Senin, 23 September 2013

Suami Otak kiri dan suami otak kanan: episode 61


“Penjara Suci – Bagian 2”

Kisah ini berawal dari sabang sampai merauke, dari pedalaman dan perkotaan, dari berbagai status sosial, dan dari sudut pandang yang beragam. Derap langkah Para pengembara itu melesat dengan Mantabnya menembus ranjau - ranjau duniawi. diantara mereka ada yang melaluinya dengan suka cita dan beberapa diantaranya diselimuti konspirasi kedukaan. Perjalanan ini pun mengharuskan mereka berkorban harta benda, Meninggalkan “zona kenyamanan” dan Kampung Halaman tercinta. mereka berharap Balasan yang dijanjikan oleh Allah, kelak menemui Rosulullah, dan Menerangi kehidupan ini dengan Cahaya Rahmatan lil 'alamin.

....Bermulalah, Perjalanan Mencari Ilmu Agama...

• Suami Otak kiri

(lihat episode sebelumnya). Akhirnya Para orang tua menarik kembali anak – anaknya ke dalam Zona Nyaman. The END of the story.

• Suami Otak Kanan

>>> kisah di balik jeruji “Penjara Suci” pun dimulai… <<<

- Di kantin Pesantren –

Layaknya warga baru, para santri baru masih terjangkit faham ‘individualisme’, maklum masih baru.

Ilyas: (Makan seorang diri)

Jeki: (Menghampiri + Senyum Semangat + mengulurkan tangan)
Assalaamu ‘alaikum wahai saudara baruku?!

Ilyas: (Senyum + menjabat tangan) Wa ‘alaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh!

Jeki: Nama sy Jeki, lengkapnya Jeki Hanafi, fans berat imam Hanafi, hehe...

Ilyas: saya Ilyas.

Jeki: kamu santri baru?

Ilyas: Iya, kamu?

Jeki: Hehe… berarti kita sama yah? (Salaman lagi)

Ilyas: kamu asalnya dari mana?

Jeki: sy asalnya dari wilayah terdepan (garis perbatasan) Tanah Air ini!

Ilyas: (Kagum) Wah jauh yah?

Jeki: Hehe, Sedeng kok. Kalo kamu?

Ilyas: kalo sy dari tanah kelahiran Syeikh Nawawi Al – bantani, Banten.

Jeki: (Kagum menggebu) Whuidih Mantrab!!! Beliau salah satu idola saya selain Syaikh yusuf Al makassari, syaikh khatib minangkabawi, syaikh yasin al fadany, Syaikh bangkali, syaikh muhyi pamijahan, dll…

Ilyas: (Kagum) SubhanAllah!!! kamu kok banyak kenal nama – nama ulama?

Jeki: (senyum misterius) Ah gak juga, tau kan belum tentu kenal, Tapi dengan tau itu kita akan mengenal, karena kenal kita akan faham dan akhirnya sayang…itu kata bapakku, hehe…

Ilyas: (belum faham (&%$#@!)) Oh…ya?

Jeki: ya iyalah, Hehe…Oke ilyas, ini adalah awal, mudah – mudahan Allah menjadikan ini “Al bidayah Wa nihayah” yang baik, hehe…Sampai ketemu lagi saudaraku! (beranjak pergi)

Ilyas: (*&^%$#@!?) Iya sip!

- di kasir kantin –

Pak Qodir: (menghitung + senyum) Semuanya jadi dua puluh ribu de?

Jeki: Oke pak, nanti yang bayar ini saudara saya yang disana ya! (alih fokus) Oiii…iIyas…(Menyapa ilyas + melambaikan tangan)

Ilyas: Oiii… (membalas melambaikan tangan)

Beberapa waktu kemudian…

Pak Qodir: (menghitung + senyum) Semuanya jadi empat puluh ribu de?

Ilyas: (Oh???) Allahu Akbar?! Kok Mahal pak?

Pak Qodir: (heran) Lho kata ade yang tadi (jeki), ade yang bayarin semuanya?

Ilyas: (&^%$#@!??? Tepok Jidat!) Astagfirullah, oke deh klo begitu, hehe…

***

- ceramah perdana dari Kiyai sebelum Masa Orientasi –

Kiyai:

Ba’da Tahmid wa shalawat…

Selamat datang di Pondok Pesantren Al – ikhlas wahai para penuntut ilmu dari berbagai penjuru daerah!
…………………………………………

Berikut ini adalah bekal utama dari beberapa bekal yang senantiasa harus dijaga oleh setiap santri dalam menuntut ilmu disini, Yaitu Niat yang tulus semata - mata karena Allah dan untuk menggapai keridhoanNya:

Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu) dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wassalam bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’” (Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim)
................................

Maka, saya tegaskan kepada seluruh santri bahwa tugas UTAMA kalian adalah meluruskan niat dan memperbaikinya dari waktu ke waktu agar tidak ternodai hal duniawi yang mengundang kesyirikan yang akan melenyapkan keberkahan dari ilmu! Sesungguhnya santri yang berhasil adalah mereka yang berilmu, mengamalkan ilmunya dan mengajarkan ilmunya ikhlas dan Istiqomah karena Allah!
Dengan demikian, mudah – mudahan Allah mewisuda anda sekalian sebagai 'Sarjana Taqwa' dan Memberikan ijazah berupa "KeridhoanNya”! Aamiin Ya Allah...

>> Bersambung...

Minggu, 15 September 2013

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 60 “PENJARA SUCI” - Bagian 1

‘Penjara Suci’, sebuah istilah yang menyinggung dunia pendidikan Pondok Pesantren (PP). istilah yang bisa bermakna positif juga negatif, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Istilah ini berkaitan dengan sistem pendidikan PP yang pada umumnya membatasi ruang gerak para santrinya. Umumnya Pengelola mendirikan tembok / ‘Tanda’ yang membatasi antara dunia di luar dan di dalam PP sekaligus sebagai hijab antara Kawasan santriwan dan santriwati. Mengenai hal tersebut, banyak pihak yang mengkritik dan mempertanyakan Maksud dan tujuan didirikannya ‘dinding – dinding pembatas’ itu?

Namun, Husnudzhonlah! InsyaAllah, setiap pesantren memiliki Maksud dan Tujuannya tersendiri. itulah uniqnya pendidikan di pesantren, “Tidak semua pertanyaan atau hal selalu dijawab atau disampaikan dengan kata – kata”, bisa jadi pengalamanlah yang akan menjawab semuanya…

>>> … HIJRAH… <<

SUAMI OTAK KIRI

- setelah 6 bulan dalam masa mondok –

Ayah: (Geram) Pak kiyai gimana sih?! gak becus banget ngurus pesantren!? Masa anak saya dikasih menu sarapan Cuma tempe, makan siang lauknya sayur aja dan malam kalo beruntung daging? Jangan samain dong perut pak kiyai sama anak – anak kita!!!
pantesan anak saya ngerengek mau pulang terus dan sakit – sakitan!
Kami kesini untuk belajar ilmu agama, bukan latihan jadi narapidana!
Kalo tau begini, saya nyesel masukin anak saya kesini!

Pak Kiyai: (Diam)

SUAMI OTAK KANAN

- di atas kereta, dalam perjalanan menuju pondok pesantren -

Ilyas: Ayah, kata temen – temen ilyas, kalo masuk pesantren nanti keluarnya jadi Ustadz yah?

Ayah: (Senyum) Hehe, orang yang baik itu adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al - Qur’an. Tapi Urusan Jadi ustadz atau gak, itu tergantung kehendak Allah dan ilyas sendiri.

Ilyas: terus knp ilyas masuk pesantren?

Ayah: Rosul kita Bersabda: "Barangsiapa meniti jalan untuk mencari ilmu (Ilmu Agama), Allah akan permudahkan baginya jalan menuju surga. Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit & bumi hingga ikan yg ada di air. Sungguh, keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah adalah ibarat bulan purnama atas semua bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi, & para Nabi tak mewariskan dinar maupun dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yg sangat besar." [HR. ibnumajah No.219].

Ilyas: (Kagum) Wah yang benar ayah?

Ayah: (Senyum Tulus) Allah Gak akan ingkar janji, makanya ilyas belajarnya harus Ikhlas karena Allah?

Ilyas: (Bingung) Ikhlas itu apaan sih ayah?

Ayah: (Senyum) Penasaran yah? Hehe…Makanya nanti belajar yang bener! Mudah – mudahan nanti ilyas bisa dapet jawabannya di Pondok Pesantren…

Ilyas: tapi kenapa belajarnya harus di pesantren ayah? Kenapa gak di sekolah islam deket rumah kita?

Ayah: (Senyum) ilyas akan tau jawabannya kalo ilyas udah tinggal di pesantren sampe lulus!

Ilyas: (Cemberut + penasaran???) Yahh??

Ayah: (mengelus – elus kepala ilyas) Ilyas tau gak? di pondok pesantren itu ada sebuah tempat yang sangat indah, tempat itu dipenuhi oleh orang – orang yang wajahnya berseri – seri, mereka tinggal dan bermain di dalamnya sedangkan mereka tidak pernah bersedih hati melainkan selalu bahagia…Tempat itu namanya; Riyadlus Shalihin “Tamannya Orang – orang shaleh”

Ilyas: (Kagum) Wah??? terus bagaimana caranya ilyas bisa ke tempat itu ayah?

Ayah: (Senyum Misterius+Jempol) dengan belajar sungguh - sungguh di pondok pesantren!

***

“ Selamat Datang di Pondok Pesantren Al - Ikhlas kepada Santriwan dan Santriwati Baru dari seluruh Wilayah di Nusantara!”

Ilyas & ayah akhirnya sampai di gerbang utama pondok pesantren. Baru saja sampai, ilyas menyaksikan pemandangan yang mengherankan, diantaranya: Seorang anak yang berlari Histeris karena tidak rela ditinggal pergi orang tuanya, beberapa anak yang duduk termangu meratapi kepergian orang tuanya, dan beberapa suasana haru biru lainnya. Wajar saja, mereka sejak lahir tinggal serumah dengan orang tuanya, kini terpaksa berpisah dan merelakan kehangatan dengan keluarga mereka dalam waktu yang cukup lama. Begitulah, Tidak semua anak bisa menerima kenyataan tersebut dengan mudah.

Ilyas: (bingung) ayah! Mereka kenapa???

Ayah: (Senyum) Rahasia, hehe…

***

Setelah menyelesaikan berbagai administrasi dan melengkapi kebutuhan ilyas selama di pesantren, tibalah mereka di ‘ Garis Perbatasan’ , Dalam Kuningnya Senja…

Ayah + ilyas: (duduk di pinggiran taman pesantren)

Ayah: (merangkul pundak ilyas) Alhamdulillah semua urusan ilyas sudah ayah tuntaskan (senyum + melirik ilyas penuh cinta)

Ilyas: (bingung?) terus? ayah mau kemana lagi?

Ayah: (senyum sembako) Ayah mau pulang ke rumah,

Ilyas: (galau) tapi, Ilyas gak kenal mereka ayah? Terus nanti siapa yang ngingetin ilyas solat? Nemenin ilyas baca Qur’an? terusi kalo ilyas butuh bantuan ayah gimana?

Ayah: (Senyum Sembako) keluarga baru ilyas disinilah yang akan menggantikan ayah dan ibu…?

Ilyas: (Matanya berkaca - kaca) tapi, nanti bagaimana kalo ayah, mamah dan ade sakit disana?

Ayah: (Terharu) Hehe, InsyaAllah ada ayah, yang penting ilyas belajar dengan sungguh - sungguh disini yah! Ayah dan ibu Do’akan yang terbaik buat ilyas!

Ilyas: (Menggenggam tangan ayah dengan erat) Ayah, ayah beneran mau ninggalin ilyas sendirian disini???

…Ayah memeluk ilyas erat, semua terasa hening…Air mata membasahi pipi mereka...

Ayah: (memeluk) Ilyas Harus seneng, karena Para Malaikat akan membentangkan sayapnya karena ridla kepada penuntut ilmu. Dan seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh penghuni langit & bumi hingga ikan yg ada di air!

Ilyas: (Tersedu – sedu + bisu)

Ayah: (matanya berkaca - kaca) Ilyas gak akan sendirian karena ada Allah, ada keluarga baru ilyas disini, mereka akan menghangatkan dan mewarnai kehidupan ilyas disini, bersama mereka ilyas akan Menemukan “Riyadlus Shalihin” (Tamannya orang – orang shaleh) InsyaAllah…

Ilyas: (hanyut dalam kesedihan)

Ayah: (Fokus menatap wajah ilyas) Pesan ayah untuk ilyas Cuma satu, “dalam kondisi bagaimanapun, Ilyas Harus JUJUR!”

Perlahan - lahan Ayah menenangkan ilyas, Selangkah demi selangkah, bayangan ayah mulai semakin menjauh, dan lambaian tangan ayah pun mengakhiri perjumpaan mereka...

***

- Sesampainya di kediaman –

Ibu: (dalam dekapan ayah, hanyut dalam kesedihan)

Ayah: (kecup kening) Kamu harus tegar. Ilyas anak yang kuat. saat ini, ilyas tengah diasuh oleh orangtua barunya. mari kita percayakan ilyas kepada mereka, sesungguhnya mereka adalah alim ulama yang zuhud dan wara’, tidak ada sesuatupun yang mereka takutkan kecuali Allah. Mudah – mudahan Allah menjaganya dengan Kasih dan sayangNya.

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 59

“ PENCURIIIIII…………!!! PENCURIIIIII…………!!!”

Akhirnya, sosok pencuri yang sudah lama meresahkan warga, terlihat juga batang hidungnya. Segenap warga pun mengerjarnya dengan Hasrat yang tinggi. Mereka berharap bisa membasminya untuk selama – lamanya, sebagai peringatan bagi generasi pencuri selanjutnya.

Sang pencuri berlari dengan sekuat tenaga. Pelariannya mengantarkannya pada sebuah rumah. Ia berharap bisa mendapat perlindungan dari penghuni rumah tersebut.

* SUAMI OTAK KIRI

Pencuri: (Tergesa – gesa menghampiri penghuni rumah yang kebetulan tengah duduk di teras rumahnya) Pak, sy mohon tolong saya! Izinkan saya masuk rumah bapak! Saya harus segera sembunyi pak! Tolong saya pak! Tolong! (pintanya memelas)

Soki: (bingung) Ada apaan sih?

Pencuri: (Bingung) E…nanti saya ceritain pak, sekarang juga Saya harus segera bersembunyi!

Soki: (Curiga) Ck, ya udah cepet masuk sana!

Pencuri: (terharu + cium tangan) Terimakasih pak, saya akan mengenang jasa bapak!

….Beberapa detik kemudian…warga menghampiri rumah pak soki…

Warga: (menghampiri) Pak soki! Lihat anak muda yang lari ke daerah sini gak?

Soki: (curiga) Memangnya kenapa pak?

Warga: tu orang pencuri ulung yang selama ini kita cari – cari!

Soki: (WADUH?) jadi dia pencurinya?! (berbisik) coba kalian cek ke dalam rumah saya! Mudah – mudahan itu orang yang kalian maksud!

… Apes Bukan main, pemuda itu pun tertangkap basah…warga menyeretnya dari rumah soki ke Alun – alun Pasar…

Pencuri: (lewat di hadapan pak soki) Pak? (memelas)

Soki: (geram) Cuih, Mau ngomong apa lo?? Sialan, Kalo gw tau lo pencurinya, udah gw abisin daritadi!

* SUAMI OTAK KANAN

Pencuri: (menghampiri penghuni rumah yang kebetulan tengah duduk di teras rumahnya) Pak, sy mohon tolong saya! Izinkan saya masuk rumah bapak, Saya harus segera sembunyi pak! Tolong saya pak! Toloong! (pintanya memelas)

Soka: (Senyum tulus) Oh iya, silahkan Masuk…

….Belum sempat masuk, warga sudah memergokinya ….

Warga: WWOOOYY ITU DIA! (menghampiri rumah soka + berhenti tepat di depan rumahnya) Eh bangsat! Ngapain lo di rumah pak kiyai! (berusaha menerobos dan menangkapnya)

Pencuri: (bersembunyi dengan takutnya di belakang soka)

Soka: (menahan mereka dengan isyarat)

Warga: (Kikuk) Lho pak kiyai?

Soka: (Senyum Sembako) saat ini, beliau tengah menjadi tamu saya, maka saya bertanggungjawab untuk melayaninya dengan sebaik - baiknya!

Warga + pencuri: (Tercengang?)

Warga: (Jengkel???) Gak bisa bagitu pak kiyai, knp pak kiyai akan melindungi seorang pencuri?

Soka: Memangnya apa yang telah dia curi sehingga kalian sangat berhasrat untuk menghukumnya?

Warga: hari ini dia mencuri beras, tapi kita gak tau, selama ini apa saja yang sudah dia curi?

Soka: (Senyum Tulus) bagaimana? (menoleh kepada pencuri)

Pencuri: selama ini saya hanya mencuri makanan pak kiyai?

Soka: (Terharu + Astagfirullah + terdiam) Sesungguhnya Negri kita tengah mengalami krisis berkepanjangan, bahkan krisis tersebut tengah mengikis rasa kemanusiaan kita. Mudah – mudahan Allah memberikan pahala atas kesabaran kalian. Semua yang dicuri oleh pemuda ini, InsyAllah akan saya ganti?! Siapa pun yang merasa barangnya dicuri bisa menyampaikannya kepada saya?

Warga: (WAduh?) pak kiyai, ini bukan soal ganti rugi, ini soal keamanan dan kenyamanan lingkungan kita! Kalo pencuri seperti mereka tidak dibasmi, maka lingkungan kita Selamanya akan terganggu!

Soka: (mengangkat jarinya) Sesunggunnya, kenyamanan + keamanan + kedamaian itu hakikatnya hanya bisa kita dapati dengan mendekatkan diri kita kepada Allah. Orang – orang yang hatinya senantiasa tertaut kepada Allah, mereka itulah yang merasakan kedamaian hakiki!

Warga: (Bisu)

SOKA: (Senyum tulus) dan Allah mencintai orang – orang yang Pemaaf. Allah akan menolong seseorang yang melepaskan kesulitan saudaranya! Bukankah kita semua sesama muslim adalah bersaudara? Adakah diantara kalian yang membutuhkan pertolongan Allah?

Warga: (Nelen ludah + terpaku + merenung)

SOKA: Persoalan menuntaskan kemiskinan adalah tanggungjawab kita bersama, maka biarlah pemuda ini tinggal bersama saya! Mudah – mudahan Allah memberikan Taufiq dan HidayahNya kepada kita semua…(Senyum tulus)

Warga: (Pasrah dan tidak berdaya) sesungguhnya Allah telah meninggikan derajat Pak kiyai diantara kami, karena ilmu agama anda. (menghela Nafas) Dan kami serahkan pencuri itu kepada Pak kiyai lantaran anda adalah orang yang Berilmu agama lagi terhormat.

SOKA: (memejamkan mata) Sesungguhnya aku ini hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan…

Warga: (terharu) Tapi bagaiman jika dia kembali mencuri pak kiyai?

Soka: (Senyum Sembako) jangan mendahulukan Allah! Berprasangka baiklah!

Pencuri: (Terharu + berlinang air mata)

… warga pun kembali ke tempatnya masing – masing …

… pemuda (sang pencuri) pun menerima tawaran Soka untuk tinggal
bersamanya …

Pemuda: Terimakasih pak kiyai, jika saja tidak ada pak kiyai pasti saya sudah habis dihakimi warga?

Pak kiyai: (senyum tulus) Awalilah rasa syukurmu hanya kepada Allah, dalam semua hal karena sesungguhnya atas ridho dan rahmatNyalah
kita dipertemukan

pemuda: (terharu) Iya Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin…

***

Selama beberapa Bulan tinggal bersama Soka, pemuda itupun kembali hidup dengan layak. Kehidupannya kembali normal. Kebutuhan hidupnya tercukupi selama tinggal disana. Mengenai ibadah dan keilmuan, Soka tidak pernah memaksakannya, cukuplah ia belajar dari ketauladanan dan keinginannya sendiri.

***

- Kuningnya Senja, dalam diskusi di teras Rumah –

Pemuda: Pak kiyai, anda bahkan tidak makan dan tidur sebanyak saya? Memenuhi hidup anda dengan ibadah, belajar dan mengajar… bahkan senantiasa menjaga senyum itu tetap tulus? Bersama anda saya merasakan kedamaian yang belum pernah saya rasakan selama ini? Apa rahasianya?

SOKA: (Senyum Sembako) Ilmu Agama itu membuka jalan menuju Pendekatan diri kepada Allah. Wahai anak muda, sesungguhnya orang – orang yang berilmu + mengamalkan ilmunya Ikhlas karena Allah, mereka itu sedang membangun taman yang luas di dalam hatinya, taman itu senantiasa ia bawa sepanjang hidupnya… Mereka memenuhi perutnya dengan buah – buahan dari taman itu dan tertidur pulas di hamparannya karena taman itu ditanam dengan ilmu, dirawat dengan amal dan dihiasi dengan keikhlasan. Maka kedamaian itu tumbuh di hati mereka dan menghiasi wajah mereka dengan senyuman yang tulus. InsyaAllah.

Pemuda: (terpesona) SubhanaAllah, apakah saya bisa membangun taman seperti itu di dalam hati saya Pak kiyai?

SOKA: ( Senyum tulus) Tentu saja…

Pamuda: bagaimana caranya?

SOKA: (Senyum Sembako) dengan Ilmu + Amal + Ikhlas

Selasa, 13 Agustus 2013

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 58

(Episode Serial - Dalam Perjalanan Menembus Impian; keliling Dunia)

- kediaman Soka+Istri di Republik Cechnya, Russia -

Soka kedatangan tamu, yakni guru sekaligus pengurus yayasan muslim cechnya yang sudah dianggapnya sebagai ayah. Mereka pun asik membicarakan banyak hal. Sesekali terselip pembicaraan tentang hal - hal pribadi. Semakin lama, pembicaraan pun semakin mengerucut menuju pokoknya:

Guru: (merenung) menurut ayah, lebih baik soka lanjutkan perjalanan impian bersama istrimu itu!

Soka: (nyengir) Iya, kami memang berniat akan melanjutkan perjalanan ini setelah beberapa urusan terselesaikan

Guru: Maaf klo ayah lancang, apakah kalian tidak berniat memiliki keturunan?

Soka: (Sport Jantung) E...Ehm, ayah, semua pasangan suami istri pasti mengharapkan hal itu. kami sudah berusaha kok, hanya saja Allah belum berkehendak...

Guru: (???) sudahkah kalian konsultasi dengan dokter mengenai hal itu? karena menurut ayah, usia pernikahan kalian sudah cukup lama?

Soka: (keningnya mengkerut) belum ayah, selama ini kami benar-benar menikmati perjalanan ini dengan penuh ketawakkalan sebagaimana beberapa Rosul yang Allah uji dengan lamanya usia kelahiran bagi anak - anaknya?

Guru: Ikat dulu tali untamu! baru bertawakkal! apa salahnya diperiksa? jikalau memang diantara kalian bermasalah sehingga tidak bisa memiliki keturunan, segeralah cari solusi: adopsi anak atau mungkin Poligami?!

Soka: (SpOrt Jantung + Gelisah) Ehm, sebentar ayah soka ke kamar dulu...

soka memastikan kondisi sang istri di kamar. Soka berharap sang istri tidak mendengar semua pembicaraan mereka tadi. dilihatnya sang istri masih tertidur lelap karena kondisinya yang tengah sakit. betapa leganya hati soka melihat itu. Walaupun sebanarnya, beliau tengah pura - pura tidur dan bisa mendengar semua pembicaraan mereka.

soka: (Kembali berbincang)

Guru: Oya Soka, Soal pembicaraan kita waktu itu, mengenai niatmu untuk belajar agama di maroko, bagaimana?

soka: (teringat) Oh iya soal Maroko itu, hehe... itu hanyalah sebuah harapan ayah, jika Allah memberikan kesempatan, InsyAllah akan sy ambil, kalaupun tidak, sy kembalikan kepada Allah

Guru: (senyum) justru kedatangan ayah kemari untuk menyampaikan kabar gembira itu. jadi, melalui jaringan kami di maroko dan rapat diantara pengurus yayasan, kami sepakat akan membantu perjalanan panjangmu kesana?

Soka: (Kaget) Apa??? benarkah??? tapi apa itu tidak berlebihan ayah?

Guru: (senyum) Ya baru itu yang bisa kami berikan atas semua sumbangsih soka selama ini, bagaimana?

Soka: (merenung) Mmm...tapi soka harus menyampaikan hal ini kepada istriku

guru: sampaikanlah, sampaikan pula bahwa dirimu akan meninggalkannya dalam waktu yang cukup lama untuk belajar? kira - kira 3 - 4 tahun.

soka: (???) Lho? kenapa ayah?

Guru: karena soka akan menimba ilmu agama dengan sebaik - baiknya, itu membutuhkan ketulusanmu mengorbankan banyak hal untuk fokus di dalamnya?

Soka: (Keningnya mengkerut) i, itu tidak mungkin ayah? bahkan kami sebelum di rusia tidak pernah terpisah selama itu? tapi,,,bagaimana jika sy tetap membawanya ke maroko?

Guru: Yah kamu lebih berhak atas istrimu, hanya saja perbekalan yang kami berikan hanya mampu untuk membekali 1 orang?

Soka: Oh, kalau hanya soal biaya hidup, insyAllah kami siap selama bersama, hehe…

Guru: (Senyum) Ya, mudah2an Allah memudahkan jalanmu dalam belajar! prinsipnya kami akan mendukung semua aktifitasmu selama itu baik!

***

- makan malam -

Soka: (membuka pembicaraan) apa yang mamah ketahui tentang maroko?

istri: MMM…ibnu battutah dan negri dimana penduduknya berMazhab maliki?

Soka: (Jempol) Wuih, ternyata mamah pinter juga yah? heheha...tapi ini bukan soal Mazhab Maliki atau Ibnu Battutah mah,

Istri: (cemberut) terus?

Soka: (Menelan Ludah) Begini Mah, Tadi Ayah bertamu kesini dan beliau mengatasnamakan yayasan, menawarkan ayah untuk melanjutkan pendidikan Agama di wilayah maghrib, Maroko... Menurut mamah bagaimana?

Istri: (Pura - pura tidak tahu) Benarkah?? luar biasa! ini merupakan karunia Allah buat ayah! amat tidak bersyukur jika kita menolaknya!

Soka: (heran???+bahagia) jadi, apakah kita akan pergi dan tinggal bersama disana? dalam waktu yang cukup lama sampai ayah menuntaskan pendidikan?

Istri: (terdiam sejenak) tapi kan ayah butuh konsentrasi yang tinggi untuk belajar disana? Mamah khawatir jadi beban?

Soka: Lho sejak kapan kita saling membebani? Bukankah selama ini kita saling menutupi? Bagaimana? (Senyum Harapan)

Istri: (Senyum Seribu Bahasa)

***

>> Perjalanan Rusia – Maroko dimulai <<

Rute perjalanan menuju maroko yang mereka tempuh bukan berdasarkan rute terdekat, melainkan ‘yang penting sampai’ dengan metode estapet. Perjalanan besar dimulai melalui Trans - Siberian Railways (Nama sebelumnya The Tsar's Train) adalah salah satu jalur kereta api terpanjang di dunia yang menempuh Rusia + Mongolia + China. selanjutnya tersambung melalui Jalur Sutera (selatan) yang menempuh China + Afghan + Iran.

Secara umum, Rute ini cukut rumit dan berbelit. Namun, Berbekal jaringan antara sesama komunitas muslim di rute Negara – Negara menuju maroko, mereka pun diantar dari satu negri ke negri lainnya oleh komunitas muslim setempat. Sungguh perjalanan ini memakan waktu dan energi, namun tergantikan dengan berbagai panorama indah yang dihidangkan oleh masing – masing negri yang mereka lalui. Soka dan Istri pun sungguh menikmatinya.

***

- Di sebuah Penginapan, di Jordania -

Soka: (terbangun dari tidur panjangnya+ memperhatikan sekeliling + diam sejenak + menunggu lebih lama + berjalan mengelilingi penginapan untuk mencari sang istri)

tiba - tiba seorang wanita mendekatinya...

Wanita: Apakah anda pak soka?

Soka: Iya betul?

Wanita: saya pikir anda kemana? sejak tadi malam saya menunggu bapak terbangun dari tidur?

Soka: (Senyum + Heran) Oya? lho memangnya anda siapa? adakah yang bisa saya bantu?

Wanita: (Senyum) saya hanya ingin menyampaikan titipan surat ini dari istri anda? (menyerahkan + pergi)

Soka: ( JLEBB ??? + membuka sepucuk surat tersebut)

***
Assalaamu ‘alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh.

“Untuk Suamiku Tersayang…

Sungguh sudah berapa banyak kertas yang terbuang untuk menyampaikan perpisahan ini.
Sungguh sudah berapa banyak sajak dan Do’a yang kutulis dalam sampah – sampah surat itu.
Sungguh sudah berapa banyak air mata yang membanjiri se-isi sanubariku ini.
Sungguh semua itu bahkan tidak bisa menggambarkan keadaanku saat ini, saat berpisah denganmu

Aku sudah mendengar semuanya, semua pembicaraan kalian di rumah.
Hatiku begitu bahagia mendengarnya, mendengar keinginanmu menuntut ilmu.
Hatiku pun kembali tersadarkan betapa pentingnya arti keturunan bagimu.
Seseorang yang kelak menjadi buah hatimu dengan istrimu…

Untuk itu, Aku tahu kau sungguh menyayangiku dan tidak mungkin meninggalkanku.
Maka, biarkanlah diri ini yang pergi meninggalkanmu dengan setulus hatiku.
Biarkanlah rentan waktu ini menjadi tolak ukur harapan dan kenyataan bagi perjalanan kita.
Sayangku, Belajarlah dengan baik dan Selesaikanlah pendidikanmu dengan sungguh – sungguh yah!

Terima kasih atas perjalanan yang indah sampai sejauh ini.
Rute Rusia – Jordania sungguh akan kukenang sampai nanti.
Namun aku hanya bisa mengantarkanmu sampai sejauh ini.
Tak perlu kau kembali mencariku karena aku pun telah pergi.
Tak perlu kau tangisi perpisahan ini karena kita akan bertemu kembali cepat atau lambat.

Kelak, Temuilah aku kembali untuk kesekian kalinya di Masjid An-Nuur Reykjavik Iceland (Islandia) Antara tanggal 01 - 20 juni 1989.
harapanku, saat itu dirimu telah menuntaskan pendidikan formal disana.
InsyAllah aku akan menunggumu disana selama rentan waktu itu, tentunya setelah aku mengelilingi beberapa belahan dunia lainnya.
Pada hari itu, semua akan menjadi jelas dan kita akan menentukan kembali; Apakah kita akan melanjutkan perjalanan ini bersama atau tidak wahai suamiku tersayang...

Mudah – mudahan Allah meridhoi dan merahmati kita semua,
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah!

Mamah sayang Ayah...”

Wa ‘alaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh.

***

Soka: (terbelalak + sport jantung + berlinang air mata + menjerit bisu + roboh ) Astagfirullah 1000 x… ..........................................................................

Soka: (Sujud + berdo’a) Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolonganMu ya Allah, maka lindungilah istriku…

Bersambung…

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 57

Ramadhan telah berakhir. berbagai aktifitas dan nuansanya terekam dengan indah di alam pikiran kita; ibadah - ibadah yang menentramkan hati, silaturrahiim yang mengesankan, indahnya berbagi, dan berbagai hal yang tidak ditemukan pada bulan - bulan lainnya. Oh...Kami merindukanmu wahai Ramadhan. mudah - mudahan atas rahmat Allah, kita semua dipertemukan kembali di bulan Ramadhan selanjutnya...

Ramadhan demi ramadhan menyimpan rekam jejak perjalanan hidup kita. Mungkin tahun ini diantara kita, ada yang menikmatinya tanpa ayah atau ibu atau orang - orang tersayang. Begitulah, tidak terasa perjalanan waktu ini mengikis umur kita, semakin tua dan kembali kepadaNya. sedangkan diantara kita ada yang kembali kepadaNya dengan tetap istiqomah dalam kebaikan atau Malah mengakhirinya dengan akhir yang buruk.

* SUAMI OTAK KIRI

Soki: (memandangi Rumah Ustadz SOka dari jendela rumahnya)

Mamih: Papih ngapain sih?

Soki: (Tersadar) Ehm, gpp mih, papih cuma heran sama pak ustadz Soka. Orangnya terlalu Zuhud, ia tidak begitu mementingkan materi dan kehidupan dunia?! memangnya dia pikir dia bisa hidup tanpa itu semua?! sekarang kan semuanya butuh materi! Dasar Aneh...

Mamih: Wajarlah pih namanya juga Ustadz, klo terlalu cinta dunia dan gila materi, bukan Ustadz namanya...

Soki: Gak bisa begitu dong?! dia pikir anak dan istrinya gak butuh makan dan pendidikan layak? itu namanya Egois! suatu saat dia bakal sadar ketika Allah mengujinya?!

Mamih: Astagfirullah, kok papih begitu? bukan hak papih mendahului ketentuan Allah. Hanya Allah yang tahu maksud dan tujuan beliau!

* SUAMI OTAK KANAN

- Ba'da Solat Subuh -

SOka: (Mengecek hafalan dan bacaan sang putri)

ANak: (Membacakannya dengan baik dan benar)

Soka: (Senyum Sembako) Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu...

Anak: (Senyum Delima) Iya Abi...

Soka: (Mencium kening sang anak) Mudah2an Allah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuanya...

Soka adalah Seorang Da'i yang memenuhi hidupnya dengan mengajarkan ilmu agama dan menyerukan Ajaran islam dari satu tempat ke tempat lainnya. Membina keluarganya dengan konsep Zuhud dan Wara'. sampai saat ini, Ia percaya Bahwa Allahlah sebaik - baik pemberi Rezeki dan Allah satu - satunya tempat bergantung.

***

Larut malam yang kelabu, setelah berhari - hari 'rawat jalan' di rumah karena suatu penyakit, Akhirnya sang putri dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya sudah sangat buruk...

- di rumah sakit-

Pegawai: Maaf pak, kami tidak bisa menindak pasien sebelum bapak memberikan DP sejumlah Rp. 5.000.000

Soka: (Panik) Astagfirullah, kondisi anak saya sudah sangat buruk, izinkan kami masuk dulu, nanti saya akan segera mencarikan uangnya?!

Pegawai: Maaf pak, semua orang juga butuh dirawat, bukan cuma keluarga bapak, jadi persyaratan harus dituntaskan terlebih dahulu!

Umi: (Menangis tersedu) Abi,,,cepet ambil tindakan!?

SOka segera pergi mencari bantuan...menemui orang - orang yang mungkin bisa memberikan pinjaman karena penghasilan SOka baru cukup mengisi kehidupan sehari - hari.

Rumah demi rumah Soka jumpai. Alhamdulillah, Akhirnya soka pun berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang dibutuhkan...

- Sesampainya di rumah sakit -

SOka: (Bergegas+senyum harapan................Tersentak?)

Umi: (Lepas Kontrol + meratap di sekitar TKP)

Soka: Astagfirullah, umi kenapa? ini abi udah bawa duitnya?!

Umi: (Geram + tatapan penuh amarah penyesalan+teriak histeris)

Soka: (Bingung + alih fokus + Terlihatlah putrinya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa) Innalillaahi Wa innailaihi Raaji'uun...(Roboh+berlinang air mata)

Umi: (menarik - narik gamis abi dengan histeris) dimana tuhan abi yang agung itu? kemana Dia saat kita butuhkan?!

Soka: (bisu + kosong)

***

beberapa minggu penuh duka sepeninggal sang putri...

Soka: (Meyimpan semua peralatan dakwahnya ; Peci+gamis+Qur'an, dll) Ya Allah, izinkan aku untuk menempuh jalan yang lain...

Umi: (bisu dalam ratapan yang panjang)

Soka: Ehm, umi, abi berangkat kerja dulu yah? mudah2an ini adalah jalan yang terbaik buat masa depan keluarga kita!?

Umi: (bisu + kosong)

Akhirnya, soka menyambut baik penawaran kerja di perusahaan soki. sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembangunan (gedung, jalan, perumahan, dll...)

***

Dalam tender proyek pembanguanan sebuah Mall...

Soka: (batinnya bergetar) Pak soki? bukankah suap - menyuap itu perbuatan yang tercela?

Soki: (Senyum kesemek) Pak ustadz butuh duit kan? ini Tender, kalo gak begini kita gak dilirik?! lebih baik begini daripada membiarkan anak istri kita mati karena kelaparan?!

soka: (Pasrah+menelan ludah)

Zaman semakin maju, yang instan semakin dicari, perusahaan mereka pun semakin maju dan berkembang. kehidupan soka sudah disibukkan dengan urusan dunia bahkan soka berani kredit Rumah dan Barang - barang mewah lainnya. Senyum kebahagiaan pun mulai tergambar dalam raut wajah sang istri....

***

Soka: (Menerima telpon)
Penelpon: Pak ustadz bisa ngisi ceramah di Majelis kita gak?

Soka: Memangnya kalian punya Budget berapa?
Penelpon: (#%@%#%@???)

***

Penelpon 2: Ustadz bisa tolong pimpin do'a buat Aqiqahan anak sy?
SoKA: Maaf sy lagi sibuk pak, gak ada waktu...

***

Peralihan jalan hidup ini mencapai puncak kejayaanya...

Umi: (Senyum Delima) umi lebih suka kehidupan kita yang lebih sekarang. Lebih layak dan menenangkan.

Soka: (Senyum Misterius)

Umi: Oya, abi, bisa kreditin umi motor gak? soalnya agenda umi semakin padat di luar?

Abi: (Kening Berkerut) InsyAllah umi...

Keinginan soka untuk merubah nasib dan membahagiakan keluarganya telah mengantarkannya pada jalan - jalan pintas yang penuh jebakan. semua kemewahan yang mereka nikmati saat ini dibayarkan melalui jalan kredit. Soka menggunakan anggaran proyek pembangunan yang tengah berjalan, yang soki titipkan kepadanya selama proses pembangunan berjalan...

***

belum juga tuntas, Proses pembangunan macet, tidak ada anggaran lagi yang bisa dialokasikan karena sisanya habis dipergunakan soka untuk memenuhi kebutuhan soka dan keluarga dengan segala kemewahannya. Akibatnya, soka terlilit hutang yang rumit karena harus menutupi hutang - hutangnya disana sini. hidupnya semakin gelisah dan jauh dari kenyamanan, terlebih ketika debtcollector dari beberapa instansi mendatanginya setiap bulan...

SOka: Umi, kita harus merelakan semua kemewahan ini dan menggantinya dengan kehidupan kita yang dulu?

umi: Harta suami ya harta suami, harta istri harta istri!!!

Soka: (Pasrah + Memejamkan mata)

Debtcollector pun datang kembali dan menyita seluruh harta mereka dengan paksa dan menghinakan mereka di tengah - tengah masyarakat luas...

- Di sebuah gubuk yang reyot -

Umi sakit - sakitan. Soka hanya bisa memBisu meratapi nasibnya, sembari merapihkan barang - barang pribadinya. dilihatnya sebuah kotak yang berisikan peralatan dakwahnya yang dipenuhi debu karena sudah lama tidak dipergunakan. dibersihkannya bagian demi bagian, ditemukanlah sebuah Qur'an Milik AlMarhumah Putrinya. sebuah Qur'an yang dihadiahkan ketika putrinya berhasil menghafal 5 Juz dalam Al - Qur'an.

Soka pun membuka Qur'an tersebut. di halaman mukanya Masih tertulis dengan jelas sebuah Pesan yang ia tujukan bagi putrinya:
"Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu..." Qolbunya bergetar. dibukalah kembali halaman terakhir yang dibaca sang putri (QS: Yunus: 30 - 32), maka soka pun membacanya dengan jelas:

"Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"

Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?"

Soka: (Sujud Di'Atas Sajadah Panjang Berlinang Air Mata Penyesalan Dosa) Wahai anakku, Sungguh Allah telah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuamu...

Umi: (berlinang air mata penyesalan)

***

Soka: (Berpeci+bergamis+membawa Qur'an) Umi, abi pamit dulu yah? Doain semoga Allah memberikan rezeki yang berkah bagi kita (Cium kening)

Umi: abi memangnya mau kemana?

Soka: (Senyum Sembako) Menggapai Keridhoan Allah...

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 56 "DIALOG HIKMAH"



Soki (<) dan Soka (>)

> saudaraku, sudah berapa banyak biaya dan waktu yang anda keluarkan untuk belajar ilmu dunia?
< kira - kira 20 tahun pak ustadz, klo soal biaya cukup banyak

> Apa saja yang anda niatkan ketika terjun di dunia pendidikan formal?
< dapet sekolah yang bagus, nilai bagus, gelar dan karir yang bagus

> Apa tujuan anda dengan semua niat - niat itu?
< jaminan hidup, pengakuan sosial, kesejahteraan, kecakapan hidup, Jodoh yang pantas, dll

> Lantas, kapan masanya anda mulai menyentuh ilmu Agama yang Allah Wajibkan kepada setiap HambaNya?
< "JLEB", Ya InsyAllah setiap waktu senggang (dari urusan dunia) / mungkin pas pensiun deh...Masa tua waktu yang tepat kembali ke Agama

> Lho Memangnya Siapa yang menjamin 5 menit lagi anda masih hidup? sedangkan amal ibadah yang tidak didasari ilmu akan sia - sia?
< "JLEBBB"?????????????

> Saudaraku, Apakah anda bisa membaca Al - Qur'an dengan baik dan benar? bolehkah sy tes?
< Ehm, oke silahkan...(Baru Membaca BasmAllah namun penuh dengan koreksian)

> Maaf, saudaraku, anda harus kembali belajar membaca Al - Qur'an dengan baik dan benar! Bagaimana mungkin solat anda akan benar, jika membaca Al-fatihah saja berantakkan? BUkankah Membaca Al - fatihah dengan benar adalah salah satu Rukun solat?
< "Jleb", Tapi kan sy sudah berusaha membaca dengan benar Pak Ustadz! Allah akan melihat usaha sy kok! bukankah orang yang terbata - bata itu pahalanya 2?!

> Bahkan selama 20 tahun dalam pendidikan formal, anda masih belum bisa membaca Al - Fatihah dengan benar?
< "JLEBBB!!!"

> Lantas Alasan apa yang akan anda utarakan kepada Allah tentang waktu yang dipinjamkanNya, sedangkan sampai saat ini anda masih terbata - bata membaca Al -Qur'an?
< "JLEBB!!!" tapi Pak Ustadz, Allah kan Maha tahu bahwa kita itu begini karena tuntutan Zaman, klo gak sekolah susah cari duit, klo gak ada duit gak bisa makan, klo gak makan ya Modar?!

> Allah tidak melarang HambaNya mencari ilmu dunia, bekerja / usaha dan mengais rezeki, sekali pun semua itu akan menjauhkan kita daripadaNya. sekali pun semua manusia berpaling dari Allah, Kerajaan Allah tidak akan pernah Runtuh sedikit pun! Namun, siapakah yang membutuhkan pertolongan saat di Akhirat nanti; Kita atau Allah? padahal kita semua akan kembali kepadaNya?
< "BISU"

> Jadi, berapa banyak waktu yang sudah anda berikan untuk Allah? Minimal mempelajari Ilmu AgamaNya?
< "JLEBB", belum masuk hitungan saya pak ustadz, gak nentu

> Apa yang anda khawatirkan?
< Karir, Kesejahteraan keluarga dan Masa depan Anak - anak sy?

> Apakah Anda beriman (percaya) bahwa Allah Maha Kaya? Allahlah sebaik - baik pemberi Rezeki? Allah pula yang mengangkat derajat HambaNya dengan Ilmu (Agama) dan karena Taqwa?
< Percaya, tapi kan Allah tidak akan merubah Nasib suatu kaum sebelum mereka merubah dengan tanganNya sendiri? semua ini bentuk ikhtiar saya dalam rangka menjadi manusia mandiri dan bermanfaat!

> (Senyum Sembako) sudahkah anda merubah Nasib anda untuk kembali ke jalan Allah? Bukankah kehidupan di Akhirat itu lebih utama dan abadi daripada Dunia?
< "JLEBBB!!!" (keringat dingin)

> Wahai saudaraku, Ingatlah bahwa Ridho dan Rahmat Allah, 'lebih tinggi' dari Surga dan Neraka. Sia - sialah semua yang kita usahakan jika diniatkan bukan karena Allah dan bertujuan bukan karena mencari keridhoan Allah...
< (Merenung + Roboh + Berlinang Air Mata) Astagfirullah, Lantas sy harus mulai darimana lagi Pak Ustadz?

> Bertobatlah, Rencanakan kembali semua aktifitas kita; haruslah karena Allah dan mencari keridhoan Allah. sesungguhNya Allah Maha Pengampun, Dia mengampuni semua bentuk Dosa selain Syirik.

"Terima Kasih kami ucapkan kepada para Da'i atas Nasihat - nasihat penuh Hikmah yang disampaikan di mimbar2 jum'at, mimbar2 tarawih, majelis - majelis agama dan berbagai kesempatan. semoga Allah merahmati kalian lantaran hidup kalian yang disibukkan dengan Berdakwah dan Mudah - mudahan kita semua diridhoi dan dirahmati Allah!"

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 55


Di suatu Negri yang tengah dilanda multi krisis…

* SUAMI OTAK KIRI

Kepala Negara: (BerPidato)

"Negri kita ini tengah krisis, kemiskinan mewabah dimana - mana sampai ke pusat - pusat kota, Keuangan Negara sering kali defisit (lebih banyak pengeluaran daripada pemasukkan), hutang kita dimana - mana, SDM Loyo, SDA banyak dijajah Asing, Korupsi merajalela, Kenaikan harga sudah tidak bisa dibendung lagi, Nilai Mata uang kita juga terjun bebas,,,Sektor - sektor perekonomian lumpuh,,,(Mengelus Dada)

Maka, Sy mengajak kepada segenap Rakyat untuk hidup hemat dan sederhana!

Kepala Negara: (Menerima Telpon dari istrinya)

Istri: Pih, Maaf yah Jatah Uang Bulanan kita yang 1 miliyar habis kepake buat beli kebutuhan kita selama liburan? Sebagian uangnya digunakan kakak untuk beli Motor Harley yang baru dan memodifkasi mobilnya, sebagian lagi digunakan adik buat mentraktir teman – temannya Pesta Ulang Tahun di Luar Negeri, Hehe… jangan marah yah?! Ini buat kebahagiaan anak – anak kita juga kok. Mamih sayang papih, hehe…

Pimpinan Negri: (Tepok jidat)

* SUAMI OTAK KANAN

>> Dalam Rapat perdana Kenegaraan

Bendahara Negara: berikut fasilitas yang akan anda terima selaku kepala Negara yang baru. Mobil Keluaran Terbaru dari Perusahaan *** dengan teknologi mutakhir yang memberikan kenyamanan tiada banding, Istana Agung dan Istana – istana kecil di berbagai belahan wilayah, Pakaian dan perhiasan yang lumrah bagi seorang raja, dan seterusnya…

Kepala Negara: (Menunduk + Haru biru) Sesungguhnya aku takut, Allah akan membinasakanku atas semua fasilitas ini. Sebagai Gantinya, SUmbangkanlah seluruh fasilitas tersebut ke Badan Keuangan Negara untuk membantu meringankan beban rakyat kita! Aku akan gunakan sebagiannya hanya untuk kepentingan Negara, tidak lebih dari itu.

Bendahara: (Tercengang???) Lantas Bekal Apa yang akan anda gunakan untuk memimpin negri ini?

Kepala Negara: (Senyum Sembako) Sebaik - baik perbekalan adalah Ketaqwaan.

***

Suatu Hari, Putera Daerah dari belahan wilayah negri yang jauh dari kata sejahtera, menempuh perjalanan menuju Ibu Kota untuk menyampaikan aspirasi daerahnya kepada kepala Negara. Sesampainya di ibu kota, ia mencari kepala Negara di Istananya, namun tidak ia temui. Ia coba mencari Rumah – rumah yang paling megah, ternyata juga tidak ia temui. Akhirnya, seseorang menunjukkan sebuah alamat menuju kediaman kepala Negara. Berjalanlah ia sehingga sampai di rumah sang kepala Negara yang benar- benar sangat sederhana…

Aspirator: (Cengok?) Ya Allah? Apa mungkin ini rumah kepala Negara kami? Bahkan kandang kuda milik penduduk kami lebih besar daripada ini?

Ketuk Pintu+Ucap Salam…disambut sang Ibu Negara…Sang Aspirator dipersilahkan masuk

Aspirator: (Melihat sekeliling + tidak percaya) Wahai Ummi, benarkah ini Rumah dari Kepala Negara?

Ummi: (Senyum Tulus) Iya benar, apa yang anda hendak sampaikan?

Aspirator: (Wajahnya memerah) Kami mendengar Negri kita adalah negri yang kaya raya, di ibu kota warganya hidup dengan Layak dan serba kemudahan. Baru kali ini aku berkunjung kesini dan kulihat bangunan dan rumah megah yang tidak pernah aku lihat selumnya. Sedangkan di Wilayah kami tengah gagal panen dan terjangkit wabah penyakit. Kesenjangan ini mengiris perasaan kami, dan kami berharap keadilan yang merata dari Kepala Negara. Kami butuh keadilan!

Ummi: (Terharu Di'Atas Sajadah Panjang Berlinang AirMata Penyesalan Dosa)

Aspirator: Bolehkah saya menemui beliau?

Ummi: Tentu saja. Abi...?!

Abi: (Membawakan hidangan dengan tangannya sendiri bagi sang tamu+Senyum Tulus) Selamat datang di kediaman kami yang sederhana wahai saudaraku, maaf jika harus menunggu lama?

Aspirator: (???)

Ummi: (menyentuh tangan kepala negara) wahai saudara kami, beliaulah seseorang yang anda cari?

Aspirator: (BISU+ Hati dan pikirannya luluh lantah melihat sosok kepala Negara yang sangat sederhana + bahkan melayaninya dengan tangannya sendiri)

***

Badan keuangan Negara tengah mengklasifikasikan tingkat kemiskinan penduduk yang berhak menerima sumbangan Negara….

Kabag: (Kaget) Hey kalian! Yang benar saja, bagaimana mungkin kalian memasukkan nama kepala Negara kita sebagai golongan Miskin yang berhak menerima sumbangan?!

Ajudan: Memang begitu adanya pak, beliau bahkan lebih miskin diantara tetangga – tetangganya yang miskin

***

Dalam suatu kesempatan, Anak kandung sang kepala Negara bermaksud menyampaikan suatu permasalahan kepada ayahnya di kantor.

Anak: Assalaamu ‘alaikum wahai Abiku?

Abi: (berdiri dan memeluknya) Wa ‘alaikum salaam Wa rahmatullahi wabarakaatuh Ya bunayya? Apa maksud kedatanganmu kesini?

Anak: ingin menyambaikan persoalan dalam rumah tangga kami Abi?

Abi: (Senyum Sembako) Baik, karena ini soal keluarga kita, lebih baik kita tinggalkan tempat ini karena semua fasilitas kantor ini bersumber dari harta Rakyat dan Untuk kepentingan Ummat

***

Dalam Rapat Anggaran Negara

Menteri: mengapa anda menganggarkan begitu besar anggaran Negara untuk pendidikan wahai kepala Negara? Bahkan semua pendidikan gratis?

Kepala Negara: (Senyum SEmbako) Sesungguhny kebodohan itu menjerumuskan pada kesesatan dan kesesatan itu menjerumuskan pada Jalan yang buruk. Sebaliknya Ilmu membuka jalan yang cerah bagi diri dan masa depan kita semua. Tidak sepantasnya Negara merasa rugi membiayai pendidikan rakyatnya karena kelak merekalah generasi pewaris masa depan. Kita semua berharap pewaris masa depan adalah orang – orang yang berilmu dengan amal dan beramal dengan ilmu yang senantiasa mencari keridhoan Allah. Sehingga negri ini akan menjadi negri yang baik dan diberkahi Allah…

"Terima KAsih atas sedikit Inspirasinya Wahai Umar bin Abdul Azis"

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 54 "Organisasi Dakwah Kampus"


Dalam Ilmu Manajemen, kita mengenal fungsi manajemen, yaitu POACE: Planning / perencanaan, Organizing / pengorganisasian, Actuating / pelaksanaan, Controlling / Pengawasan dan Evaluating / Evaluasi. Dalam Mengukur suatu Organisai dalam mencapai tujuannya, kita mengenal metode Analisis SWOT: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Dalam merumuskan, memproses dan mencari solusi atas permasalahan - permasalahan dalam pencapaian tujuan organisasi, kita mengenal metode Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Dalam Proses Estafet / Regenerasi / Kaderisasi kepemimpinan dalam organisasi, kita mengenal berbagai bentuk pelatihan dasar+menengah+lanjutan. dan seterusnya...

>> di sebuah Kampus Islam, Dalam Sidang Laporan PertanggungJawaban Akhir periode organisasi <<

Pada malam ini, Akhirnya (setelah 2 tahun Ngaret / Telat) berlangsung juga sidang pertanggungjawaban dari Organisasi dakwah kampus yang seharusnya dua tahun yang lalu jabatannya berakhir. Dalam ruangan ini, Telah hadir di sisi kursi peserta: hanya seorang Mahasiswa sekaligus kader. di sisi kursi pengawas: segelintir Dewan Mahasiswa yang duduk dengan raut wajah harap - harap cemas. di sisi pelapor: tinggalah BPH (badan pelaksana Harian) Organisasi yang terdiri dari Ketua Umum+Sekertaris+Bendahara.

*SUAMI OTAK KIRI

Soki: (Berpidato+melaporkan laporan pertanggungjawaban)

(Ba'da Tahmid wa Shalawat+salam Hormat)

Siapa yang tidak kenal Organisasi Dakwah kampus kita? apalagi jika sudah menyinggung nama - nama besar pendirinya yang harum di se-antero kampus di indonesia. organisasi yang sudah berumur lebih dari dua puluh tahun ini sudah banyak mengukir sejarah dan prestasi. sebagai Kader sekaligus pemegang estapet kepemimpinan saat ini, saya merasa bangga berada di dalamnya.

(Senyum Kesemek) Namun, Era Keemasan itu tinggalah "Nostalgia Merah Muda" yang selama ini dibanggakan oleh para senior / alumni kepada kita selaku kadernya. Begitu dalamnya kita larut dalam Nostalgia ini sehingga kita tidak rela untuk mengakui sebuah kenyataan bahwa organisasi ini hampir punah.

Lain dulu, lain sekarang. AD/ART, GBHO dan GBHK organisasi yang sudah usang ini lambat laun Menenggelamkan kita dalam Hiruk pikuknya perkembangan peradaban kampus. Giroh kami sudah hanyut dan terkikis zaman,,,dan Mohon Maaf, sy merasa gagal mengemban amanah ini...(Berlinang Air mata)

***

Sekertaris: Dari 49 Pengurus yang dilantik, 30 orang mengalami seleksi alam dan gugur. selebihnya tidak pernah ada kabar lagi sampai malam ini. Berdasarkan wawancara, rata - rata mereka keluar karena sudah kehilangan arti dengan model organisasi dakwah yang membosankan dan Usang ini.

***

Bendahara: Berdasarkan Perencanaan Keuangan dalam Rapat kerja Organisasi, dari total Kas kita sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah), baru terpakai Rp. 25.000.000. itu semua untuk program kajian mingguan + seminar bulanan. Selebihnya kami kembalikan ke bagian kuangan tingkat Universitas.

***

Serah Terima Jabatan pun berlangsung: dari Soki selaku Pemimpin Organisasi Sebelumnya kepada Soka Selaku pimpinan Aklamasi dan pemegang estafet kepemimpinan selanjutnya. proses ini disaksikan oleh para dewan Mahasiswa. forum yang singkat ini pun berakhir. setelah memberikan brifing dan wejangan - wejangan kepada soka, mereka pun meninggalkan soka seorang diri yang duduk terpaku dalam bayang - bayang Masa depan organisasinya…

*SUAMI OTAK KANAN

- Masih di Ruangan Sidang LPJ, dalam Heningnya suasana malam di kampus -

SOka: ( sepanjang malam+sendirian Menyusun: POACE+SWOT+DIM Organisasi) Ya Allah, Sungguh tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolonganMu (dahinya mengkerut+berkeringat) Mudah – mudahan dengan Qiyamullail ada solusi (Soka beranjak ke masjid untuk melaksanakan qiyamullail)

***

- Di Masjid , Ba’da Qiyamullail -

Soka: (Senyum Misterius) Hehe, Alhamdulillah Ya Allah atas idenya…

***

Selaku pemimpin dan pengurus tunggal, Soka mencoba mulai mencari solusi dalam menghidupkan kembali Organisasinya. ia melakukan berbagai metode dan salah satunya melalui Angket yang disebarkan kepada hampir seluruh + perwakilan Mahasiswa, untuk menganalisis kebutuhan Mahasiswa yang nantinya dilanjutkan dengan Metode Pemasaran ala Soka.

Hasil Angket Kebutuhan Mahasiswa:

1. Kami Butuh Program – program pengembangan minat dan bakat (Seni + Olah raga)
2. Kami Butuh Link Beasiswa, hubungan kerja dan Modal Bisnis
3. Kami butuh keringanan biaya kuliah
4. Kami butuh kelengkapan fasilitas penunjang perkuliahan
5. dll

***

setelah merumuskan beberapa kesimpulan dari hasil angket, soka memajang pamflet - pamflet pengumuman di seluruh papan pengumuman Fakultas,:

“ WOoooOOyyy Orang – Orang……!!! Assalaamu ‘alaikum!”

“Wahai Para Pecinta Seni (Musik / Drama / Tari / Grafis / Sastra, dll) dan Olahraga (futsal, Basket, Tennis, Bulu tangkis, takraw, renang, dll)! ”
“Wahai Calon Peraih BeaSiswa, Karyawan dan Pengusaha!”
“Wahai Para pembela Aspirasi Mahasiswa!”
“Wahai Para Cendikiawan dan Ilmuwan!”
"Wahai kalian yang rindu akan kemajuan kampus!"

“ Organisasi Dakwah Kampus Menyapa dan Mengajak Anda bergabung dalam kepengurusan kami!
InsyAllah, kami akan mewujudkan Kebutuhan dan impian Anda!
Mari kita sambut Masa depan yang cerah bersama Organisasi Dakwah Kampus!!!”

Para Mahasiswa:

- Bang soka, kita daftar di bidang seni yak?
- Ka soka, mau dong bidang Hubungan Diplomatiknya?
- klo abang butuh Ketua bidang Olahraga? Gw orang yang tepat!
- Posisi sekertaris dan bendaharanya masih kosong kah kak soka?
- Ka soka, klo kita cocoknya di bidang apa yak?
- Seni? Olahraga? Litbang? HubDip?

Tawaran Soka disambut baik oleh para Mahasiswa. Proses Perekrutan, klasifikasi dan Pengarahan pun berlangsung dengan baik.

Soka: (berdiri di hadapan Forum) Oke, InsyAllah, melalui lembaga ini, sy akan berusaha semaksimal mungkin membantu mewujudkan impian / kebutuhan anda semua…silahkan masing – masing bidang membuat program apapun yang kalian suka asalkan positif dengan maksud dan tujuan yang baik!

Para Pengurus: (Riang gembira) Gw suka Gaya lo browww!!!

Soka: (Senyum Sembako) untuk itu, boleh kah saya mengajukkan sebuah program saja yang menyangkut partisipasi kita semua?!

Para Pengurus: (Senyum gembira) Program apa dulu nih BOss?

Soka: dari semua program yang kalian ajukan kepada saya, sy Cuma minta satu program ini saja yang mudah – mudahan kalian bisa komitmen dengannya, yaitu Pengajian Mingguan?!

Para Pengurus: (Menghela Nafas) Hehehe…klo soal itu sih kita siap BOSS!!!

“Jadi Apapun+kapanpun+bagaimanapun+dimanapun anda nantinya, Jadilah Da’i bagi diri dan orang lain!” Nasihat Kiyai.

Dalam hal ini, soka sadar bahwa dirinya sudah banyak disibukkan dengan urusan kepemimpinan. Maka, Beliau pun meminta bantuan kepada Mahasiswa senior / junior yang Alim dan bersemangat dalam Dakwah untuk membantunya dalam membimbing forum pengajian pengurus. Melalui tim dakwah inilah soka menitipkan Visi, Misi dan Tujuan Organisasi dengan spirit Ikhlas Semata – mata karena Allah.

Organisasi pun berkembang sesuai kebutuhan zamannya, Mendapat respon yang baik dari para Mahasiswa, memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan mereka dan Menyatukan Pengurusnya dalam Forum Qur’an. Melalui forum Qur’an, Pengurus dibina Aqidah dan Akhlaq mereka. Ditanamkan semangat Ikhlas (Karena Allah dan Tujuan Akhirnya untuk Allah), Berlomba – lomba dalam kebaikan dan semangat persaudaraan karena Allah.

***

- Dalam Pelaksanaan Program Seminar dari bidang Litbang.

OC Pelaksana: (berlari ke TKP untuk mempersiapkan Kegiatan… Sampai di TKP…HEran) Lho kalian ternyata udah sampai disini toh?

Panitia 2: (Senyum Sembako) Hehe…Fastabiqul Khairaat!

Panitia 1: (Senyum tulus) Syukurlah ane pikir Cuma ane yang peduli sama kegiatan ini, hehe

Panitia 2: Husnudzhonlah, kita kan satu di dalam persaudaraan?

***

Dalam Turnamen Sepak Bola.

Wasit / Panitia: (Meniupkan pluit pertanda pelanggaran + memberikan kartu merah!)

Pemain: (menghampiri) Kampret lo! Gila ye, mana simpati lo sama Fakultas sendiri?!

Wasit: (Senyum tulus) sesungguhnya Allah dan para malaikat menjadi Saksi atas amanah ini. Supportiflah, menang dan kalah atas kehendak Allah. Maka, berusaha dan bertawakkal lah!

Pemain: (Tersentuh) Idih, Sejak kapan lo jadi alim begini? Ck, Akh terserah lo dehh…

***

Pelatihan Kader Dasar .

SC pelaksana: (membacakan Tata tertib kegiatan) semua aktifitas pelatihan harus berhenti ketika ada panggilan adzan. Setelah itu peserta solat berjamaah di masjid! semua peserta dihimbau untuk memperhatikan solat dhuha dan Qiyamullail.

Peserta: (mengacungkan tangan) Kak, bukannya ane gak suka, tapi kan waktu kita padat nih, bukankah lebih baik kita sesuaikan dengan Sikon aja? Gmn?

OC Pelaksana: (Senyum Sembako) Sesungguhnya Allahlah Sang pemilik Waktu, tidak ada yang lebih baik melainkan sikon yang mengikuti waktu solat! Kami khawatir Allah tidak merahmati organisasi dan kegiatan ini, bukankah karena Rahmat Allah kita masih dibiarkan hidup?

***

Pekan Raya Seni Kampus.

Tata Tertib:
……………….
Panitia, Peserta dan Penonton / pengunjung Wajib menjaga Akhlaqul karimah selama program berlangsung. Khusus bagi wanita wajib menutup aurat dalam semua aktifitas di dalam pekan raya seni kampus

Semua pedagang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, wajib mentaati Peraturan yang ditetapkan Organisasi, “ Berniaga penuh berkah dengan Fiqih Ekonomi Islam”

Peserta: (Jengkel + komplain) Apa – apaan ini? Ini namanya membatasi kreatifitas?!

Panitia: (Senyum Sembako) InsyAllah saya Optimis teteh dan mbak adalah orang yang sangat kreatif! InsyAllah kalian bisa tetap kreatif tanpa harus mengumbar aurat! Justru selama ini kita terpaku dengan konsep yang usang, Padahal kreatifitas tidak mesti mengorbankan aurat kan? Ayolah, keluarlah dari konsep yang terkotak – kotak itu? Kreatif tapi Syar’i lebih baik...

Pedagang: (Menerima Diklat dasar tentang Fiqih Ekonomi Islam)

***

Dalam Forum Lembaga Dakwah Kampus se – Indonesia.

Kabid Hubungan Diplomatik: (presentasi di hadapan forum)

"Melalui Majelis Al – Qur’an, Organisasi dan kampus kami tengah mengalami percepatan pembangunan moral: apatis menjadi aktif yang kondusif menjadi dinamis. Pertemuan demi pertemuan di dalam majelis Qur’an, menyatukan visi kita, membangun semangat kerja kita semata – mata karena Allah. Kami diajarkan untuk merubah rasa kecewa menjadi doa dan menumbuhkan nuansa kekeluargaan di dalam tubuh organisasi. Sungguh rahmat Allah telah tumbuh dalam kampus kami. semua karena Rahmat Allah...

…Oya, Ketua kami juga menyampaikan salam persaudaraannya untuk kalian semua! beliau mengajak kalian semua untuk berkunjung ke kampus kami!"

***

Dalam Menyerap Aspirasi dan Partisipasi Aktif dari semua Mahasiswa, soka mengunjungi semua kelas dan Memberikan undangan + Surat keputusan pengangkatan semua ketua kelas (Kejutan) sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa Tingkat Kelas (DPMTK). Mereka bertugas sebagai lembaga control dan aspirasi karena dewan sebelumnya sedang mengalami krisis organisasi (nihil kader).

Soka: (Masuk Kelas yang tengah dalam proses belajar) Assalaamu ‘alaikum!

Mahasiswa: Wa ‘alaikum salaam…

Soka: (menyapa menghampiri dosen yang juga sekaligus Dekan Fakultas) Pak, mohon minta waktunya sebentar saja demi kemajuan kampus?!

Dekan: (Senyum + Menghimbau seluruh Mahasiswa) Perhatian Semuanya, Pak soka mau bicara!

Soka: (Salam+Puji Syukur) Dalam Rangka menyongsong “Masa Depan Yang cerah” bagi kita dan kampus ini, kami dari Organisasi Dakwah Kampus minta kerjasama kalian untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kami, pengawasan kinerja kami dan menyampaikan aspirasi kepada kami. Untuk itu, sy minta kepada ketua kelas untuk maju kesini!?

Ketua kelas: (berjalan menghampiri + gugup) Sy ketua kelasnya, ada apa ka?

Soka: (Memberikan Surat Keputusan yang sudah dipersiapkan + Senyum Sembako) SELAMAT! Melalui surat ini, anda telah Resmi menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat kelas! Tugas dan Wewenang anda sudah tertera di dalam surat ini! Mohon dipelajari! Hal – hal yang belum diatur, akan kita atur kembali dalam tempo yang sesingkat – singkatnya.

Ketua kelas: (Bengong + Ngomong apaan sih?)

Soka: (Meminta persetujuan Mahasiswa sekelas) bagaimana semuanya!!! Sah?

Mahasiswa: (Teriak) Sah!!!

Ketua Kelas: (Bengong + Terpaku)

Soka: (menepuk pundak ketua kelas) Hehe, santai bro, nanti kita bicarakan lebih lanjut dalam rapat - rapat selanjutnya yang akan diatur dalam tempo sesingkat - singkatnya! makanya ente harus dateng sebagai bentuk partisi aktif, demi masa depan yang cerah!

Begitu seterusnya. Dari kelas – ke kelas dan lintas fakultas, soka dan tim mengangkat Para anggota DPMTK. Melalui DPMTK yang dibina secara konsisten melalui komunikasi formal dan non formal, Organisasi Dakwah Kampus berhasil mewujudkan iklim kampus yang dinamis.

>> Dalam Sidang Laporan PertanggungJawaban Akhir periode organisasi <<

Akhirnya setelah masa periode berakhir (2 tahun), sampailah mereka dalam sidang Pertanggungjawaban. Dalam ruang ini, Telah hadir di sisi kursi peserta: dipadati Sejumlah Kader, Mahasiswa dan Undangan. di sisi kursi pengawas, Hampir semua Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat kelas. di sisi pelapor, Seluruh Pengurus Organisasi yang tersisa.

Soka: (Berpidato+melaporkan laporan pertanggungjawaban)

...Ba'da Tahmid wa Shalawat+salam Hormat...

"Dari generasi ke generasi, estafet kepemimpinan ini mengalami pasang surut. Sering kali kita mendengar kisah para alumni yang membanggakan saat mereka menjabat, sekaligus rasa kecewa yang mendalam terhadap kinerja para kadernya yang tidak sesuai harapan mereka. Akhirnya, antara alumni dan kader saling menghujat dan menyerang. Sering kali di tubuh organisasi mana pun, ditemukan banyak Perbedaan dan perdebatan sehingga timbul rasa kecewa. Akhirnya, Terjadilah proses seleksi alam yang menguras pengurusnya. Sering kali Organisasi Dakwah terjebak dalam konsep pemikiran+pergerakkan yang ekslusif sehingga menimbulkan kesenjangan sosial dan bahkan ada juga yang mengesampingkan nilai – nilai dasar dakwah yang utama.

Marilah kita berbicara ke dalam. Kita sering lupa bahwa Allahlah yang berkuasa atas diri dan kehidupan ini. Berkumpulnya kita disini, maju dan mundurnya suatu organisasi bukan karena saya, bukan karena alumni, bukan karena kalian tapi semua karena Rahmat Allah! mintalah petunjuk dan bantun dari Allah dalam semua urusan kita! Sesungguhnya kita semua (Alumni+Pengurus+DPMTK+Mahasiswa+Undangan) adalah satu di dalam satu persaudaraan, Kampus dan utamanya ISLAM. Jagalah semangat ini di dalam hati kita semua, semata – mata karena Allah dan Persaudaraan yang penuh kasih dan sayang…"

***

Sekertaris: Dari 100 Pengurus yang dilantik, 35 orang mengalami seleksi alam dan 'Syahid'. Selebihnya, mereka yang istiqomah dalam majelis Qur’an tetap bertahan sampai malam ini. Berdasarkan wawancara, rata - rata mereka keluar karena Faktor Eksternal Organisasi.

***

Bendahara: Berdasarkan Perencanaan Keuangan dalam Rapat kerja Organisasi, dari total Kas kita sebesar Rp. 122.000.000 (seratus dua puluh dua juta rupiah), 75 % digunakan dalam Hampir semua program – program bidang dan BPH, selebihnya diinvestasikan dalam Pengembangan UMKM (Usaha Mahasiswa Kecil dan Menengah) demi mewujudkan kemandirian Finansial Organisasi dan Mahasiswa...

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 53



Dalam proses menuju pernikahan dikenal juga sistem “Tuker Biodata”, dalam rangka saling mengenal antara pria dan wanita yang siap menikah. Kira – kira, Berikut Gambaran umumnya (Jika ada pendapat lain bisa ditambahkan / dikurangi):

1. Antara pria dan wanita membuat biodata diri mereka secara lengkap,
2. Biodata diserahkan kepada perantara (Keluarga / Guru / Sahabat / lembaga) yang dipercaya menghimpun data tersebut
3. baik si pria maupun wanita memahami isi biodata calon pasangannya dengan sebaik – baiknya dan berkoordinasi dengan Orang tua + Guru + Sahabat,
4. Jika ditemukan titik temu yang baik dan cocok, mereka dipertemukan dengan didampingi Mahram (keluarga sedarah) untuk saling mengenal secara personal
5. Setelah itu, Mereka saling beristikharah (solat meminta petunjuk) dan Berkoordinasi dengan Orang tua untuk lebih memantapkan keyakinan dalam waktu yang disepakati
6. apabila keyakinan semakin bertambah, baik si pria maupun wanita, berkunjung ke rumah calon pasangannya untuk berkenalan dengan keluarga calonnya
7. setelah masing – masing keluarga mantab, mereka melanjutkan pada proses Tunangan / Khitbah
8. Menikah

* SUAMI OTAK KIRI

My Biodata:

Nama : DR. Soki
Pekerjaan : Manajer Produksi di PT. Zirbad
Hobi : Travelling, bermain game, Olah Raga dan Mancing
Makanan Favorite : Pizza, Steak dan Sea Food
Minuman Favorite : Milk Shake, Black Coffee dan Aneka Jus
Pendidikan Terakhir : S3 di Universitas terFavorite di Luar negri
Penghasilan : Lebih dari 30.000.000 / bulan
Tentang Saya : “Stay Cool”
Prinsip Hidup : Uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang

Dan seterusnya……………………..

***

Soki: gmn bro?

Sobat Soki: Wah…Wah, Cuma cewek rabun yang gak buru2 nuker biodata sama lo bro? hehe... secara, lo Doctor jebolan kampus paling favorite di dunia, hobi lo bikin cewek2 iri, pekerjaan lo manteb dan pastinya penghasilan lo buat mereka klepek2 deh, wahaha…

Soki: (Senyum) klo gitu Tolong diurus ya brow…

Sobat Soki: Siap bos!

***

Akhirnya Soki Menikah………..

***

Hidup tidak selalunya indah, Perusahaan tempat soki bekerja sudah lama bangkrut…

- Di kamar-

Soki: (heran) Lho? Mamih mau kemana beres – beres?

Istri: (Senyum kesemek) Mamih udah gak tahan dengan kehidupan kita yang melarat, sebelum kita semakin sulit, lebih baik mamih pulang ke rumah orang tua, disana mamih bisa hidup lebih layak daripada ini?!

Soki: (Jlebb+berlinang air mata) Mamih kok gitu?! Masa mamih tega ninggalin papih yang lagi ketiban musibah begini?

Istri: (Senyum Kesemek) Maaf ya pih, bukannya mamih gak sayang papih tapi mamih gak siap klo terus – terusan hidup susah begini,,,

• SUAMI OTAK KANAN

My Biodata:

Nama: Soka
Pekerjaan: Kuli
Hobi: Dakwah
Makanan + Minuman Favorite: Halalan Thayyiban
Riwayat Pendidikan: Pernah SMA
Penghasilan: Kurang Lebih UMR (Upah Minimum Rata2)
Tentang Saya: Biasa saja
Prinsip Hidup: Semua Berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah

Dan seterusnya……………………..

***

Soka: gmn bro?

Sobat Soka: (Bengong???) Lho kok begini isi biodatanya bro? maksudnya apa ini? Lo kan Doctor+Presiden direktur pula dengan penghasilan minimum lima puluh juta? Heran gw, Sebenarnya cewek model apa sih yang lo cari?

Soka: (Senyum Sembako) yang mau tukeran dengan biodata gw ini, hehe…

***

Akhirnya, setelah Hampir satu tahun menganggur, biodata Soka pun menemukan jodohnya…

***

Keluarga dan Rumah yang sederhana adalah impian soka. rumah kecil yang bernuansa minimalis. Barang – barang rumah tangga yang seperlunya dan Segala sesuatu yang diatur dengan standar cukup.

Setelah bertahun – tahun menikah bahkan sampai mereka punya anak, tidak ada yang tahu soal latar belakang sang ayah. Kawan dan sanak sodara dari pihak ayah sudah diajak kerjasama soal ini. Bahkan Hal – hal yang menyangkut perusahaan tidak pernah soka bawa ke rumah. Soka hadir di tengah – tengah mereka sebagai seorang ayah yang bekerja sebagai Kuli, lebih tepatnya “Kuli Allah yang mengelola harta benda milik Allah”.

# Belajar Prihatin…Belajar Prihatin…Belajar Prihatin #

Soka: Mah, ini uang belanja bulan ini. maaf ya baru segini?

Istri: (Senyum Tulus) Alhamdulillah kita masih bisa hidup layak

Soka: (Senyum tulus) Mudah – mudahan Allah mencukupkan kita

Istri: (Senyum Delima) Sesunggunya Rasa Syukur lebih nikmat daripada Sepiring Nasi dan segala isinya.

Soka: Banyak – banyak bersyukur dan berdoa ya mah… Siapa tahu besok atau lusa kita bisa makan enak kan? hehe

Pendidikan Prihatin ini bukan Cuma untuk anak dan istrinya. Selama di kantor, soka hanya memakan perbekalan dari rumahnya. Bahkan ketika rapat dan pertemuan dengan rekanan bisnisnya di restoran mana pun, ia tetap memilih menikmati bekal sang istri. “Bagaimana mungkin saya menikmati semua hal ini sedangkan anak dan istri saya tengah belajar prihatin?!” tegasnya kepada semua rekanan perusahaannya.

Namun pada kesempatan - kesempatan tertentu, dengan dalih "dapet bonus" atau "diajak kawan", soka mengajak keluarganya liburan dan menikmati aneka kuliner. "Rasa Syukur itu dapat dinikmati oleh mereka yang terbiasa prihatin" By Soka.

***

Sepulang sang anak dari kuliahnya…

Ayah: Kemana motormu kak?

Kakak: Masuk Bengkel yah…

Ayah: (Tegas) Lho kenapa? Cepet Bawa kembali motornya ke rumah!! Biar ayah yang urus dulu..

Kakak: Memangnya ayah bisa betulin?

Ayah: (menunjuk kepalanya) jangan remehkan pemberian Allah. Sekarang juga bawa kesini motornya…

Berbekal pengalaman, peralatan lengkap dan relasi montir, ayah dan kakak menyervis sendiri motornya

Ayah: (Menelpon montir kantor) sy sudah buka busi dan pancing pengapiannya, tapi masih padam pak?

Montir: Coba Bos urut kabel – kabel pengapiannya, biasanya tersambung dengan CDI, umumnya warna merah, pastikan tidak putus pak?

Ayah: Oke thanks ya pak (menutup telpon). ayo kakak, kita urut kabel pengapiannya…

Ternyata kabel pengapian terbakar dan putus…setelah disambung kembali, motor pun kembali menyala…

Kakak: (Senyum Bahagia) Wahahaha senangnya…Akhirnya bisa nyala juga ya ayah? Hehehe

Ayah: (Mengacungkan jempol) apapun masalah yang kita hadapi, mintalah pertolongan kepada Allah, berusahalah semaksimal mungkin, barulah minta bantuan orang lain…itulah citra pribadi mandiri dan berdikari!

***

Adik: Ayah... ade minta duit dong? ade dapet tugas kerajinan tangan dari sekolah, buat kreatifitas apapun yang bisa bernilai seni?

Ayah: memangnya ade mau buat apa? Mau ayah bantuin g?

Adik: Gak tau? Mau mau?

Ayah: mau aja apa mau banget? Hehe

Adik: IKhhh…mau banget!?

Ayah: (menggiring adik ke halaman) ayo ikut ayah!

Wow, ternyata ayah mengajak si adik membuat kerajinan tangan yang berbahan dasar tanah, tanah di halaman rumah mereka. Hari libur ini menyita waktu ayah dan adik. setelah melakukan banyak percobaan dan gagal dengan tubuh yang berlumuran tanah, akhirnya mereka mampu membuat kerajinan asbak dan kendi berukuran setengah yang uniq dan elok.

Adik: Yeyeyeheheh…Berhasil (Tepok tangan ayah / Tosan)…ayah hebat

Ayah: ade hebat juga, hehe…

Adik: ayah kok bisa sih?

Ayah: (Menunjuk kepalanya) Syukuri pemberian Allah! Uang gak bisa membeli segalanya…tapi dengan ini (otak) kita bisa menghasilkan uang bahkan menciptakan uang!

Adik: (Kagum) Wah…

Satu lagi konsep yang uniq dari sang ayah. Setiap anak – anaknya dibekali jajan dalam jumlah yang cukup. Jika uang jajan yang dibekali habis terpakai, maka ayah akan mengurangi uang jajannya namun jika mereka berhasil menyisakan uang jajannya dan menabungnya di celengan dengan persentase tertentu, ayah akan menambah uang jajan mereka.

***

Waktu berlalu mendewasakan kita. Atas Izin Allah, perusahaan ayah bangkrut. Ketika itu semua anaknya sudah dewasa dan berdiri di kaki sendiri. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang tahu soal perusahaan tersebut termasuk sang istri. Mereka hidup secukupnya dan sewajarnya karena bagi Soka semua harta dan perusahaannya adalah kepunyaan Allah. Harta yang ia miliki dipergunakan dengan sebaik – baiknya dan secukup – cukupnya untuk kebutuhan kelurga dan Dakwah (Profesional dan proporsional).

“Aku khawatir anak dan istriku Terlena dan sombong karena harta yang Allah titipkan padaku. Kini, Aku bersyukur karena kami hidup secukupnya dan bangkit dengan segala kecukupan yang kita miliki”

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 52

Masih di Rusia (Dalam Perjalanan Menembus Impian; keliling Dunia)

Setelah Merantau dan Melalui beberapa Negara di dunia (Lihat episode - episode sebelumnya) Soka dan Istri memutuskan tinggal lebih lama di Republik Chechnya, Rusia. Berbekal Ilmu dan pengalaman, perjuangan dakwah bersama komunitas Muslim Chechnya pun disambut dengan baik oleh mereka. Proses dakwah yang panjang dari satu wilayah ke wilayah lainnya di bagian Rusia, meliputi 2 program Utama:

1. “Majelis No Maden” yang mengajarkan Kemurnian Tauhid dan Pendalaman Fiqih

2. Berantas Buta Huruf Al – Qur’an dan Pendalaman Bahasa Arab

Soka (suami otak kanan / ayah) pun Membuktikan kualitasnya ketika dahulu menjadi "Motivator" di Indonesia. ia Berhasil mengembalikan semangat perjuangan Para mujahid dan Da’i dalam mengembangkan dakwah sampai ke Siberia, Daratan Rusia yang dipenuhi Es (Kisah perjalanan Ibnu Battutah).

Sementara itu, sang istri memilih menetap di Cehcnya dalam rangka membina Para muslimah Muallaf. Cehcnya kala itu menjadi Pusat Dakwah dan markas Pusat Para Mujahid dan Da’i, dengan komunitas Muslim terbanyak di Rusia. Disini Sang istri memberikan pendidikan Agama, Membina kemandirian Para Muslimah dengan pelatihan - pelatihan Kewirausahaan baik secara teori maupun praktek. Beliau pun turut mendukung Dakwah Soka dengan membuka Warung Makan Khas Indonesia sebagai Penopang Ekonomi keluarga.

***

- Sekembalinya soka dari Dakwah yang Panjang -

Istri : (Menyandarkan Kepalanya di bahu Soka + Berlinang Air mata)

Soka: (Senyum Tulus) Alhamdulillah ayah sudah sampai dengan selamat...(tersentuh) Mamah kangen yah? hehe

Istri:(Memeluk Erat) Iya...Abisnya, sebelumnya kita gak pernah seperti ini, biasanya hari - hari mamah dipenuhi memori - memori konyol dan uniq dari ayah...(Mewek) Selama disini, setiap ayah pergi dakwah mamah hanya bisa berdoa, mamah khawatir karena rute dakwah ayah kan selalu berbahaya?

Soka: (Menatap mamah + Senyum tulus) Tidak ada satu pun rute dakwah yang berbahaya mah karena Allah telah mengangkat "Rasa Takut" dari hati para Mujahid! Hanya kepada Allahlah kita serahkan Rasa Takut itu (kecup kening). Lagipula ayah kan sebulan sekali pulang, bisa lebih cepet tergantung sikon,

Istri: (Menangis) Tuh kan, mamah kangen momen – momen ini, Kangen Nasehat2 ayah, huehuehueuhe...

Soka: Hehe… Cup, Cup, cup, Eh Mah gmn kabar usaha mamah? ayah dapet kabar semakin berkembang yah?

Istri: (Nyengir) liat aja sendiri, warungnya makin besar dan bagus kan? hehe...Soal Berdagang dan Memasak, Mamah jagonya!

Soka: (Senyum) Iya deh wonder womenku, hehe...Maaf yah kamu jadi harus begini? Seharusnya ayah yang jadi tulang punggung ekonomi

Istri: (menutup bibir ayah dengan jarinya) Kita sudah melangkah sejauh ini, Ayah adalah ‘Pakaian’ mamah dan mamah adalah ‘Pakaian’ ayah. Kita Saling menghangatkan dan saling menutupi (Senyum Delima)

Soka: (Cium pipi) OH YA, MAH!!! (Lantang)

Istri: (Sport jantung) UUkkhh…kebiasaan ah suka ngagetin gityu? Iya ada apa???

Soka: Haha...Mah dalam perjalanan menuju kesini, ayah ketemu Sahabat lama waktu di indonesia (Takjub) ternyata beliau sudah lama tinggal di moskwa dan mendirikan sebuah Cafe!

Istri: Terus???

Soka: kita diundang dalam Milad Kafenya Kamis ini. beliau juga berjanji akan membiaya perjalanan kita ke moskwa sampai kembali ke cehcnya...

Istri: (Senyum Semangat) Wahh…Ayo Ayo Ayo... Mamah kangen jalan - jalan sama ayah! hihi...

***

- Moskwa, Rusia -

" Selamat Datang dan Bersenang - senang di KAFE PERANTAUAN"
" Kami menyajikan Menu Khas Rusia dan Asia (Indonesia)"
"Nikmati juga lantunan Lagu - lagu Nostalgia yang mengenangkan"

Dalam Milad KAFE PERANTAUAN…

Robet: (memberi sembutan Hari Milad Kafenya)

Soka dan Istri: (Masuk Ruangan)

Robet: (Melihat soka dan istri yang baru datang) Oh NO! Oh yEsss... (Gelora Silaturrahiim) Selamat datang Sobat lamaku, Soka dan Istri di kafe kami!

Soka+Istri: (Kaget+Terfokus+Senyum+tersipu malu+melambaikan tangan)

Robet: (Berbahasa Rusia) Para tamu yang terhormat! Pak Soka ini adalah Sahabat Perjuangan sy selama di Indonesia. beliau seorang Motivator dan Seniman Handal! bersama istrinya beliau berhasil merantau sampai ke negri ini! nanti kita akan mendengarkan Konser dan berbagai pengalaman dari beliau! Ayo Beri tepuk tangan untuk mereka!!!

Para tamu: (Kagum + Tepuk tangan sambil berdiri)

Soka + Istri: (Tersipu malu+senyum)

Istri: (Mencubit pinggang soka + berbisik kesel) kok Ayah gak pernah bilang soal "Seniman Handal" itu? hah? hah? mau alasan apa lagi??? (Senyum kesemek)

Soka: (Menahan sakit) Auw, auw, ampun mah,,,iya iya nanti ayah kasih tahu, tapi lepasin dulu cubitannya...

Soka + istri dan Robet + Istri pun duduk dalam satu meja. Mereka pun berbagi banyak hal sembari menikmati menu Masakan yang Lezat Wal Afiat. Dalam perbincangan penuh cinta itu, robet dibuat kagum dengan Jurnal Perjalanan mereka.

Robet: (Terkagum - kagum) Kalian menempuh perjalanan ini dengan Metode 'Kemana Angin bertiup, kesanalah kami melangkah'??? GILA! Keren AbisSS! Kalian seperti Ibnu Battutah Sang Pengembara Legendaris dunia! Kerenn… semua itu sulit masuk di akal gue bro! Hahaha…

Soka+istri: (saling melirik + senyum) Tuhan kamilah sebaik - baik penjamin

Robet: (mengacungkan jempol)...

Cahaya Purnama semakin terang benderang...

Robet: Oya, soka ayo ikut gw ! kita hibur para tamu! (Menggiring soka ke pangggung)

Soka: (Menahan) Robet tapi? (Mempertimbangkan)……………..

Robet: Please Bro, kali ini jangan nolak, gw kangen sama lo, gw kangen sama aktraksi lo, kapan lagi kita ketemu! anggap aja ini kenangan2an dari lo buat gw! Ayo kita konser seperti biasanya, hehe

Soka: (Pasrah + melirik istri+senyum Misterius) Oke…

Istri: (Cemberut + Penasaran???)

di Panggung…

Robet: (Berbicara kepada para tamu) seperti yang sudah sy janjikan, Sobatku ini akan berbagi banyak hal kepada kita malam ini, beliau pun akan menghibur kita dengan beberapa lagu kenang – kenangan!

Para Tamu: (bersorak + Bertepuk tangan)

Robet dan Soka bersiap – siap…

Robet: Ka lo mau main keyboard, Gitar listrik atau akustik, tinggal pilih aja!?

Soka: (bingung) Bet, sebelumnya gw mau kasih tau klo gw bukan lagi soka yang dulu, bahkan selama 13 tahun ini gw gak pegang alat – alat ini lagi? Gw takut ngecewain lo?

Robet: Ah Santai bro, ini hiburan biasa kok…kita cek sound dulu aja pake instrumental ye?

Soka: bukan Cuma itu bet, istri gw bisa sport jantung . dia gak tau klo dulu gw anak Band?

Robet: (menatap soka) Semua bisa diatur setelah ini bro. Please, malam ini aja, bantu gw! Anggap aja ini toleransi beragama? Atau sekedar bantu teman?! Ayolah soka, Buat rame kafe gw! Kalo perlu, sekalian lo dakwah deh, hehe…

Soka: (Senyum + mengangguk)

Robet: (menepuk dada soka) Lanjutkan Bro!!!

# Konser #

Soka: (Menggunakan gitar listri+memanaskan jemarinya dengan Senam jari gitar)

- Lagu Pertama (percobaan): Layla dari Eric Clapton (intrumental)

Jemari Soka perlahan melentur, sesekali ia berhenti bermain Karena sedikit kaku, namun semakin ke tengah lagu, permainan melodi dari jemari soka mulai memenuhi seisi lagu yang kental akan nuansa blues. Perhatian penonton pun semakin terfokus ke panggung. Kolaborasi Soka, Robet dan kawan2nya mulai memanas. Penonton mulai memperhatikan sosok soka dalam piawainya bermain gitar…. Tepuk tangan pun membanjiri Penampilan Perdana Soka...

Lagu kedua:

Soka: Berada di moskwa, mengingatkanku akan sebuah lagu merdu dari Scorpions: The Wind Of Change…mudah2an bisa menghibur kita semua (melirik Istri)

Istri: (Terpaku + Senyum Misterius)

Soka: (Bernyanyi + bermain gitar)

Aura soka pun semakin kuat di atas panggung dan merasuk ke dalam jiwa para penonton. Ia berhasil menarik perhatian mereka. Malam ini Soka menjadi Raja Panggung...

‪#‎Break‬ #

sesuai permintaan Robet, Soka dan istri pun membagikan gambaran umum dan beberapa hikmah dalam kisah Perjalanan Menembus Impian mereka kepada para tamu di atas panggung. kisah Perjuangan sepasang kekasih, bermimpi keliling dunia untuk menebarkan kabar gembira tentang ajaran islam dengan penuh kedamaian. Kisah tentang seorang Istri yang Keras bermimpi bersama suami yang realistis dan Penuh keridhoan. Para tamu pun dibuat tertawa bercampur haru mendengar perjuangan mereka.

Pembicaraan mereka pun ditutup dengan sebuh lagu dari George Benson - Nothing's Gonna Change My Love For You.

Soka: (mendekap mamah + Bernyanyi)

..............

" Nothing’s gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through but nothing’s gonna change my love for you. "

...................

***

- Dalam perjalanan Pulang –

Soka: Maaf yah mah selama ini ayah gak pernah cerita soal masa lalu sebagai anak Band?

Istri: (Merenung + senyum tulus) Gak Apa – apa kok ayah, mamah Cuma kaget aja, shock liat ayah konser tadi…mana jago lagi main musiknya, sempet terbesit dalam pikiran mamah, “Jangan2 suami gue dulunya play boy atau primadona juga”?

SOka: (Polos) Emang.

Istri: (Geram + Jurus Cubit Bertubi - tubi) Coba ngomong lagi (Jurus Cubitan Maut)

Soka: (Kesakitan) Ampuunnn mah…iya ampun … Hahaha..

Istri: Huh, Lagian begitu aja sampe dirahasiain!

Soka: Lho bukan dirahasiain, mamahnya aja yang gak pernah tanya kan? hehe...Lagipula yang ayah nikahin itu kan Seorang Muslimah yang Taat. sejak mengenal mamah, ayah sudah mulai meninggalkan kehidupan lama dan berusaha memantaskan diri...

Istri: terus selama ini knp ayah gak pernah nyanyi buat mamah? Mamah kan jadi iri...

Soka: (Senyum Sembako) karena Lantunan Al – Qur’an lebih baik daripada nyanyian di seluruh dunia…kalo ada yang lebih baik kenapa harus memberikan yang lain?

Istri: (Senyum Delima) Terimakasih Ayah

* Bersambung ....

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 51 “Dunia Anak 1”


Wahai Para Pembaca yang Baik hati. kali ini penulis mencoba mengajak anda untuk mengenang masa - masa kecil: Ketika layangan melangit luas, lapangan terbuka dan ramai dengan berbagai jenis olah raga dan permainan, taman - taman yang tidak pernah sepi, petualangan - petualangan kecil, perburuan jangkrik, Petak umpet, petak jongkok, benteng, galaksin, eksperimen - eksperimen konyol, keributan - keributan kecil, Berbagai kenakalan dan "Rahasia - Rahasia" Masa lalu. Betapa Indahnya masa – masa itu. Kini, Semua kenangan itu pun terekam dalam “Memori Merah Muda” dan sesekali Terbersit dalam ingatan kita yang berlatarkan nuansa 'kuning' dan 'Abu - abu'.

Kita semua pernah Kecil, suci + bersih + polos, mengalami masa - masa itu dengan cara dan jalan kita masing - masing. sadarilah, betapa pentingnya masa kecil membangun kepribadian dan hidup kita. begitu juga dengan adik dan anak kita yang saat ini masih kecil. mereka pun membutuhkan hal yang sama. Sesuatu yang membuat mereka tetap bersemangat, "Dunia Anak ".

* SUAMI OTAK KIRI

- Rapat Terbatas ( Abi + Umi) -

Umi: komplek kita rata – rata beda suku dan agama, beda jenjang pendidikan dan statusnya, aturan gak jelas, gak punya norma, umi ngajar dan abi ngantor, jadi gimana dong nasib anak kita?

Abi: (Kening mengkerut) kalo gitu, umi coba kontak sodara di kampung, bilang kita lagi butuh pembantu buat ngasuh anak - anak di rumah...Soal dunia anak - anak kita, ayah juga sudah coba analisis S.W.O.T, solusi sementara ini, suka gak suka mereka harus kita buat betah di rumah...

Umi: caranya?

Abi: Beliin nintendo, Mainan dan makanan yang banyak, pokoknya mereka harus fokus belajar dan bermain di rumah, pulang sekolah langsung diarahkan ke rumah, jangan kasih kesempatan main di luar, nanti repot kalo udah gabung sama anak - anak disini. Nah, setiap sabtu dan minggunya baru kita ajak jalan - jalan...

* SUAMI OTAK KANAN

Selamat datang di kawasan hunian sederhana yang asri nan bervariasi, di pinggiran kota. Seratus persen penghuninya adalah pendatang, lintas kota - lintas provinsi - lintas suku - lintas agama. mereka lebih memilih cuek daripada Peduli, lebih memilih diam daripada salah faham, lebih memilih dakwah di luar daripada di komplek sendiri, lebih memilih disapa daripada menyapa, lebih memilih pasif dari pada aktif…

kira – kira begitulah virus sosial yang menjangkit beberapa kawasan komplek dan perumahan di kota – kota besar…

- Matahari ketika dhuha –

Bu Jahri: (selesai mengumpulkan air bersih dengan susah payah, yang berasal dari keran masjid ke kolam penampungan di rumahnya ) Alhamdulillah akhirnya selesai juga…lumayan buat persediaan mandi tiga hari mah, hehe…(mengusap Keringat) Rebahan bentar ah…(masuk ke dalam rumah)

… 30 menit berlalu … bu jahri kembali ke kolam penampungan…

Bu jahri: (melotot+Bengong Setengah Sadar + Sadar) Hah?!!

Toto (Anak Soka): (berenang di kolam penampungan air bersih bu jahri) Hehe…Bu jahri…(Senyum Polos)

Bu Jahri: (Geram) Allahu Akbar…SOKAAAAA!!! Anak loe nih!!!

…Soka dan istri adalah pasangan muda yang sangat dikenal aktif di masyarakat dengan kegiatan pendidikan, agama dan sosial. Mereka sangat dicintai masyarakat, begitu juga anaknya yang imut dan menjengkelkan.

***

- Suatu Malam tanpa rembulan –

Toto: (Mengumpulkan batu + membagikan kepada teman - temannya) Hari ini kita serang rumah pak joyo yah?! Eh rinto (Anak pak joyo) Nanti klo ayah kamu marah, belain kita yah!? Bilang aja, “Abisnya ayah sih pelit sama tetangga!”

Rinto: (Hormat) Siap Kapten!

Toto: Ayo kita seraaannnggg!!!

…"PRANKKKKK, PRANKKK, PRANNNNKKK"…kaca rumah pak joyo pecah berantakan…

Pak joyo: (Kaget + Bergegas keluar) WOOOYY BRENGSEK?! Siapa itu?

Toto, dkk: (Kabur + tertawa)

Pak Joyo: (Geram) Dasar Biang kerok!? PAK SOKAAAA Anak loe nih!!! (Alih fokus) Hah? Rinto?! Kok kamu ikut – ikutan?!

Rinto: (Tegas) Abisnya ayah pelit! Makanya jadi orang jangan suka pelit sama tetangga!

Pak joyo: (JLEbb + geram) Et dah bocah ya, siapa yang ngajarin ngomong begitu!?! Sini!! (Menjewer+menggiring ke dalam rumah)

***

- Pos Satpam, Forum Judi Komplek –

Warga: (Sorak berGembir)Yuhuhu…Gw menang banyak!

Toto: (Nyempil + berdiri + bernyanyi sambil joget):

"Judi , menjanjikan kemenangan...Judi , menjanjikan kekayaan
Bohong, kalaupun kau menang Itu awal dari kekalahan
Bohong , kalaupun kau kayaItu awal dari kemiskinan"
(By Rhoma Irama)

Warga: (Jengekl) Diem lo To…!

“DUARRR!!!” Ledakan petasan korek yang toto bakar membuat Forum judi berantakkan.

Toto: Wakakak…! (kabur.........)

Warga: (Jengkel + Melempar kacang) Biang Kerok! Pergi lo jauh – jauh! (Sadar) Eh, Busyet! Sendal kita dibawa kabur?!! Woy Toto kesini lo! (Geram) GGrrr…AAhhh…Sokaa…Anak loe nih!!

Sejak toto lahir, Komplek yang sepi dan sunyi karena virus sosial berubah drastis. Melalui Dunia Anak - anak, toto berhasil membuat gempar desa. Ia memimpin mereka untuk melakukan hal – hal / permainan / petualangan / exsperimen konyol. sering kali ia membuat para orang tua khawatir karena ulahnya. Ia lah raja dari dunia anak – anak di komplek.

***

Bu jahri: Pak Soka, si Toto masa berenang di kolam air bersih punya gue!?

Pak Joyo: Maaf sebelumnya pak soka, si Toto mecahin kaca rumah saya?

Warga 1: Selamat pagi pak soka, ada Toto gak? Sy mau minta sendal – sedal kita nih?

Warga 2: Aduuh pak soka masa anak sy jadi dekil begini?

Warga 3: Pak soka, liat juned gak? Tadi katanya mau berburu jangkrik sama toto?

Warga 4: Maaf pak, ini kasbon toto, kemarin toto traktir anak – anak sekomplek tapi belum bayar?

…Pengaduan Lagi dan lagi…

Soka : (Senyum Sembako) Ibu – ibu dan bapak – bapak, sebelumnya sy atas nama orang tua, mohon maaf atas kelakuan Toto! Semua keluhan akan segera saya selesaikan, InsyAllah. Mudah – mudahan kehadiran bapak dan ibu bernilai silaturrahiim, hehe

Toto: (Joget – joget di atas pohon jambu + nyengir) Hehe…Ye, Ye, Ye, Abi dimarahin, Abi dimarahin, Abi dimarahin…Hahaha…

Semua Warga: (Tertawa) Ah lo to, Dasar Biang Kerok! klo bukan anak soka gw pites lo, hehe…

***

- Senja kelabu –

Komplek tengah resah karena sejak siang Toto tidak ada di rumah. Toto diduga hilang karena saat itu tengah maraknya pencurian anak. Sepanjang sore, Warga pun sibuk mencari Toto. umi tidak henti – hentinya menangis. Bagaimana pun, Toto itu anak yang nakal namun imut dan menggemaskan. Sering kali menjengkelkan dan menghibur.

***

sekian lama mencari namun nihil, mereka pun berencana mengadukannya ke polisi.

Soka: (istirahat sejenak+Rebahan di lantai + curiga) Apaan tuh di bawah meja? (meneliti + GUBRAK!!!)

Ternyata Toto tengah tidur pulas sambil ngempeng (ngenyot jempol) di bawa meja makan yang tertutup kain

Warga: (Geram) TOTTTTOOOOOO….!!!

***

- Ba’da tahajud –

Umi: (bersandar di punggung abi sembari melepas lelah) Fiuh…Abi, toto benar – benar menguji kesabaran umi. anaknya sulit diatur, Biang Kerok, Nilai Rapotnya juga anjlok

Soka: (Mencium pipi kiri + berbisik) Hehe…Umi harus sabar semua butuh proses

Umi: (Senyum Kesemek) Umi kadang iri sama pak Nono, anak – anaknya soleh – solehah dan pinter – pinter. beda banget sama toto

Soka: (Senyum Sembako) Alhamdulillah, iri seperti itu baik. Mudah – mudahan memotivasi kita untuk mendidik anak lebih baik. Namun, abi Bersyukur dan lebih bangga menjadi orang tua Toto

Umi: ???

Soka: (Senyum Sembako) Ada hal yang harus umi fahami! Rata – rata, orang – orang besar di belahan dunia ini dahulunya adalah anak – anak nakal, sulit diatur, nilai raportnya jelek seperti toto. Mereka memiliki daya semangat dan berpikir yang liar dan kemampuan untuk bebas lebih daripada siapapun, mereka adalah pemimpin bagi dunia anak – anaknya. Nah, Salah satu faktor utama mereka menjadi orang besar adalah karena mereka dididik oleh orang tua yang berjiwa besar!

Umi: (Termotivasi) Apakah kelak toto akan menjadi orang besar seperti mereka?

Abi: (Senyum Sembako+mengacungkan jempol) Ini tantangan bagi kita, kita harus terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik untuk mengimbangi semangat perkembangan toto yang luar biasa! Bukan malah membatasi kebebasannya berekspresi namun mengarahkan sesuai porsinya!

Umi: (Senyum Delima + Semangat) Mudah – mudahan kita bisa membawa toto menjadi orang besar nan soleh ya abi! Abi juga harus bantu umi juga!

Abi: (Senyum Sembako) SIAP! Semangat Jihad!