Senin, 25 Februari 2013

"SUAMI OTAK KIRI DAN SUAMI OTAK KANAN - EPISODE 9"



>> lampu merah - Pancoran, jakarta

Patung pancoran mewakili era kebangkitan industri pesawat terbang kala itu, kala Guru Bangsa, B.J. Habiebie benar2 berperan penting. BJ habibi kali ini tampil kembali di Republik Indonesia, bukan sebagai presiden, melainkan berperan sebagai Suami Sangat Sayang Istri dalam karyanya 'Ainun dan Habibi'.

"GUBRAKK!!!" (sebuah motor yang ditumpangi suami istri itu pun tertabrak keras dari belakang. lampu + spakboard belakang hancur)

* SUAMI OTAK KIRI

papah: (terhentak+kaget+mental namun masih bisa mengendalikan diri) Bangsat!!! {SUPER SAIYA 4} (meninggalkan istri+motornya dan menghampiri penabrak) Bangke belatung lo! " Duagh!!"(1 pukulan telak melayang tepat di wajah penabrak yang masih gugup...penabrak itu pun jatuh tersungkur di tengah jalan) Mabok lo ya?! urus SIM dulu baru naik motor! (akan melayangkan kakinya ke tubuh penabrak)

Masyarakat: (menahan) sudah pak, sudah pak!!

istri: (ikut menahan suami dan terpental krn emosi sang suami) Astagfirullah pah istigfar pah!

papah: (kembali ke motor dan melanjutkan perjalanan)

mamah: gak perlu berlebihan begitu pah, gak baik

papah: Kamu gak ngerti, orang kayak gitu perlu dikasih pelajaran, klo gak begitu gak akan ngerti2!!

*SUAMI OTAK KANAN

papah: (terhentak+kaget+mental namun masih bisa mengendalikan diri) Astagfirullah!
Mamah gmn? mamah kena g?

Mamah: (nangis) gak apa2 pah, mamah cuma kaget aja...tp motor kita ancur belakangnya?

Papah: Fiiuuhh...Alhamdulillah...

>> lampu Hijau

papah: (melanjutkan perjalanan dengan santai)
mamah: (heran) lho2? papah kok lanjut aja? samperin kek, setidaknya marahin org tadi biar ngerti!?

papah: mah, klo orang itu merasa salah dan bertanggungjawab, tanpa disuruh pun akan menghampiri.
mamah: dia jelas2 salah pah!?

papah: siapa tahu dia kelelahan setelah seharian bekerja / kurang tidur krn urusan di rumah begitu rumit / kondisi motornya pas bgt gak bagus...mereka pasti punya alasan untuk itu
mamah: sikap papah ini bisa membuat orang lain seenaknya dan meremehkan papah!!

papah: mah, sebagai suami tugas papah bertanggungjawab atas istri, selama mamah baik2 saja itu sudah cukup. tapi klo saja tadi motornya menyakiti mamah, siapapun orang itu, papah akan beri peringatan tentunya dengan cara yang baik.
mamah: Gombal! (kecewa) terlalu murah hati itu juga gak baik, minimal minta ganti rugi pah buat kerusakannya!

papah: Mamah, sebagai seorang khalifah di bumi, menjaga kedamaian itu lebih mahal daripada harga lampu+spakboard ini.
mamah: gak adil. nanti giliran papah yg nabrak, pasti yg ditabrak ngamuk2?!

papah: justru itu, siapapun beresiko untuk berbuat salah mah (senyum aja). inilah "lalu lintas", yang berlalu biarlah melintas (ngeles)

penabrak: (menghampiri dengan motornya dan bermaksud berbincang) Maafin sy pak
papah: (berhenti+senyum sembako) kamu gak apa2 mas?
penabrak: (heran) Oh, gak apa2 pak, tp motor bapak malah yg rusak?
papah: haha...cuma lampu+spak boardnya kan? gpp kok. youwess lain kali hrs lebih hati2 mas! (menjabat tangan penabrak dan melanjutkan perjalanan)
penabrak:Pak? Pak? (bingung)

mamah: Astagfirullah, gemess (kesel) bgt sama papah!
papah: org itu merasa bersalah+minta maaf, bukankah itu keren mah!

mamah: (cemberut nahan kesel + kecewa) papah takut sama dia y?
papah: (senyum geli) hehe...knp? mamah malu yah punya suami kayak papah? gak jantan gt? atau mamah mau papah ngelabrak dia+pukul dia+maki2 dia+minta dia ganti rugi gitu? di depan umum?

mamah: intinya takut kan???
papah: iya, papah takut kalau2 papah seperti itu, papah mempermalukan diri dan agama islam. bukankah islam itu agama yang menebarkan kasih dan sayang? kalo hanya urusan sepele, sehingga kita mempertontonkan di depan umum bagaimana sesama orang islam berantem cuma gara2 disenggol motornya, gara2 lecet sedikit mobilnya, bukankah yg kita ributkan itu apa yg Allah titipkan kpd kita? Papah takut Allah menghinakan kita krn ujian yang sedikit itu.

mamah: (merenung) tapi?
papah: (senyum tulus)

mamah: ihh,,,papah keren bgt sih?! hehehe
papah: hehe..jgn gt ah, ini lg tanggal tua lho, hehe

Kamis, 21 Februari 2013

"Suami Otak kiri dan suami Otak kanan - episode 8"




Hari ini, pembagian raport Sekolah Dasar Negri...

Ibu guru: bapak dan ibu org tua dari walid, kami dari pihak sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung kegiatan belajar anak bapak, tapi apa boleh buat, walid blm bisa naik kelas. sudah banyak guru yang dibuat repot olehnya, karna walid tergolong sulit menerima nasihat dan ilmu. walid jg gak bisa diam, masih lbh gemar bermain daripada belajarnya. sy harap bapak dan ibu bisa lapang dada atas keputusan ini.

- setibanya di rumah -

*SUAMI OTAK KIRI:

papih: (Diam+senyum kesemek) ini semua salah mamih (menunjuk), sebagai ibu, mamih itu madrasah bagi anak2nya! lihat skrng?! papih sibuk kerja, mamih sibuk berkarir, anak tdk terurus...klo sudah begini, mau ditaro dimana muka kita sama keluarga besar dan masyarakat?! sy dan kamu seorang sarjana, tapi anaknya gagal pendidilkan?!

Mamih: (geramm) bukannya papih yang mengizinkan mamih berkarir? LUPA?! sejak awal mamih gak minta dinikahin kok, tp papih yang bilang siap menerima mamih dengan apa adanya? mamih sudah lakukan yg semestinya, hargai donk usaha mamih!!

>> dialog dng walid

Papih: walid, kok bisa sampe gak naik kelas sih? memangnya walid gak malu sama teman2?? mulai sekarang, gak ada jajan yg aneh2, gak ada main2, gak ada nonton2 TV! papih mau kamu belajar supaya bisa naik kelas!!

*SUAMI OTAK KANAN:

Papih: ayo kita makan2 di restoran!
walid: HOREE....
Mamih: (heran) apa gak terlalu berlebihan pih? ini kan kabar duka, apa pantas kita rayakan?
Papih: (senyum sembako) papih mau merayakan perjuangan walid selama belajar mih, itu luar biasa...
Mamih: mamih gak ngerti?!
Papih:suatu saat mamih akan mengerti, hehe
mamih: (cemberut bisu)

>> di restoran

walid: pih gmn hasil raport walid?
papih: Alhamdulillah, walid naik kelas spesial!
walid: Wihh? hebat. emang kelasnya gmn?
papih: nanti walid belajarnya sama temen2 baru lagi, jadi bisa kenalan sama tmn2 baru, jadi banyak tmn. lebih seru!
walid: walid ranking berapa pih?
papih: ranking spesial, pokoknya hebat (senyum delima)
walid: Nuri (juara kelas) kalah dong sama walid? YESSS (pose power ranger)
papih: jiaahh, nuri mah gak ada apa - apanya buat walid, pokoknya walid is the best!

mamih: (berbisik) apa gak terlalu berlebihan pih?
papih: Lho?? walid memang orang yg berlebih kok dari orang2 biasa mih
mamih: tapi suatu saat dia akan mengerti kondisi yg sebenarnya, bisa2 dia shock
papih: suatu saat itu adalah waktu yg dia butuhkan untuk mengerti, dan kita wajib untuk memberikan pengertian yg positif bagi dia mih
mamih: tapi gak semudah itu pih
papih: iya, faham. dan itu tugas kita dari skrng.
Mamih: mamih khawatir dengan masa depannya pih, hiks.. (matanya berkaca2)
Papih: Mamih, Gak naik kelas itu CUMA hal kecil bagi masa depan walid. masih banyak hal2 besar yg akan menantinya di masa depan. siapa bilang gak naik kelas itu menunda kesuksesan? kesuksesan walid dlm pandangan papih, adalah ketika dia bisa melalui masa2 sulit ini dengan menjadi dirinya sendiri, krn KARAKTER itu yg akan membangun dia kelak menjadi pemimpin dari orang2 di sekitarnya...dia akan lebih unggul dari tmn2nya yg mendahuluinya, bukan krn dia pintar tapi dia bisa hidup dan menggapai impian seutuhnya sebagai Walid. ketika hari itu tiba, papih cuma mau bilang, "papih bahagia!"

Rabu, 20 Februari 2013

"Suami Otak kiri dan suami otak kanan – episode 7"




Perkenalkan Pak, Nama sy Manan, sy bermaksud melamar anak Bapak, Putri. Alhamdulillah saat ini masih nganggur karena sebelumnya di PHK., tapi saya sedang menjalankan usaha dan tetap bertekad untuk mencari kerja lagi, segera pak

*SUAMI OTAK KIRI

(Senyum kesemek+Suram+Sangar) Heh, Wong Edan!!
berani2nya pengangguran melamar anak orang?!
Camkan! iKi DORO, Ora Sudi nikahkeun budak urang ka maneh!?!
Siit! (masuk kamar)

*SUAMI OTAK KANAN

Ayah: (Senyum sembako) apa motivasi anda melamar anak sy?

Manan: jiwa sy pak, merasa harus segera menikah, pastinya krn tuntunan agama.

Ayah: knp hrs putri?

manan: melalui pengamatan+ informasi yg sy dpt dr berbagai sumber, putri wanita yg baik dan ada bbrp poin yg bisa kita bangun ketika menjadi suami - istri

Ayah: (senyum) hehe... putri sudah sering bercerita tentang kamu, tidak ada yg rumit disini, persiapkan saja yg semestinya yg anda sanggup dengan koridor2 yang Wajar, pinanglah anakku ini dengan "kesederhanaan" yg "bersahaja" smg Allah segera melapangkan rezekimu nnak manan!
manan: (hampir nangis) Alhamdulillah, insyaAllah pak

mamah: ayah, kok semudah itu?

Ayah: klo bisa dipermudah, knp hrs dipersulit mah? ini kan bukan ngurus KTP

Mamah: justru itu, ini kan soal masa depan anak kita, pernikahan lho?

Ayah: JUSTRU krn ini soal pernikahan, harus dipermudah...kita sudah banyak mempersulit anak kita (gak boleh pacaran, gak boleh jalan tanpa muhrimnya, dll), knp kita hrs mempersulit mrk lg dalam kebaikan? bukankah pernikahan itu jalan yg Allah Ridhoi? bukankah keridhoan Allah itu lbh tinggi drpd syurga dan neraka? klo Allah ridho, soal pekerjaan+rezeki pasti lancar mah?

mamah: tp kan kita perlu tahu latar belakang+tetek bengek tentang manan?

ayah: kuncinya mereka saling menerima+memberi. soal latar belakang+ keluarga, sekalipun kita tahu, bukan Hak kita untuk mendahului Allah. bnyk rahasia di balik rahasia, insyAllah Allah Maha tahu. Iman dan Kekafiran tidak dapat diwarisi, itulah letak kuasa Allah. oke?
Mamah: (lega) insyAllah

Senin, 18 Februari 2013

"Suami Otak Kiri dan Suami Otak kanan - episode 6"




Pah, kenalin, ini Siti .... PACAR kakak yang baru?!

*Suami Otak Kiri

(Kaget+bengong+melotot) Oh, (Senyum kesemek)

-Setelah siti pulang-

papah: kakak! apa2an kamu bawa pacar ke rumah?! mau minta restu dari ayah?! atau mau pamer?! sejak kapan papah ajarin kamu begitu?! keluarga kita itu gak kenal pacaran! klo kamu butuh pasangan hidup, nanti biar mamah+papah yang jodohin, jangan cari wanita yang gak jelas latar belakangnya!

Kakak: pah, justru krn gak jelas, makanya kakak perjelas,,,dari pada main belakang?

papah: cukup. ini sudah final. pacaran itu gak ada manfaatnya! pokoknya ayah gak mau denger lagi kamu pacaran sama siapapun...fokus kuliah dan karier!! ortu mahal2 biayain kok malah begini...

*suami otak kanan

(Senyum) iya, silahkan duduk...maaf yah rumahnya sederhana

Siti: iya gpp pah, hehe

-Setelah siti pulang-

papah: kakak, tolong atur waktu dengan siti, papah + mamah mau main ke rumah siti, segera yah?!
Kakak: (heran) oh iya pah...

-pertemuan antar keluarga pun terlaksanan-

PK: begini papahnya siti, sy papahnya kakak, bermaksud ingin silaturrahiim dan membicarakan banyak hal tentang anak kita.
PS: Oya, silahkan...sy begitu senang kedatangan Papahnya kakak
PK: anak2 kita ini kan sudah dewasa dan mengenal cinta, bahkan berpacaran. sbg ortu kami memaklumi+khawatir, tp setiap anak itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. sy punya ide, bagaimana klo kita menikahkan mereka saja pak?
PS: Hah?! (tercengang?) tunggu...tapi, mrk kan msh muda dan blm pny penghasilan?
PK: JUSTRU ITU, krn mrk masih muda, blm lulus kuliah dan blm pny penghasilan, mrk harus segera menikah.
PS: ???
PK: pak, secara hitungan akuntansi, bisnis dan matematika, biaya yg ortu keluarin kpd anak yg blm menikah dan anak yg sudah menikah dgn jalur kariernya akan sama saja (relatif) namun resiko dan hasilny akan sangat berbeda.
PS: MMM...sy msh blm konek, coba jabarkan?!
PK:
Tipe 1 (pacaran+kuliah+kerja+menikah)
beban biaya ortu: biaya pacaran+biaya kuliah+biaya proses kerja+biaya menikah

Tipe 2 (menikah+kuliah+kerja)
beban biaya ortu: biaya menikah+biaya kuliah+ biaya RT menikah sampai mandiri+biaya proses kerja

gmn?

PS: tapi..........................................................
Pk: pak, bagi sy, tanggungjwb kepada anak itu bkn sampai mereka menikah, tp sampai mereka mandiri...apabila dlm pernikahan msh tergopoh2, biar kita subsidi sampai mrk siap. camkan, dgn menikah, Allah menjamin rezeki mrk, membuka pintu2 rezeki, memudahkan impian2 mereka, menyempurnakan agama mrk, menghalalkan mrk, memberikan ketenangan pd kita semua. bukankah itu lebih efektif dan efisien?

PS: hhmmm (nyengir). luar biasa, oke sepakat!!

#kisah ini terinspirasi oleh tmn, dan kami olah sedemikian rupa#

Semoga ortu kita bisa seperti itu atau nanti kita yang seperti itu saat menjadi ortu?!

Minggu, 17 Februari 2013

"Suami Otak Kiri dan SUami otak Kanan - episode 5"


Sepulangnya suami dari aktifitas hariannya...

*Suami Otak Kiri:

Ayah: (Tok2) Assalaamu 'alaikum!
Mamah: Wa'alaikum salaam...wr.wb.
Ayah: (Buka Pintu + Duduk+selonjoran), Huhhh..capek bener. mamah..buatin teh manis yah kyk biasa...

(menunggu cukup lama) Maaah? Mamah?!!

Mamah: Iya ayah...(Lesu) (ke dapur) (ke ruang tengah) nih teh nya ayah
Ayah: waduh...hari ini ayah setress bgt mah, kerjaan setumpuk, bos lg marah2 lagi, mana temen dihubungin pada susah, hampir aja lepas emosi...(selonjoran)
Mamah: ((senyum kesemek)) ya sudah ayah istirahat dulu biar besok fit n fresh yah...mamah juga mau istirahat dulu

*Suami Otak Kanan:

Ayah: (menempelkan kupingnya pada pintu sejenak, mungkin ada pembicaraan kesedihan / kegembiraan yang sedang diutarakan) oke, aman. Assalaamu 'alaikum! (menunggu)

Mamah: Wa'alaikum salaam (membukakan pintu)
Ayah: (Ngumpet di balik pintu)
Mamah: ayah? ayaaah? (bingung)
Ayah: (Nongol + Senyum) Haiiii...hehe...(cium kening)
Mamah: Huh, Dasar!! (Cemberut+senyum)
Ayah+mamah: (Masuk+duduk bersebelahan seraya kepala mamah disandaran di pundak ayah)
Ayah: (sambil mengusap rambut mamah) Kok cemberut sih? mamah lg sakit?
Mamah: (cemberut+matanya berkaca2) mamah cuma capek aja ayah hari ini...rasanya lemes bgt, ade lg rewel+tadi ibu2 arisan disni...lemes bgt ayah...
Ayah:(cium kepala mamah) ade lg bobok yah? Emmm...klo gitu, mlm ini ayah mau traktir mamah makan di luar?! ayo///
Mamah: (nyengir) Asiikk...hehe, mamah sayang Ayah