

>> BULAN RAMADHAN. Beberapa Menit sebelum berbuka puasa

* KELUARGA SUAMI OTAK KIRI

Pengemis: (tepat berada di depan pintu yang terbuka) Asw.wr.wb. Permisi pak, minta sumbangannya?

Ayah: (cuek)

Pengemis 1: (menunggu)

anak+istri: pah?

Ayah: oh, maaf bu...

pengemis: (pergi)

ayah: (duduk di tengah2 keluarga yg sedang menunggu berbuka) udah tahu daerah miskin, masih aja diobjekin ngemis, kita kan juga orang susah,

anak: emangnya gak boleh ngemis disini ya ayah?

ayah: bukannya gak boleh, gak pantes. ade jg harus hati2, banyak orang yang pura2 ngemis, padahal bohong, jangan sembarangan kasih bantuan sama orang, nanti dikibulin...

pengemis 2: (tepat berada di depan pintu yang terbuka) Asw.wr.wb. Permisi pak, minta sumbangannya?

anak: eh dateng yang baru? (reflex) nenek, klo bohong itu dosa! kok masih ngemis aja! kata ayah, kita juga orang susah...

mamah: SSttt!!(menegur anak) Maaf yah nek,

pengemis 2: (pergi)

* KELUARGA SUAMI OTAK KANAN

mamah: nah ini jatah makan kita untuk buka puasa. ayah satu, mamah satu, ade satu. adanya cuma ini, dinikmatin aja yah...

ayah + Anak: Alhamdulillah, Oke!

ayah: ade, ayah mau kasih rahasia harta karun nih, tp yang bisa dapet harta karunnya yang paling cepet menggalinya

ade: gimana caranya ayah? (penasaran)

ayah: caranya, setiap adzan, ade langsung Solat Awal waktu+berjamaah+di masjid! tinggalkan semua aktifitas, main dan belajarnya...

Pengemis 1: (tepat berada di depan pintu yang terbuka) Asw.wr.wb. Permisi pak, minta sumbangannya?

Ayah: (senyum persaudaraan) Alhamdulillah...ini silahkan bu (memberikan jatah berbukanya)

pengemis 1: (tersenyum) semoga bapak sekeluarga diberkahi rizkinya! (pergi)

semua: Aamiin

ade: trus harta karunnya apa ayah?

ayah: harta karunnya berupa umur yg bermanfaat, kesehatan, waktu yang lapang, masa muda yang gemilang dan serba kecukupan. enak bgt kan harta karunnya?

Pengemis 2: (tepat berada di depan pintu yang terbuka) Asw.wr.wb. Permisi pak, minta sumbangannya?

mamah: (senyum persaudaraan) Alhamdulillah...ini silahkan (memberikan jatah berbukanya)

pengemis 2: (tersenyum) semoga ibu menjadi istri solehah. (pergi)

semua: Amiin

anak: iihhh asiikkk banget...ade bisa minta yang lainnya g ayah?

ayah: Apa aja, bisa! asalkan ade sabar dalam solatnya dan jangan lupa harus ikhlas!

anak: ikhlas itu apa?

ayah: ade solatnya cuma minta dan berharapnya sama Allah aja,

anak: Yes, gampil! (gaya wiro sableng)

Pengemis 3: (tepat berada di depan pintu yang terbuka) Asw.wr.wb. Permisi pak, minta sumbangannya?

ayah+mamah: saling memandang? (bingung krn gak punya lagi)

anak: ini silahkan (memberikan jatah berbukanya). kakek, doain yah supaya ayah dan mamah cepet jadi orang kaya biar bisa kasih kakek makanan dan uang yang banyak!!

pengemis 3: (tersenyum) semoga ade menjadi anak yang soleh!

semua: Amiin

mamah+ayah: (terharu) subhanaAllah...

>> Adzan magrib berkumandang

"keluarga tersebut (ayah+mamah+anak) hanya berbuka dengan air putih saja. karena cuma itu yang tersisa dari yang mereka punya"

anak: (bergegas pergi)
mamah: (heran) ade mau kemana?!
anak: (senyum mungil) mau gali harta karun sama ayah mah!!!

"kisah ini mengambil inspirasi sebagian besarnya dari keluarga Sayyidina Ali bin abi thalib+Siti Fatimah, dan kami kembangkan. Semoga Allah meridhoi mereka "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar