Selasa, 13 Agustus 2013

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 51 “Dunia Anak 1”


Wahai Para Pembaca yang Baik hati. kali ini penulis mencoba mengajak anda untuk mengenang masa - masa kecil: Ketika layangan melangit luas, lapangan terbuka dan ramai dengan berbagai jenis olah raga dan permainan, taman - taman yang tidak pernah sepi, petualangan - petualangan kecil, perburuan jangkrik, Petak umpet, petak jongkok, benteng, galaksin, eksperimen - eksperimen konyol, keributan - keributan kecil, Berbagai kenakalan dan "Rahasia - Rahasia" Masa lalu. Betapa Indahnya masa – masa itu. Kini, Semua kenangan itu pun terekam dalam “Memori Merah Muda” dan sesekali Terbersit dalam ingatan kita yang berlatarkan nuansa 'kuning' dan 'Abu - abu'.

Kita semua pernah Kecil, suci + bersih + polos, mengalami masa - masa itu dengan cara dan jalan kita masing - masing. sadarilah, betapa pentingnya masa kecil membangun kepribadian dan hidup kita. begitu juga dengan adik dan anak kita yang saat ini masih kecil. mereka pun membutuhkan hal yang sama. Sesuatu yang membuat mereka tetap bersemangat, "Dunia Anak ".

* SUAMI OTAK KIRI

- Rapat Terbatas ( Abi + Umi) -

Umi: komplek kita rata – rata beda suku dan agama, beda jenjang pendidikan dan statusnya, aturan gak jelas, gak punya norma, umi ngajar dan abi ngantor, jadi gimana dong nasib anak kita?

Abi: (Kening mengkerut) kalo gitu, umi coba kontak sodara di kampung, bilang kita lagi butuh pembantu buat ngasuh anak - anak di rumah...Soal dunia anak - anak kita, ayah juga sudah coba analisis S.W.O.T, solusi sementara ini, suka gak suka mereka harus kita buat betah di rumah...

Umi: caranya?

Abi: Beliin nintendo, Mainan dan makanan yang banyak, pokoknya mereka harus fokus belajar dan bermain di rumah, pulang sekolah langsung diarahkan ke rumah, jangan kasih kesempatan main di luar, nanti repot kalo udah gabung sama anak - anak disini. Nah, setiap sabtu dan minggunya baru kita ajak jalan - jalan...

* SUAMI OTAK KANAN

Selamat datang di kawasan hunian sederhana yang asri nan bervariasi, di pinggiran kota. Seratus persen penghuninya adalah pendatang, lintas kota - lintas provinsi - lintas suku - lintas agama. mereka lebih memilih cuek daripada Peduli, lebih memilih diam daripada salah faham, lebih memilih dakwah di luar daripada di komplek sendiri, lebih memilih disapa daripada menyapa, lebih memilih pasif dari pada aktif…

kira – kira begitulah virus sosial yang menjangkit beberapa kawasan komplek dan perumahan di kota – kota besar…

- Matahari ketika dhuha –

Bu Jahri: (selesai mengumpulkan air bersih dengan susah payah, yang berasal dari keran masjid ke kolam penampungan di rumahnya ) Alhamdulillah akhirnya selesai juga…lumayan buat persediaan mandi tiga hari mah, hehe…(mengusap Keringat) Rebahan bentar ah…(masuk ke dalam rumah)

… 30 menit berlalu … bu jahri kembali ke kolam penampungan…

Bu jahri: (melotot+Bengong Setengah Sadar + Sadar) Hah?!!

Toto (Anak Soka): (berenang di kolam penampungan air bersih bu jahri) Hehe…Bu jahri…(Senyum Polos)

Bu Jahri: (Geram) Allahu Akbar…SOKAAAAA!!! Anak loe nih!!!

…Soka dan istri adalah pasangan muda yang sangat dikenal aktif di masyarakat dengan kegiatan pendidikan, agama dan sosial. Mereka sangat dicintai masyarakat, begitu juga anaknya yang imut dan menjengkelkan.

***

- Suatu Malam tanpa rembulan –

Toto: (Mengumpulkan batu + membagikan kepada teman - temannya) Hari ini kita serang rumah pak joyo yah?! Eh rinto (Anak pak joyo) Nanti klo ayah kamu marah, belain kita yah!? Bilang aja, “Abisnya ayah sih pelit sama tetangga!”

Rinto: (Hormat) Siap Kapten!

Toto: Ayo kita seraaannnggg!!!

…"PRANKKKKK, PRANKKK, PRANNNNKKK"…kaca rumah pak joyo pecah berantakan…

Pak joyo: (Kaget + Bergegas keluar) WOOOYY BRENGSEK?! Siapa itu?

Toto, dkk: (Kabur + tertawa)

Pak Joyo: (Geram) Dasar Biang kerok!? PAK SOKAAAA Anak loe nih!!! (Alih fokus) Hah? Rinto?! Kok kamu ikut – ikutan?!

Rinto: (Tegas) Abisnya ayah pelit! Makanya jadi orang jangan suka pelit sama tetangga!

Pak joyo: (JLEbb + geram) Et dah bocah ya, siapa yang ngajarin ngomong begitu!?! Sini!! (Menjewer+menggiring ke dalam rumah)

***

- Pos Satpam, Forum Judi Komplek –

Warga: (Sorak berGembir)Yuhuhu…Gw menang banyak!

Toto: (Nyempil + berdiri + bernyanyi sambil joget):

"Judi , menjanjikan kemenangan...Judi , menjanjikan kekayaan
Bohong, kalaupun kau menang Itu awal dari kekalahan
Bohong , kalaupun kau kayaItu awal dari kemiskinan"
(By Rhoma Irama)

Warga: (Jengekl) Diem lo To…!

“DUARRR!!!” Ledakan petasan korek yang toto bakar membuat Forum judi berantakkan.

Toto: Wakakak…! (kabur.........)

Warga: (Jengkel + Melempar kacang) Biang Kerok! Pergi lo jauh – jauh! (Sadar) Eh, Busyet! Sendal kita dibawa kabur?!! Woy Toto kesini lo! (Geram) GGrrr…AAhhh…Sokaa…Anak loe nih!!

Sejak toto lahir, Komplek yang sepi dan sunyi karena virus sosial berubah drastis. Melalui Dunia Anak - anak, toto berhasil membuat gempar desa. Ia memimpin mereka untuk melakukan hal – hal / permainan / petualangan / exsperimen konyol. sering kali ia membuat para orang tua khawatir karena ulahnya. Ia lah raja dari dunia anak – anak di komplek.

***

Bu jahri: Pak Soka, si Toto masa berenang di kolam air bersih punya gue!?

Pak Joyo: Maaf sebelumnya pak soka, si Toto mecahin kaca rumah saya?

Warga 1: Selamat pagi pak soka, ada Toto gak? Sy mau minta sendal – sedal kita nih?

Warga 2: Aduuh pak soka masa anak sy jadi dekil begini?

Warga 3: Pak soka, liat juned gak? Tadi katanya mau berburu jangkrik sama toto?

Warga 4: Maaf pak, ini kasbon toto, kemarin toto traktir anak – anak sekomplek tapi belum bayar?

…Pengaduan Lagi dan lagi…

Soka : (Senyum Sembako) Ibu – ibu dan bapak – bapak, sebelumnya sy atas nama orang tua, mohon maaf atas kelakuan Toto! Semua keluhan akan segera saya selesaikan, InsyAllah. Mudah – mudahan kehadiran bapak dan ibu bernilai silaturrahiim, hehe

Toto: (Joget – joget di atas pohon jambu + nyengir) Hehe…Ye, Ye, Ye, Abi dimarahin, Abi dimarahin, Abi dimarahin…Hahaha…

Semua Warga: (Tertawa) Ah lo to, Dasar Biang Kerok! klo bukan anak soka gw pites lo, hehe…

***

- Senja kelabu –

Komplek tengah resah karena sejak siang Toto tidak ada di rumah. Toto diduga hilang karena saat itu tengah maraknya pencurian anak. Sepanjang sore, Warga pun sibuk mencari Toto. umi tidak henti – hentinya menangis. Bagaimana pun, Toto itu anak yang nakal namun imut dan menggemaskan. Sering kali menjengkelkan dan menghibur.

***

sekian lama mencari namun nihil, mereka pun berencana mengadukannya ke polisi.

Soka: (istirahat sejenak+Rebahan di lantai + curiga) Apaan tuh di bawah meja? (meneliti + GUBRAK!!!)

Ternyata Toto tengah tidur pulas sambil ngempeng (ngenyot jempol) di bawa meja makan yang tertutup kain

Warga: (Geram) TOTTTTOOOOOO….!!!

***

- Ba’da tahajud –

Umi: (bersandar di punggung abi sembari melepas lelah) Fiuh…Abi, toto benar – benar menguji kesabaran umi. anaknya sulit diatur, Biang Kerok, Nilai Rapotnya juga anjlok

Soka: (Mencium pipi kiri + berbisik) Hehe…Umi harus sabar semua butuh proses

Umi: (Senyum Kesemek) Umi kadang iri sama pak Nono, anak – anaknya soleh – solehah dan pinter – pinter. beda banget sama toto

Soka: (Senyum Sembako) Alhamdulillah, iri seperti itu baik. Mudah – mudahan memotivasi kita untuk mendidik anak lebih baik. Namun, abi Bersyukur dan lebih bangga menjadi orang tua Toto

Umi: ???

Soka: (Senyum Sembako) Ada hal yang harus umi fahami! Rata – rata, orang – orang besar di belahan dunia ini dahulunya adalah anak – anak nakal, sulit diatur, nilai raportnya jelek seperti toto. Mereka memiliki daya semangat dan berpikir yang liar dan kemampuan untuk bebas lebih daripada siapapun, mereka adalah pemimpin bagi dunia anak – anaknya. Nah, Salah satu faktor utama mereka menjadi orang besar adalah karena mereka dididik oleh orang tua yang berjiwa besar!

Umi: (Termotivasi) Apakah kelak toto akan menjadi orang besar seperti mereka?

Abi: (Senyum Sembako+mengacungkan jempol) Ini tantangan bagi kita, kita harus terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik untuk mengimbangi semangat perkembangan toto yang luar biasa! Bukan malah membatasi kebebasannya berekspresi namun mengarahkan sesuai porsinya!

Umi: (Senyum Delima + Semangat) Mudah – mudahan kita bisa membawa toto menjadi orang besar nan soleh ya abi! Abi juga harus bantu umi juga!

Abi: (Senyum Sembako) SIAP! Semangat Jihad!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar