Ramadhan telah berakhir. berbagai aktifitas dan nuansanya terekam dengan indah di alam pikiran kita; ibadah - ibadah yang menentramkan hati, silaturrahiim yang mengesankan, indahnya berbagi, dan berbagai hal yang tidak ditemukan pada bulan - bulan lainnya. Oh...Kami merindukanmu wahai Ramadhan. mudah - mudahan atas rahmat Allah, kita semua dipertemukan kembali di bulan Ramadhan selanjutnya...
Ramadhan demi ramadhan menyimpan rekam jejak perjalanan hidup kita. Mungkin tahun ini diantara kita, ada yang menikmatinya tanpa ayah atau ibu atau orang - orang tersayang. Begitulah, tidak terasa perjalanan waktu ini mengikis umur kita, semakin tua dan kembali kepadaNya. sedangkan diantara kita ada yang kembali kepadaNya dengan tetap istiqomah dalam kebaikan atau Malah mengakhirinya dengan akhir yang buruk.
* SUAMI OTAK KIRI
Soki: (memandangi Rumah Ustadz SOka dari jendela rumahnya)
Mamih: Papih ngapain sih?
Soki: (Tersadar) Ehm, gpp mih, papih cuma heran sama pak ustadz Soka. Orangnya terlalu Zuhud, ia tidak begitu mementingkan materi dan kehidupan dunia?! memangnya dia pikir dia bisa hidup tanpa itu semua?! sekarang kan semuanya butuh materi! Dasar Aneh...
Mamih: Wajarlah pih namanya juga Ustadz, klo terlalu cinta dunia dan gila materi, bukan Ustadz namanya...
Soki: Gak bisa begitu dong?! dia pikir anak dan istrinya gak butuh makan dan pendidikan layak? itu namanya Egois! suatu saat dia bakal sadar ketika Allah mengujinya?!
Mamih: Astagfirullah, kok papih begitu? bukan hak papih mendahului ketentuan Allah. Hanya Allah yang tahu maksud dan tujuan beliau!
* SUAMI OTAK KANAN
- Ba'da Solat Subuh -
SOka: (Mengecek hafalan dan bacaan sang putri)
ANak: (Membacakannya dengan baik dan benar)
Soka: (Senyum Sembako) Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu...
Anak: (Senyum Delima) Iya Abi...
Soka: (Mencium kening sang anak) Mudah2an Allah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuanya...
Soka adalah Seorang Da'i yang memenuhi hidupnya dengan mengajarkan ilmu agama dan menyerukan Ajaran islam dari satu tempat ke tempat lainnya. Membina keluarganya dengan konsep Zuhud dan Wara'. sampai saat ini, Ia percaya Bahwa Allahlah sebaik - baik pemberi Rezeki dan Allah satu - satunya tempat bergantung.
***
Larut malam yang kelabu, setelah berhari - hari 'rawat jalan' di rumah karena suatu penyakit, Akhirnya sang putri dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya sudah sangat buruk...
- di rumah sakit-
Pegawai: Maaf pak, kami tidak bisa menindak pasien sebelum bapak memberikan DP sejumlah Rp. 5.000.000
Soka: (Panik) Astagfirullah, kondisi anak saya sudah sangat buruk, izinkan kami masuk dulu, nanti saya akan segera mencarikan uangnya?!
Pegawai: Maaf pak, semua orang juga butuh dirawat, bukan cuma keluarga bapak, jadi persyaratan harus dituntaskan terlebih dahulu!
Umi: (Menangis tersedu) Abi,,,cepet ambil tindakan!?
SOka segera pergi mencari bantuan...menemui orang - orang yang mungkin bisa memberikan pinjaman karena penghasilan SOka baru cukup mengisi kehidupan sehari - hari.
Rumah demi rumah Soka jumpai. Alhamdulillah, Akhirnya soka pun berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang dibutuhkan...
- Sesampainya di rumah sakit -
SOka: (Bergegas+senyum harapan................Tersent ak?)
Umi: (Lepas Kontrol + meratap di sekitar TKP)
Soka: Astagfirullah, umi kenapa? ini abi udah bawa duitnya?!
Umi: (Geram + tatapan penuh amarah penyesalan+teriak histeris)
Soka: (Bingung + alih fokus + Terlihatlah putrinya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa) Innalillaahi Wa innailaihi Raaji'uun...(Roboh+berlinang air mata)
Umi: (menarik - narik gamis abi dengan histeris) dimana tuhan abi yang agung itu? kemana Dia saat kita butuhkan?!
Soka: (bisu + kosong)
***
beberapa minggu penuh duka sepeninggal sang putri...
Soka: (Meyimpan semua peralatan dakwahnya ; Peci+gamis+Qur'an, dll) Ya Allah, izinkan aku untuk menempuh jalan yang lain...
Umi: (bisu dalam ratapan yang panjang)
Soka: Ehm, umi, abi berangkat kerja dulu yah? mudah2an ini adalah jalan yang terbaik buat masa depan keluarga kita!?
Umi: (bisu + kosong)
Akhirnya, soka menyambut baik penawaran kerja di perusahaan soki. sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembangunan (gedung, jalan, perumahan, dll...)
***
Dalam tender proyek pembanguanan sebuah Mall...
Soka: (batinnya bergetar) Pak soki? bukankah suap - menyuap itu perbuatan yang tercela?
Soki: (Senyum kesemek) Pak ustadz butuh duit kan? ini Tender, kalo gak begini kita gak dilirik?! lebih baik begini daripada membiarkan anak istri kita mati karena kelaparan?!
soka: (Pasrah+menelan ludah)
Zaman semakin maju, yang instan semakin dicari, perusahaan mereka pun semakin maju dan berkembang. kehidupan soka sudah disibukkan dengan urusan dunia bahkan soka berani kredit Rumah dan Barang - barang mewah lainnya. Senyum kebahagiaan pun mulai tergambar dalam raut wajah sang istri....
***
Soka: (Menerima telpon)
Penelpon: Pak ustadz bisa ngisi ceramah di Majelis kita gak?
Soka: Memangnya kalian punya Budget berapa?
Penelpon: (#%@%#%@???)
***
Penelpon 2: Ustadz bisa tolong pimpin do'a buat Aqiqahan anak sy?
SoKA: Maaf sy lagi sibuk pak, gak ada waktu...
***
Peralihan jalan hidup ini mencapai puncak kejayaanya...
Umi: (Senyum Delima) umi lebih suka kehidupan kita yang lebih sekarang. Lebih layak dan menenangkan.
Soka: (Senyum Misterius)
Umi: Oya, abi, bisa kreditin umi motor gak? soalnya agenda umi semakin padat di luar?
Abi: (Kening Berkerut) InsyAllah umi...
Keinginan soka untuk merubah nasib dan membahagiakan keluarganya telah mengantarkannya pada jalan - jalan pintas yang penuh jebakan. semua kemewahan yang mereka nikmati saat ini dibayarkan melalui jalan kredit. Soka menggunakan anggaran proyek pembangunan yang tengah berjalan, yang soki titipkan kepadanya selama proses pembangunan berjalan...
***
belum juga tuntas, Proses pembangunan macet, tidak ada anggaran lagi yang bisa dialokasikan karena sisanya habis dipergunakan soka untuk memenuhi kebutuhan soka dan keluarga dengan segala kemewahannya. Akibatnya, soka terlilit hutang yang rumit karena harus menutupi hutang - hutangnya disana sini. hidupnya semakin gelisah dan jauh dari kenyamanan, terlebih ketika debtcollector dari beberapa instansi mendatanginya setiap bulan...
SOka: Umi, kita harus merelakan semua kemewahan ini dan menggantinya dengan kehidupan kita yang dulu?
umi: Harta suami ya harta suami, harta istri harta istri!!!
Soka: (Pasrah + Memejamkan mata)
Debtcollector pun datang kembali dan menyita seluruh harta mereka dengan paksa dan menghinakan mereka di tengah - tengah masyarakat luas...
- Di sebuah gubuk yang reyot -
Umi sakit - sakitan. Soka hanya bisa memBisu meratapi nasibnya, sembari merapihkan barang - barang pribadinya. dilihatnya sebuah kotak yang berisikan peralatan dakwahnya yang dipenuhi debu karena sudah lama tidak dipergunakan. dibersihkannya bagian demi bagian, ditemukanlah sebuah Qur'an Milik AlMarhumah Putrinya. sebuah Qur'an yang dihadiahkan ketika putrinya berhasil menghafal 5 Juz dalam Al - Qur'an.
Soka pun membuka Qur'an tersebut. di halaman mukanya Masih tertulis dengan jelas sebuah Pesan yang ia tujukan bagi putrinya:
"Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu..." Qolbunya bergetar. dibukalah kembali halaman terakhir yang dibaca sang putri (QS: Yunus: 30 - 32), maka soka pun membacanya dengan jelas:
"Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?"
Soka: (Sujud Di'Atas Sajadah Panjang Berlinang Air Mata Penyesalan Dosa) Wahai anakku, Sungguh Allah telah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuamu...
Umi: (berlinang air mata penyesalan)
***
Soka: (Berpeci+bergamis+membawa Qur'an) Umi, abi pamit dulu yah? Doain semoga Allah memberikan rezeki yang berkah bagi kita (Cium kening)
Umi: abi memangnya mau kemana?
Soka: (Senyum Sembako) Menggapai Keridhoan Allah...
Ramadhan demi ramadhan menyimpan rekam jejak perjalanan hidup kita. Mungkin tahun ini diantara kita, ada yang menikmatinya tanpa ayah atau ibu atau orang - orang tersayang. Begitulah, tidak terasa perjalanan waktu ini mengikis umur kita, semakin tua dan kembali kepadaNya. sedangkan diantara kita ada yang kembali kepadaNya dengan tetap istiqomah dalam kebaikan atau Malah mengakhirinya dengan akhir yang buruk.
* SUAMI OTAK KIRI
Soki: (memandangi Rumah Ustadz SOka dari jendela rumahnya)
Mamih: Papih ngapain sih?
Soki: (Tersadar) Ehm, gpp mih, papih cuma heran sama pak ustadz Soka. Orangnya terlalu Zuhud, ia tidak begitu mementingkan materi dan kehidupan dunia?! memangnya dia pikir dia bisa hidup tanpa itu semua?! sekarang kan semuanya butuh materi! Dasar Aneh...
Mamih: Wajarlah pih namanya juga Ustadz, klo terlalu cinta dunia dan gila materi, bukan Ustadz namanya...
Soki: Gak bisa begitu dong?! dia pikir anak dan istrinya gak butuh makan dan pendidikan layak? itu namanya Egois! suatu saat dia bakal sadar ketika Allah mengujinya?!
Mamih: Astagfirullah, kok papih begitu? bukan hak papih mendahului ketentuan Allah. Hanya Allah yang tahu maksud dan tujuan beliau!
* SUAMI OTAK KANAN
- Ba'da Solat Subuh -
SOka: (Mengecek hafalan dan bacaan sang putri)
ANak: (Membacakannya dengan baik dan benar)
Soka: (Senyum Sembako) Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu...
Anak: (Senyum Delima) Iya Abi...
Soka: (Mencium kening sang anak) Mudah2an Allah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuanya...
Soka adalah Seorang Da'i yang memenuhi hidupnya dengan mengajarkan ilmu agama dan menyerukan Ajaran islam dari satu tempat ke tempat lainnya. Membina keluarganya dengan konsep Zuhud dan Wara'. sampai saat ini, Ia percaya Bahwa Allahlah sebaik - baik pemberi Rezeki dan Allah satu - satunya tempat bergantung.
***
Larut malam yang kelabu, setelah berhari - hari 'rawat jalan' di rumah karena suatu penyakit, Akhirnya sang putri dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya sudah sangat buruk...
- di rumah sakit-
Pegawai: Maaf pak, kami tidak bisa menindak pasien sebelum bapak memberikan DP sejumlah Rp. 5.000.000
Soka: (Panik) Astagfirullah, kondisi anak saya sudah sangat buruk, izinkan kami masuk dulu, nanti saya akan segera mencarikan uangnya?!
Pegawai: Maaf pak, semua orang juga butuh dirawat, bukan cuma keluarga bapak, jadi persyaratan harus dituntaskan terlebih dahulu!
Umi: (Menangis tersedu) Abi,,,cepet ambil tindakan!?
SOka segera pergi mencari bantuan...menemui orang - orang yang mungkin bisa memberikan pinjaman karena penghasilan SOka baru cukup mengisi kehidupan sehari - hari.
Rumah demi rumah Soka jumpai. Alhamdulillah, Akhirnya soka pun berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang dibutuhkan...
- Sesampainya di rumah sakit -
SOka: (Bergegas+senyum harapan................Tersent
Umi: (Lepas Kontrol + meratap di sekitar TKP)
Soka: Astagfirullah, umi kenapa? ini abi udah bawa duitnya?!
Umi: (Geram + tatapan penuh amarah penyesalan+teriak histeris)
Soka: (Bingung + alih fokus + Terlihatlah putrinya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa) Innalillaahi Wa innailaihi Raaji'uun...(Roboh+berlinang air mata)
Umi: (menarik - narik gamis abi dengan histeris) dimana tuhan abi yang agung itu? kemana Dia saat kita butuhkan?!
Soka: (bisu + kosong)
***
beberapa minggu penuh duka sepeninggal sang putri...
Soka: (Meyimpan semua peralatan dakwahnya ; Peci+gamis+Qur'an, dll) Ya Allah, izinkan aku untuk menempuh jalan yang lain...
Umi: (bisu dalam ratapan yang panjang)
Soka: Ehm, umi, abi berangkat kerja dulu yah? mudah2an ini adalah jalan yang terbaik buat masa depan keluarga kita!?
Umi: (bisu + kosong)
Akhirnya, soka menyambut baik penawaran kerja di perusahaan soki. sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembangunan (gedung, jalan, perumahan, dll...)
***
Dalam tender proyek pembanguanan sebuah Mall...
Soka: (batinnya bergetar) Pak soki? bukankah suap - menyuap itu perbuatan yang tercela?
Soki: (Senyum kesemek) Pak ustadz butuh duit kan? ini Tender, kalo gak begini kita gak dilirik?! lebih baik begini daripada membiarkan anak istri kita mati karena kelaparan?!
soka: (Pasrah+menelan ludah)
Zaman semakin maju, yang instan semakin dicari, perusahaan mereka pun semakin maju dan berkembang. kehidupan soka sudah disibukkan dengan urusan dunia bahkan soka berani kredit Rumah dan Barang - barang mewah lainnya. Senyum kebahagiaan pun mulai tergambar dalam raut wajah sang istri....
***
Soka: (Menerima telpon)
Penelpon: Pak ustadz bisa ngisi ceramah di Majelis kita gak?
Soka: Memangnya kalian punya Budget berapa?
Penelpon: (#%@%#%@???)
***
Penelpon 2: Ustadz bisa tolong pimpin do'a buat Aqiqahan anak sy?
SoKA: Maaf sy lagi sibuk pak, gak ada waktu...
***
Peralihan jalan hidup ini mencapai puncak kejayaanya...
Umi: (Senyum Delima) umi lebih suka kehidupan kita yang lebih sekarang. Lebih layak dan menenangkan.
Soka: (Senyum Misterius)
Umi: Oya, abi, bisa kreditin umi motor gak? soalnya agenda umi semakin padat di luar?
Abi: (Kening Berkerut) InsyAllah umi...
Keinginan soka untuk merubah nasib dan membahagiakan keluarganya telah mengantarkannya pada jalan - jalan pintas yang penuh jebakan. semua kemewahan yang mereka nikmati saat ini dibayarkan melalui jalan kredit. Soka menggunakan anggaran proyek pembangunan yang tengah berjalan, yang soki titipkan kepadanya selama proses pembangunan berjalan...
***
belum juga tuntas, Proses pembangunan macet, tidak ada anggaran lagi yang bisa dialokasikan karena sisanya habis dipergunakan soka untuk memenuhi kebutuhan soka dan keluarga dengan segala kemewahannya. Akibatnya, soka terlilit hutang yang rumit karena harus menutupi hutang - hutangnya disana sini. hidupnya semakin gelisah dan jauh dari kenyamanan, terlebih ketika debtcollector dari beberapa instansi mendatanginya setiap bulan...
SOka: Umi, kita harus merelakan semua kemewahan ini dan menggantinya dengan kehidupan kita yang dulu?
umi: Harta suami ya harta suami, harta istri harta istri!!!
Soka: (Pasrah + Memejamkan mata)
Debtcollector pun datang kembali dan menyita seluruh harta mereka dengan paksa dan menghinakan mereka di tengah - tengah masyarakat luas...
- Di sebuah gubuk yang reyot -
Umi sakit - sakitan. Soka hanya bisa memBisu meratapi nasibnya, sembari merapihkan barang - barang pribadinya. dilihatnya sebuah kotak yang berisikan peralatan dakwahnya yang dipenuhi debu karena sudah lama tidak dipergunakan. dibersihkannya bagian demi bagian, ditemukanlah sebuah Qur'an Milik AlMarhumah Putrinya. sebuah Qur'an yang dihadiahkan ketika putrinya berhasil menghafal 5 Juz dalam Al - Qur'an.
Soka pun membuka Qur'an tersebut. di halaman mukanya Masih tertulis dengan jelas sebuah Pesan yang ia tujukan bagi putrinya:
"Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu..." Qolbunya bergetar. dibukalah kembali halaman terakhir yang dibaca sang putri (QS: Yunus: 30 - 32), maka soka pun membacanya dengan jelas:
"Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?"
Soka: (Sujud Di'Atas Sajadah Panjang Berlinang Air Mata Penyesalan Dosa) Wahai anakku, Sungguh Allah telah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuamu...
Umi: (berlinang air mata penyesalan)
***
Soka: (Berpeci+bergamis+membawa Qur'an) Umi, abi pamit dulu yah? Doain semoga Allah memberikan rezeki yang berkah bagi kita (Cium kening)
Umi: abi memangnya mau kemana?
Soka: (Senyum Sembako) Menggapai Keridhoan Allah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar