Selasa, 13 Agustus 2013

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 58

(Episode Serial - Dalam Perjalanan Menembus Impian; keliling Dunia)

- kediaman Soka+Istri di Republik Cechnya, Russia -

Soka kedatangan tamu, yakni guru sekaligus pengurus yayasan muslim cechnya yang sudah dianggapnya sebagai ayah. Mereka pun asik membicarakan banyak hal. Sesekali terselip pembicaraan tentang hal - hal pribadi. Semakin lama, pembicaraan pun semakin mengerucut menuju pokoknya:

Guru: (merenung) menurut ayah, lebih baik soka lanjutkan perjalanan impian bersama istrimu itu!

Soka: (nyengir) Iya, kami memang berniat akan melanjutkan perjalanan ini setelah beberapa urusan terselesaikan

Guru: Maaf klo ayah lancang, apakah kalian tidak berniat memiliki keturunan?

Soka: (Sport Jantung) E...Ehm, ayah, semua pasangan suami istri pasti mengharapkan hal itu. kami sudah berusaha kok, hanya saja Allah belum berkehendak...

Guru: (???) sudahkah kalian konsultasi dengan dokter mengenai hal itu? karena menurut ayah, usia pernikahan kalian sudah cukup lama?

Soka: (keningnya mengkerut) belum ayah, selama ini kami benar-benar menikmati perjalanan ini dengan penuh ketawakkalan sebagaimana beberapa Rosul yang Allah uji dengan lamanya usia kelahiran bagi anak - anaknya?

Guru: Ikat dulu tali untamu! baru bertawakkal! apa salahnya diperiksa? jikalau memang diantara kalian bermasalah sehingga tidak bisa memiliki keturunan, segeralah cari solusi: adopsi anak atau mungkin Poligami?!

Soka: (SpOrt Jantung + Gelisah) Ehm, sebentar ayah soka ke kamar dulu...

soka memastikan kondisi sang istri di kamar. Soka berharap sang istri tidak mendengar semua pembicaraan mereka tadi. dilihatnya sang istri masih tertidur lelap karena kondisinya yang tengah sakit. betapa leganya hati soka melihat itu. Walaupun sebanarnya, beliau tengah pura - pura tidur dan bisa mendengar semua pembicaraan mereka.

soka: (Kembali berbincang)

Guru: Oya Soka, Soal pembicaraan kita waktu itu, mengenai niatmu untuk belajar agama di maroko, bagaimana?

soka: (teringat) Oh iya soal Maroko itu, hehe... itu hanyalah sebuah harapan ayah, jika Allah memberikan kesempatan, InsyAllah akan sy ambil, kalaupun tidak, sy kembalikan kepada Allah

Guru: (senyum) justru kedatangan ayah kemari untuk menyampaikan kabar gembira itu. jadi, melalui jaringan kami di maroko dan rapat diantara pengurus yayasan, kami sepakat akan membantu perjalanan panjangmu kesana?

Soka: (Kaget) Apa??? benarkah??? tapi apa itu tidak berlebihan ayah?

Guru: (senyum) Ya baru itu yang bisa kami berikan atas semua sumbangsih soka selama ini, bagaimana?

Soka: (merenung) Mmm...tapi soka harus menyampaikan hal ini kepada istriku

guru: sampaikanlah, sampaikan pula bahwa dirimu akan meninggalkannya dalam waktu yang cukup lama untuk belajar? kira - kira 3 - 4 tahun.

soka: (???) Lho? kenapa ayah?

Guru: karena soka akan menimba ilmu agama dengan sebaik - baiknya, itu membutuhkan ketulusanmu mengorbankan banyak hal untuk fokus di dalamnya?

Soka: (Keningnya mengkerut) i, itu tidak mungkin ayah? bahkan kami sebelum di rusia tidak pernah terpisah selama itu? tapi,,,bagaimana jika sy tetap membawanya ke maroko?

Guru: Yah kamu lebih berhak atas istrimu, hanya saja perbekalan yang kami berikan hanya mampu untuk membekali 1 orang?

Soka: Oh, kalau hanya soal biaya hidup, insyAllah kami siap selama bersama, hehe…

Guru: (Senyum) Ya, mudah2an Allah memudahkan jalanmu dalam belajar! prinsipnya kami akan mendukung semua aktifitasmu selama itu baik!

***

- makan malam -

Soka: (membuka pembicaraan) apa yang mamah ketahui tentang maroko?

istri: MMM…ibnu battutah dan negri dimana penduduknya berMazhab maliki?

Soka: (Jempol) Wuih, ternyata mamah pinter juga yah? heheha...tapi ini bukan soal Mazhab Maliki atau Ibnu Battutah mah,

Istri: (cemberut) terus?

Soka: (Menelan Ludah) Begini Mah, Tadi Ayah bertamu kesini dan beliau mengatasnamakan yayasan, menawarkan ayah untuk melanjutkan pendidikan Agama di wilayah maghrib, Maroko... Menurut mamah bagaimana?

Istri: (Pura - pura tidak tahu) Benarkah?? luar biasa! ini merupakan karunia Allah buat ayah! amat tidak bersyukur jika kita menolaknya!

Soka: (heran???+bahagia) jadi, apakah kita akan pergi dan tinggal bersama disana? dalam waktu yang cukup lama sampai ayah menuntaskan pendidikan?

Istri: (terdiam sejenak) tapi kan ayah butuh konsentrasi yang tinggi untuk belajar disana? Mamah khawatir jadi beban?

Soka: Lho sejak kapan kita saling membebani? Bukankah selama ini kita saling menutupi? Bagaimana? (Senyum Harapan)

Istri: (Senyum Seribu Bahasa)

***

>> Perjalanan Rusia – Maroko dimulai <<

Rute perjalanan menuju maroko yang mereka tempuh bukan berdasarkan rute terdekat, melainkan ‘yang penting sampai’ dengan metode estapet. Perjalanan besar dimulai melalui Trans - Siberian Railways (Nama sebelumnya The Tsar's Train) adalah salah satu jalur kereta api terpanjang di dunia yang menempuh Rusia + Mongolia + China. selanjutnya tersambung melalui Jalur Sutera (selatan) yang menempuh China + Afghan + Iran.

Secara umum, Rute ini cukut rumit dan berbelit. Namun, Berbekal jaringan antara sesama komunitas muslim di rute Negara – Negara menuju maroko, mereka pun diantar dari satu negri ke negri lainnya oleh komunitas muslim setempat. Sungguh perjalanan ini memakan waktu dan energi, namun tergantikan dengan berbagai panorama indah yang dihidangkan oleh masing – masing negri yang mereka lalui. Soka dan Istri pun sungguh menikmatinya.

***

- Di sebuah Penginapan, di Jordania -

Soka: (terbangun dari tidur panjangnya+ memperhatikan sekeliling + diam sejenak + menunggu lebih lama + berjalan mengelilingi penginapan untuk mencari sang istri)

tiba - tiba seorang wanita mendekatinya...

Wanita: Apakah anda pak soka?

Soka: Iya betul?

Wanita: saya pikir anda kemana? sejak tadi malam saya menunggu bapak terbangun dari tidur?

Soka: (Senyum + Heran) Oya? lho memangnya anda siapa? adakah yang bisa saya bantu?

Wanita: (Senyum) saya hanya ingin menyampaikan titipan surat ini dari istri anda? (menyerahkan + pergi)

Soka: ( JLEBB ??? + membuka sepucuk surat tersebut)

***
Assalaamu ‘alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh.

“Untuk Suamiku Tersayang…

Sungguh sudah berapa banyak kertas yang terbuang untuk menyampaikan perpisahan ini.
Sungguh sudah berapa banyak sajak dan Do’a yang kutulis dalam sampah – sampah surat itu.
Sungguh sudah berapa banyak air mata yang membanjiri se-isi sanubariku ini.
Sungguh semua itu bahkan tidak bisa menggambarkan keadaanku saat ini, saat berpisah denganmu

Aku sudah mendengar semuanya, semua pembicaraan kalian di rumah.
Hatiku begitu bahagia mendengarnya, mendengar keinginanmu menuntut ilmu.
Hatiku pun kembali tersadarkan betapa pentingnya arti keturunan bagimu.
Seseorang yang kelak menjadi buah hatimu dengan istrimu…

Untuk itu, Aku tahu kau sungguh menyayangiku dan tidak mungkin meninggalkanku.
Maka, biarkanlah diri ini yang pergi meninggalkanmu dengan setulus hatiku.
Biarkanlah rentan waktu ini menjadi tolak ukur harapan dan kenyataan bagi perjalanan kita.
Sayangku, Belajarlah dengan baik dan Selesaikanlah pendidikanmu dengan sungguh – sungguh yah!

Terima kasih atas perjalanan yang indah sampai sejauh ini.
Rute Rusia – Jordania sungguh akan kukenang sampai nanti.
Namun aku hanya bisa mengantarkanmu sampai sejauh ini.
Tak perlu kau kembali mencariku karena aku pun telah pergi.
Tak perlu kau tangisi perpisahan ini karena kita akan bertemu kembali cepat atau lambat.

Kelak, Temuilah aku kembali untuk kesekian kalinya di Masjid An-Nuur Reykjavik Iceland (Islandia) Antara tanggal 01 - 20 juni 1989.
harapanku, saat itu dirimu telah menuntaskan pendidikan formal disana.
InsyAllah aku akan menunggumu disana selama rentan waktu itu, tentunya setelah aku mengelilingi beberapa belahan dunia lainnya.
Pada hari itu, semua akan menjadi jelas dan kita akan menentukan kembali; Apakah kita akan melanjutkan perjalanan ini bersama atau tidak wahai suamiku tersayang...

Mudah – mudahan Allah meridhoi dan merahmati kita semua,
Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah!

Mamah sayang Ayah...”

Wa ‘alaikum salaam warahmatullahi wabarakaatuh.

***

Soka: (terbelalak + sport jantung + berlinang air mata + menjerit bisu + roboh ) Astagfirullah 1000 x… ..........................................................................

Soka: (Sujud + berdo’a) Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolonganMu ya Allah, maka lindungilah istriku…

Bersambung…

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 57

Ramadhan telah berakhir. berbagai aktifitas dan nuansanya terekam dengan indah di alam pikiran kita; ibadah - ibadah yang menentramkan hati, silaturrahiim yang mengesankan, indahnya berbagi, dan berbagai hal yang tidak ditemukan pada bulan - bulan lainnya. Oh...Kami merindukanmu wahai Ramadhan. mudah - mudahan atas rahmat Allah, kita semua dipertemukan kembali di bulan Ramadhan selanjutnya...

Ramadhan demi ramadhan menyimpan rekam jejak perjalanan hidup kita. Mungkin tahun ini diantara kita, ada yang menikmatinya tanpa ayah atau ibu atau orang - orang tersayang. Begitulah, tidak terasa perjalanan waktu ini mengikis umur kita, semakin tua dan kembali kepadaNya. sedangkan diantara kita ada yang kembali kepadaNya dengan tetap istiqomah dalam kebaikan atau Malah mengakhirinya dengan akhir yang buruk.

* SUAMI OTAK KIRI

Soki: (memandangi Rumah Ustadz SOka dari jendela rumahnya)

Mamih: Papih ngapain sih?

Soki: (Tersadar) Ehm, gpp mih, papih cuma heran sama pak ustadz Soka. Orangnya terlalu Zuhud, ia tidak begitu mementingkan materi dan kehidupan dunia?! memangnya dia pikir dia bisa hidup tanpa itu semua?! sekarang kan semuanya butuh materi! Dasar Aneh...

Mamih: Wajarlah pih namanya juga Ustadz, klo terlalu cinta dunia dan gila materi, bukan Ustadz namanya...

Soki: Gak bisa begitu dong?! dia pikir anak dan istrinya gak butuh makan dan pendidikan layak? itu namanya Egois! suatu saat dia bakal sadar ketika Allah mengujinya?!

Mamih: Astagfirullah, kok papih begitu? bukan hak papih mendahului ketentuan Allah. Hanya Allah yang tahu maksud dan tujuan beliau!

* SUAMI OTAK KANAN

- Ba'da Solat Subuh -

SOka: (Mengecek hafalan dan bacaan sang putri)

ANak: (Membacakannya dengan baik dan benar)

Soka: (Senyum Sembako) Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu...

Anak: (Senyum Delima) Iya Abi...

Soka: (Mencium kening sang anak) Mudah2an Allah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuanya...

Soka adalah Seorang Da'i yang memenuhi hidupnya dengan mengajarkan ilmu agama dan menyerukan Ajaran islam dari satu tempat ke tempat lainnya. Membina keluarganya dengan konsep Zuhud dan Wara'. sampai saat ini, Ia percaya Bahwa Allahlah sebaik - baik pemberi Rezeki dan Allah satu - satunya tempat bergantung.

***

Larut malam yang kelabu, setelah berhari - hari 'rawat jalan' di rumah karena suatu penyakit, Akhirnya sang putri dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya sudah sangat buruk...

- di rumah sakit-

Pegawai: Maaf pak, kami tidak bisa menindak pasien sebelum bapak memberikan DP sejumlah Rp. 5.000.000

Soka: (Panik) Astagfirullah, kondisi anak saya sudah sangat buruk, izinkan kami masuk dulu, nanti saya akan segera mencarikan uangnya?!

Pegawai: Maaf pak, semua orang juga butuh dirawat, bukan cuma keluarga bapak, jadi persyaratan harus dituntaskan terlebih dahulu!

Umi: (Menangis tersedu) Abi,,,cepet ambil tindakan!?

SOka segera pergi mencari bantuan...menemui orang - orang yang mungkin bisa memberikan pinjaman karena penghasilan SOka baru cukup mengisi kehidupan sehari - hari.

Rumah demi rumah Soka jumpai. Alhamdulillah, Akhirnya soka pun berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang dibutuhkan...

- Sesampainya di rumah sakit -

SOka: (Bergegas+senyum harapan................Tersentak?)

Umi: (Lepas Kontrol + meratap di sekitar TKP)

Soka: Astagfirullah, umi kenapa? ini abi udah bawa duitnya?!

Umi: (Geram + tatapan penuh amarah penyesalan+teriak histeris)

Soka: (Bingung + alih fokus + Terlihatlah putrinya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa) Innalillaahi Wa innailaihi Raaji'uun...(Roboh+berlinang air mata)

Umi: (menarik - narik gamis abi dengan histeris) dimana tuhan abi yang agung itu? kemana Dia saat kita butuhkan?!

Soka: (bisu + kosong)

***

beberapa minggu penuh duka sepeninggal sang putri...

Soka: (Meyimpan semua peralatan dakwahnya ; Peci+gamis+Qur'an, dll) Ya Allah, izinkan aku untuk menempuh jalan yang lain...

Umi: (bisu dalam ratapan yang panjang)

Soka: Ehm, umi, abi berangkat kerja dulu yah? mudah2an ini adalah jalan yang terbaik buat masa depan keluarga kita!?

Umi: (bisu + kosong)

Akhirnya, soka menyambut baik penawaran kerja di perusahaan soki. sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembangunan (gedung, jalan, perumahan, dll...)

***

Dalam tender proyek pembanguanan sebuah Mall...

Soka: (batinnya bergetar) Pak soki? bukankah suap - menyuap itu perbuatan yang tercela?

Soki: (Senyum kesemek) Pak ustadz butuh duit kan? ini Tender, kalo gak begini kita gak dilirik?! lebih baik begini daripada membiarkan anak istri kita mati karena kelaparan?!

soka: (Pasrah+menelan ludah)

Zaman semakin maju, yang instan semakin dicari, perusahaan mereka pun semakin maju dan berkembang. kehidupan soka sudah disibukkan dengan urusan dunia bahkan soka berani kredit Rumah dan Barang - barang mewah lainnya. Senyum kebahagiaan pun mulai tergambar dalam raut wajah sang istri....

***

Soka: (Menerima telpon)
Penelpon: Pak ustadz bisa ngisi ceramah di Majelis kita gak?

Soka: Memangnya kalian punya Budget berapa?
Penelpon: (#%@%#%@???)

***

Penelpon 2: Ustadz bisa tolong pimpin do'a buat Aqiqahan anak sy?
SoKA: Maaf sy lagi sibuk pak, gak ada waktu...

***

Peralihan jalan hidup ini mencapai puncak kejayaanya...

Umi: (Senyum Delima) umi lebih suka kehidupan kita yang lebih sekarang. Lebih layak dan menenangkan.

Soka: (Senyum Misterius)

Umi: Oya, abi, bisa kreditin umi motor gak? soalnya agenda umi semakin padat di luar?

Abi: (Kening Berkerut) InsyAllah umi...

Keinginan soka untuk merubah nasib dan membahagiakan keluarganya telah mengantarkannya pada jalan - jalan pintas yang penuh jebakan. semua kemewahan yang mereka nikmati saat ini dibayarkan melalui jalan kredit. Soka menggunakan anggaran proyek pembangunan yang tengah berjalan, yang soki titipkan kepadanya selama proses pembangunan berjalan...

***

belum juga tuntas, Proses pembangunan macet, tidak ada anggaran lagi yang bisa dialokasikan karena sisanya habis dipergunakan soka untuk memenuhi kebutuhan soka dan keluarga dengan segala kemewahannya. Akibatnya, soka terlilit hutang yang rumit karena harus menutupi hutang - hutangnya disana sini. hidupnya semakin gelisah dan jauh dari kenyamanan, terlebih ketika debtcollector dari beberapa instansi mendatanginya setiap bulan...

SOka: Umi, kita harus merelakan semua kemewahan ini dan menggantinya dengan kehidupan kita yang dulu?

umi: Harta suami ya harta suami, harta istri harta istri!!!

Soka: (Pasrah + Memejamkan mata)

Debtcollector pun datang kembali dan menyita seluruh harta mereka dengan paksa dan menghinakan mereka di tengah - tengah masyarakat luas...

- Di sebuah gubuk yang reyot -

Umi sakit - sakitan. Soka hanya bisa memBisu meratapi nasibnya, sembari merapihkan barang - barang pribadinya. dilihatnya sebuah kotak yang berisikan peralatan dakwahnya yang dipenuhi debu karena sudah lama tidak dipergunakan. dibersihkannya bagian demi bagian, ditemukanlah sebuah Qur'an Milik AlMarhumah Putrinya. sebuah Qur'an yang dihadiahkan ketika putrinya berhasil menghafal 5 Juz dalam Al - Qur'an.

Soka pun membuka Qur'an tersebut. di halaman mukanya Masih tertulis dengan jelas sebuah Pesan yang ia tujukan bagi putrinya:
"Wahai putriku, Al - Qur'an itu sahabat sepanjang Masa, maka bawalah ia selalu di dalam hidupmu..." Qolbunya bergetar. dibukalah kembali halaman terakhir yang dibaca sang putri (QS: Yunus: 30 - 32), maka soka pun membacanya dengan jelas:

"Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"

Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?"

Soka: (Sujud Di'Atas Sajadah Panjang Berlinang Air Mata Penyesalan Dosa) Wahai anakku, Sungguh Allah telah menjadikanmu penyejuk hati bagi kedua orang tuamu...

Umi: (berlinang air mata penyesalan)

***

Soka: (Berpeci+bergamis+membawa Qur'an) Umi, abi pamit dulu yah? Doain semoga Allah memberikan rezeki yang berkah bagi kita (Cium kening)

Umi: abi memangnya mau kemana?

Soka: (Senyum Sembako) Menggapai Keridhoan Allah...

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 56 "DIALOG HIKMAH"



Soki (<) dan Soka (>)

> saudaraku, sudah berapa banyak biaya dan waktu yang anda keluarkan untuk belajar ilmu dunia?
< kira - kira 20 tahun pak ustadz, klo soal biaya cukup banyak

> Apa saja yang anda niatkan ketika terjun di dunia pendidikan formal?
< dapet sekolah yang bagus, nilai bagus, gelar dan karir yang bagus

> Apa tujuan anda dengan semua niat - niat itu?
< jaminan hidup, pengakuan sosial, kesejahteraan, kecakapan hidup, Jodoh yang pantas, dll

> Lantas, kapan masanya anda mulai menyentuh ilmu Agama yang Allah Wajibkan kepada setiap HambaNya?
< "JLEB", Ya InsyAllah setiap waktu senggang (dari urusan dunia) / mungkin pas pensiun deh...Masa tua waktu yang tepat kembali ke Agama

> Lho Memangnya Siapa yang menjamin 5 menit lagi anda masih hidup? sedangkan amal ibadah yang tidak didasari ilmu akan sia - sia?
< "JLEBBB"?????????????

> Saudaraku, Apakah anda bisa membaca Al - Qur'an dengan baik dan benar? bolehkah sy tes?
< Ehm, oke silahkan...(Baru Membaca BasmAllah namun penuh dengan koreksian)

> Maaf, saudaraku, anda harus kembali belajar membaca Al - Qur'an dengan baik dan benar! Bagaimana mungkin solat anda akan benar, jika membaca Al-fatihah saja berantakkan? BUkankah Membaca Al - fatihah dengan benar adalah salah satu Rukun solat?
< "Jleb", Tapi kan sy sudah berusaha membaca dengan benar Pak Ustadz! Allah akan melihat usaha sy kok! bukankah orang yang terbata - bata itu pahalanya 2?!

> Bahkan selama 20 tahun dalam pendidikan formal, anda masih belum bisa membaca Al - Fatihah dengan benar?
< "JLEBBB!!!"

> Lantas Alasan apa yang akan anda utarakan kepada Allah tentang waktu yang dipinjamkanNya, sedangkan sampai saat ini anda masih terbata - bata membaca Al -Qur'an?
< "JLEBB!!!" tapi Pak Ustadz, Allah kan Maha tahu bahwa kita itu begini karena tuntutan Zaman, klo gak sekolah susah cari duit, klo gak ada duit gak bisa makan, klo gak makan ya Modar?!

> Allah tidak melarang HambaNya mencari ilmu dunia, bekerja / usaha dan mengais rezeki, sekali pun semua itu akan menjauhkan kita daripadaNya. sekali pun semua manusia berpaling dari Allah, Kerajaan Allah tidak akan pernah Runtuh sedikit pun! Namun, siapakah yang membutuhkan pertolongan saat di Akhirat nanti; Kita atau Allah? padahal kita semua akan kembali kepadaNya?
< "BISU"

> Jadi, berapa banyak waktu yang sudah anda berikan untuk Allah? Minimal mempelajari Ilmu AgamaNya?
< "JLEBB", belum masuk hitungan saya pak ustadz, gak nentu

> Apa yang anda khawatirkan?
< Karir, Kesejahteraan keluarga dan Masa depan Anak - anak sy?

> Apakah Anda beriman (percaya) bahwa Allah Maha Kaya? Allahlah sebaik - baik pemberi Rezeki? Allah pula yang mengangkat derajat HambaNya dengan Ilmu (Agama) dan karena Taqwa?
< Percaya, tapi kan Allah tidak akan merubah Nasib suatu kaum sebelum mereka merubah dengan tanganNya sendiri? semua ini bentuk ikhtiar saya dalam rangka menjadi manusia mandiri dan bermanfaat!

> (Senyum Sembako) sudahkah anda merubah Nasib anda untuk kembali ke jalan Allah? Bukankah kehidupan di Akhirat itu lebih utama dan abadi daripada Dunia?
< "JLEBBB!!!" (keringat dingin)

> Wahai saudaraku, Ingatlah bahwa Ridho dan Rahmat Allah, 'lebih tinggi' dari Surga dan Neraka. Sia - sialah semua yang kita usahakan jika diniatkan bukan karena Allah dan bertujuan bukan karena mencari keridhoan Allah...
< (Merenung + Roboh + Berlinang Air Mata) Astagfirullah, Lantas sy harus mulai darimana lagi Pak Ustadz?

> Bertobatlah, Rencanakan kembali semua aktifitas kita; haruslah karena Allah dan mencari keridhoan Allah. sesungguhNya Allah Maha Pengampun, Dia mengampuni semua bentuk Dosa selain Syirik.

"Terima Kasih kami ucapkan kepada para Da'i atas Nasihat - nasihat penuh Hikmah yang disampaikan di mimbar2 jum'at, mimbar2 tarawih, majelis - majelis agama dan berbagai kesempatan. semoga Allah merahmati kalian lantaran hidup kalian yang disibukkan dengan Berdakwah dan Mudah - mudahan kita semua diridhoi dan dirahmati Allah!"

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 55


Di suatu Negri yang tengah dilanda multi krisis…

* SUAMI OTAK KIRI

Kepala Negara: (BerPidato)

"Negri kita ini tengah krisis, kemiskinan mewabah dimana - mana sampai ke pusat - pusat kota, Keuangan Negara sering kali defisit (lebih banyak pengeluaran daripada pemasukkan), hutang kita dimana - mana, SDM Loyo, SDA banyak dijajah Asing, Korupsi merajalela, Kenaikan harga sudah tidak bisa dibendung lagi, Nilai Mata uang kita juga terjun bebas,,,Sektor - sektor perekonomian lumpuh,,,(Mengelus Dada)

Maka, Sy mengajak kepada segenap Rakyat untuk hidup hemat dan sederhana!

Kepala Negara: (Menerima Telpon dari istrinya)

Istri: Pih, Maaf yah Jatah Uang Bulanan kita yang 1 miliyar habis kepake buat beli kebutuhan kita selama liburan? Sebagian uangnya digunakan kakak untuk beli Motor Harley yang baru dan memodifkasi mobilnya, sebagian lagi digunakan adik buat mentraktir teman – temannya Pesta Ulang Tahun di Luar Negeri, Hehe… jangan marah yah?! Ini buat kebahagiaan anak – anak kita juga kok. Mamih sayang papih, hehe…

Pimpinan Negri: (Tepok jidat)

* SUAMI OTAK KANAN

>> Dalam Rapat perdana Kenegaraan

Bendahara Negara: berikut fasilitas yang akan anda terima selaku kepala Negara yang baru. Mobil Keluaran Terbaru dari Perusahaan *** dengan teknologi mutakhir yang memberikan kenyamanan tiada banding, Istana Agung dan Istana – istana kecil di berbagai belahan wilayah, Pakaian dan perhiasan yang lumrah bagi seorang raja, dan seterusnya…

Kepala Negara: (Menunduk + Haru biru) Sesungguhnya aku takut, Allah akan membinasakanku atas semua fasilitas ini. Sebagai Gantinya, SUmbangkanlah seluruh fasilitas tersebut ke Badan Keuangan Negara untuk membantu meringankan beban rakyat kita! Aku akan gunakan sebagiannya hanya untuk kepentingan Negara, tidak lebih dari itu.

Bendahara: (Tercengang???) Lantas Bekal Apa yang akan anda gunakan untuk memimpin negri ini?

Kepala Negara: (Senyum Sembako) Sebaik - baik perbekalan adalah Ketaqwaan.

***

Suatu Hari, Putera Daerah dari belahan wilayah negri yang jauh dari kata sejahtera, menempuh perjalanan menuju Ibu Kota untuk menyampaikan aspirasi daerahnya kepada kepala Negara. Sesampainya di ibu kota, ia mencari kepala Negara di Istananya, namun tidak ia temui. Ia coba mencari Rumah – rumah yang paling megah, ternyata juga tidak ia temui. Akhirnya, seseorang menunjukkan sebuah alamat menuju kediaman kepala Negara. Berjalanlah ia sehingga sampai di rumah sang kepala Negara yang benar- benar sangat sederhana…

Aspirator: (Cengok?) Ya Allah? Apa mungkin ini rumah kepala Negara kami? Bahkan kandang kuda milik penduduk kami lebih besar daripada ini?

Ketuk Pintu+Ucap Salam…disambut sang Ibu Negara…Sang Aspirator dipersilahkan masuk

Aspirator: (Melihat sekeliling + tidak percaya) Wahai Ummi, benarkah ini Rumah dari Kepala Negara?

Ummi: (Senyum Tulus) Iya benar, apa yang anda hendak sampaikan?

Aspirator: (Wajahnya memerah) Kami mendengar Negri kita adalah negri yang kaya raya, di ibu kota warganya hidup dengan Layak dan serba kemudahan. Baru kali ini aku berkunjung kesini dan kulihat bangunan dan rumah megah yang tidak pernah aku lihat selumnya. Sedangkan di Wilayah kami tengah gagal panen dan terjangkit wabah penyakit. Kesenjangan ini mengiris perasaan kami, dan kami berharap keadilan yang merata dari Kepala Negara. Kami butuh keadilan!

Ummi: (Terharu Di'Atas Sajadah Panjang Berlinang AirMata Penyesalan Dosa)

Aspirator: Bolehkah saya menemui beliau?

Ummi: Tentu saja. Abi...?!

Abi: (Membawakan hidangan dengan tangannya sendiri bagi sang tamu+Senyum Tulus) Selamat datang di kediaman kami yang sederhana wahai saudaraku, maaf jika harus menunggu lama?

Aspirator: (???)

Ummi: (menyentuh tangan kepala negara) wahai saudara kami, beliaulah seseorang yang anda cari?

Aspirator: (BISU+ Hati dan pikirannya luluh lantah melihat sosok kepala Negara yang sangat sederhana + bahkan melayaninya dengan tangannya sendiri)

***

Badan keuangan Negara tengah mengklasifikasikan tingkat kemiskinan penduduk yang berhak menerima sumbangan Negara….

Kabag: (Kaget) Hey kalian! Yang benar saja, bagaimana mungkin kalian memasukkan nama kepala Negara kita sebagai golongan Miskin yang berhak menerima sumbangan?!

Ajudan: Memang begitu adanya pak, beliau bahkan lebih miskin diantara tetangga – tetangganya yang miskin

***

Dalam suatu kesempatan, Anak kandung sang kepala Negara bermaksud menyampaikan suatu permasalahan kepada ayahnya di kantor.

Anak: Assalaamu ‘alaikum wahai Abiku?

Abi: (berdiri dan memeluknya) Wa ‘alaikum salaam Wa rahmatullahi wabarakaatuh Ya bunayya? Apa maksud kedatanganmu kesini?

Anak: ingin menyambaikan persoalan dalam rumah tangga kami Abi?

Abi: (Senyum Sembako) Baik, karena ini soal keluarga kita, lebih baik kita tinggalkan tempat ini karena semua fasilitas kantor ini bersumber dari harta Rakyat dan Untuk kepentingan Ummat

***

Dalam Rapat Anggaran Negara

Menteri: mengapa anda menganggarkan begitu besar anggaran Negara untuk pendidikan wahai kepala Negara? Bahkan semua pendidikan gratis?

Kepala Negara: (Senyum SEmbako) Sesungguhny kebodohan itu menjerumuskan pada kesesatan dan kesesatan itu menjerumuskan pada Jalan yang buruk. Sebaliknya Ilmu membuka jalan yang cerah bagi diri dan masa depan kita semua. Tidak sepantasnya Negara merasa rugi membiayai pendidikan rakyatnya karena kelak merekalah generasi pewaris masa depan. Kita semua berharap pewaris masa depan adalah orang – orang yang berilmu dengan amal dan beramal dengan ilmu yang senantiasa mencari keridhoan Allah. Sehingga negri ini akan menjadi negri yang baik dan diberkahi Allah…

"Terima KAsih atas sedikit Inspirasinya Wahai Umar bin Abdul Azis"

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 54 "Organisasi Dakwah Kampus"


Dalam Ilmu Manajemen, kita mengenal fungsi manajemen, yaitu POACE: Planning / perencanaan, Organizing / pengorganisasian, Actuating / pelaksanaan, Controlling / Pengawasan dan Evaluating / Evaluasi. Dalam Mengukur suatu Organisai dalam mencapai tujuannya, kita mengenal metode Analisis SWOT: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Dalam merumuskan, memproses dan mencari solusi atas permasalahan - permasalahan dalam pencapaian tujuan organisasi, kita mengenal metode Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Dalam Proses Estafet / Regenerasi / Kaderisasi kepemimpinan dalam organisasi, kita mengenal berbagai bentuk pelatihan dasar+menengah+lanjutan. dan seterusnya...

>> di sebuah Kampus Islam, Dalam Sidang Laporan PertanggungJawaban Akhir periode organisasi <<

Pada malam ini, Akhirnya (setelah 2 tahun Ngaret / Telat) berlangsung juga sidang pertanggungjawaban dari Organisasi dakwah kampus yang seharusnya dua tahun yang lalu jabatannya berakhir. Dalam ruangan ini, Telah hadir di sisi kursi peserta: hanya seorang Mahasiswa sekaligus kader. di sisi kursi pengawas: segelintir Dewan Mahasiswa yang duduk dengan raut wajah harap - harap cemas. di sisi pelapor: tinggalah BPH (badan pelaksana Harian) Organisasi yang terdiri dari Ketua Umum+Sekertaris+Bendahara.

*SUAMI OTAK KIRI

Soki: (Berpidato+melaporkan laporan pertanggungjawaban)

(Ba'da Tahmid wa Shalawat+salam Hormat)

Siapa yang tidak kenal Organisasi Dakwah kampus kita? apalagi jika sudah menyinggung nama - nama besar pendirinya yang harum di se-antero kampus di indonesia. organisasi yang sudah berumur lebih dari dua puluh tahun ini sudah banyak mengukir sejarah dan prestasi. sebagai Kader sekaligus pemegang estapet kepemimpinan saat ini, saya merasa bangga berada di dalamnya.

(Senyum Kesemek) Namun, Era Keemasan itu tinggalah "Nostalgia Merah Muda" yang selama ini dibanggakan oleh para senior / alumni kepada kita selaku kadernya. Begitu dalamnya kita larut dalam Nostalgia ini sehingga kita tidak rela untuk mengakui sebuah kenyataan bahwa organisasi ini hampir punah.

Lain dulu, lain sekarang. AD/ART, GBHO dan GBHK organisasi yang sudah usang ini lambat laun Menenggelamkan kita dalam Hiruk pikuknya perkembangan peradaban kampus. Giroh kami sudah hanyut dan terkikis zaman,,,dan Mohon Maaf, sy merasa gagal mengemban amanah ini...(Berlinang Air mata)

***

Sekertaris: Dari 49 Pengurus yang dilantik, 30 orang mengalami seleksi alam dan gugur. selebihnya tidak pernah ada kabar lagi sampai malam ini. Berdasarkan wawancara, rata - rata mereka keluar karena sudah kehilangan arti dengan model organisasi dakwah yang membosankan dan Usang ini.

***

Bendahara: Berdasarkan Perencanaan Keuangan dalam Rapat kerja Organisasi, dari total Kas kita sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah), baru terpakai Rp. 25.000.000. itu semua untuk program kajian mingguan + seminar bulanan. Selebihnya kami kembalikan ke bagian kuangan tingkat Universitas.

***

Serah Terima Jabatan pun berlangsung: dari Soki selaku Pemimpin Organisasi Sebelumnya kepada Soka Selaku pimpinan Aklamasi dan pemegang estafet kepemimpinan selanjutnya. proses ini disaksikan oleh para dewan Mahasiswa. forum yang singkat ini pun berakhir. setelah memberikan brifing dan wejangan - wejangan kepada soka, mereka pun meninggalkan soka seorang diri yang duduk terpaku dalam bayang - bayang Masa depan organisasinya…

*SUAMI OTAK KANAN

- Masih di Ruangan Sidang LPJ, dalam Heningnya suasana malam di kampus -

SOka: ( sepanjang malam+sendirian Menyusun: POACE+SWOT+DIM Organisasi) Ya Allah, Sungguh tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolonganMu (dahinya mengkerut+berkeringat) Mudah – mudahan dengan Qiyamullail ada solusi (Soka beranjak ke masjid untuk melaksanakan qiyamullail)

***

- Di Masjid , Ba’da Qiyamullail -

Soka: (Senyum Misterius) Hehe, Alhamdulillah Ya Allah atas idenya…

***

Selaku pemimpin dan pengurus tunggal, Soka mencoba mulai mencari solusi dalam menghidupkan kembali Organisasinya. ia melakukan berbagai metode dan salah satunya melalui Angket yang disebarkan kepada hampir seluruh + perwakilan Mahasiswa, untuk menganalisis kebutuhan Mahasiswa yang nantinya dilanjutkan dengan Metode Pemasaran ala Soka.

Hasil Angket Kebutuhan Mahasiswa:

1. Kami Butuh Program – program pengembangan minat dan bakat (Seni + Olah raga)
2. Kami Butuh Link Beasiswa, hubungan kerja dan Modal Bisnis
3. Kami butuh keringanan biaya kuliah
4. Kami butuh kelengkapan fasilitas penunjang perkuliahan
5. dll

***

setelah merumuskan beberapa kesimpulan dari hasil angket, soka memajang pamflet - pamflet pengumuman di seluruh papan pengumuman Fakultas,:

“ WOoooOOyyy Orang – Orang……!!! Assalaamu ‘alaikum!”

“Wahai Para Pecinta Seni (Musik / Drama / Tari / Grafis / Sastra, dll) dan Olahraga (futsal, Basket, Tennis, Bulu tangkis, takraw, renang, dll)! ”
“Wahai Calon Peraih BeaSiswa, Karyawan dan Pengusaha!”
“Wahai Para pembela Aspirasi Mahasiswa!”
“Wahai Para Cendikiawan dan Ilmuwan!”
"Wahai kalian yang rindu akan kemajuan kampus!"

“ Organisasi Dakwah Kampus Menyapa dan Mengajak Anda bergabung dalam kepengurusan kami!
InsyAllah, kami akan mewujudkan Kebutuhan dan impian Anda!
Mari kita sambut Masa depan yang cerah bersama Organisasi Dakwah Kampus!!!”

Para Mahasiswa:

- Bang soka, kita daftar di bidang seni yak?
- Ka soka, mau dong bidang Hubungan Diplomatiknya?
- klo abang butuh Ketua bidang Olahraga? Gw orang yang tepat!
- Posisi sekertaris dan bendaharanya masih kosong kah kak soka?
- Ka soka, klo kita cocoknya di bidang apa yak?
- Seni? Olahraga? Litbang? HubDip?

Tawaran Soka disambut baik oleh para Mahasiswa. Proses Perekrutan, klasifikasi dan Pengarahan pun berlangsung dengan baik.

Soka: (berdiri di hadapan Forum) Oke, InsyAllah, melalui lembaga ini, sy akan berusaha semaksimal mungkin membantu mewujudkan impian / kebutuhan anda semua…silahkan masing – masing bidang membuat program apapun yang kalian suka asalkan positif dengan maksud dan tujuan yang baik!

Para Pengurus: (Riang gembira) Gw suka Gaya lo browww!!!

Soka: (Senyum Sembako) untuk itu, boleh kah saya mengajukkan sebuah program saja yang menyangkut partisipasi kita semua?!

Para Pengurus: (Senyum gembira) Program apa dulu nih BOss?

Soka: dari semua program yang kalian ajukan kepada saya, sy Cuma minta satu program ini saja yang mudah – mudahan kalian bisa komitmen dengannya, yaitu Pengajian Mingguan?!

Para Pengurus: (Menghela Nafas) Hehehe…klo soal itu sih kita siap BOSS!!!

“Jadi Apapun+kapanpun+bagaimanapun+dimanapun anda nantinya, Jadilah Da’i bagi diri dan orang lain!” Nasihat Kiyai.

Dalam hal ini, soka sadar bahwa dirinya sudah banyak disibukkan dengan urusan kepemimpinan. Maka, Beliau pun meminta bantuan kepada Mahasiswa senior / junior yang Alim dan bersemangat dalam Dakwah untuk membantunya dalam membimbing forum pengajian pengurus. Melalui tim dakwah inilah soka menitipkan Visi, Misi dan Tujuan Organisasi dengan spirit Ikhlas Semata – mata karena Allah.

Organisasi pun berkembang sesuai kebutuhan zamannya, Mendapat respon yang baik dari para Mahasiswa, memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan mereka dan Menyatukan Pengurusnya dalam Forum Qur’an. Melalui forum Qur’an, Pengurus dibina Aqidah dan Akhlaq mereka. Ditanamkan semangat Ikhlas (Karena Allah dan Tujuan Akhirnya untuk Allah), Berlomba – lomba dalam kebaikan dan semangat persaudaraan karena Allah.

***

- Dalam Pelaksanaan Program Seminar dari bidang Litbang.

OC Pelaksana: (berlari ke TKP untuk mempersiapkan Kegiatan… Sampai di TKP…HEran) Lho kalian ternyata udah sampai disini toh?

Panitia 2: (Senyum Sembako) Hehe…Fastabiqul Khairaat!

Panitia 1: (Senyum tulus) Syukurlah ane pikir Cuma ane yang peduli sama kegiatan ini, hehe

Panitia 2: Husnudzhonlah, kita kan satu di dalam persaudaraan?

***

Dalam Turnamen Sepak Bola.

Wasit / Panitia: (Meniupkan pluit pertanda pelanggaran + memberikan kartu merah!)

Pemain: (menghampiri) Kampret lo! Gila ye, mana simpati lo sama Fakultas sendiri?!

Wasit: (Senyum tulus) sesungguhnya Allah dan para malaikat menjadi Saksi atas amanah ini. Supportiflah, menang dan kalah atas kehendak Allah. Maka, berusaha dan bertawakkal lah!

Pemain: (Tersentuh) Idih, Sejak kapan lo jadi alim begini? Ck, Akh terserah lo dehh…

***

Pelatihan Kader Dasar .

SC pelaksana: (membacakan Tata tertib kegiatan) semua aktifitas pelatihan harus berhenti ketika ada panggilan adzan. Setelah itu peserta solat berjamaah di masjid! semua peserta dihimbau untuk memperhatikan solat dhuha dan Qiyamullail.

Peserta: (mengacungkan tangan) Kak, bukannya ane gak suka, tapi kan waktu kita padat nih, bukankah lebih baik kita sesuaikan dengan Sikon aja? Gmn?

OC Pelaksana: (Senyum Sembako) Sesungguhnya Allahlah Sang pemilik Waktu, tidak ada yang lebih baik melainkan sikon yang mengikuti waktu solat! Kami khawatir Allah tidak merahmati organisasi dan kegiatan ini, bukankah karena Rahmat Allah kita masih dibiarkan hidup?

***

Pekan Raya Seni Kampus.

Tata Tertib:
……………….
Panitia, Peserta dan Penonton / pengunjung Wajib menjaga Akhlaqul karimah selama program berlangsung. Khusus bagi wanita wajib menutup aurat dalam semua aktifitas di dalam pekan raya seni kampus

Semua pedagang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, wajib mentaati Peraturan yang ditetapkan Organisasi, “ Berniaga penuh berkah dengan Fiqih Ekonomi Islam”

Peserta: (Jengkel + komplain) Apa – apaan ini? Ini namanya membatasi kreatifitas?!

Panitia: (Senyum Sembako) InsyAllah saya Optimis teteh dan mbak adalah orang yang sangat kreatif! InsyAllah kalian bisa tetap kreatif tanpa harus mengumbar aurat! Justru selama ini kita terpaku dengan konsep yang usang, Padahal kreatifitas tidak mesti mengorbankan aurat kan? Ayolah, keluarlah dari konsep yang terkotak – kotak itu? Kreatif tapi Syar’i lebih baik...

Pedagang: (Menerima Diklat dasar tentang Fiqih Ekonomi Islam)

***

Dalam Forum Lembaga Dakwah Kampus se – Indonesia.

Kabid Hubungan Diplomatik: (presentasi di hadapan forum)

"Melalui Majelis Al – Qur’an, Organisasi dan kampus kami tengah mengalami percepatan pembangunan moral: apatis menjadi aktif yang kondusif menjadi dinamis. Pertemuan demi pertemuan di dalam majelis Qur’an, menyatukan visi kita, membangun semangat kerja kita semata – mata karena Allah. Kami diajarkan untuk merubah rasa kecewa menjadi doa dan menumbuhkan nuansa kekeluargaan di dalam tubuh organisasi. Sungguh rahmat Allah telah tumbuh dalam kampus kami. semua karena Rahmat Allah...

…Oya, Ketua kami juga menyampaikan salam persaudaraannya untuk kalian semua! beliau mengajak kalian semua untuk berkunjung ke kampus kami!"

***

Dalam Menyerap Aspirasi dan Partisipasi Aktif dari semua Mahasiswa, soka mengunjungi semua kelas dan Memberikan undangan + Surat keputusan pengangkatan semua ketua kelas (Kejutan) sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa Tingkat Kelas (DPMTK). Mereka bertugas sebagai lembaga control dan aspirasi karena dewan sebelumnya sedang mengalami krisis organisasi (nihil kader).

Soka: (Masuk Kelas yang tengah dalam proses belajar) Assalaamu ‘alaikum!

Mahasiswa: Wa ‘alaikum salaam…

Soka: (menyapa menghampiri dosen yang juga sekaligus Dekan Fakultas) Pak, mohon minta waktunya sebentar saja demi kemajuan kampus?!

Dekan: (Senyum + Menghimbau seluruh Mahasiswa) Perhatian Semuanya, Pak soka mau bicara!

Soka: (Salam+Puji Syukur) Dalam Rangka menyongsong “Masa Depan Yang cerah” bagi kita dan kampus ini, kami dari Organisasi Dakwah Kampus minta kerjasama kalian untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kami, pengawasan kinerja kami dan menyampaikan aspirasi kepada kami. Untuk itu, sy minta kepada ketua kelas untuk maju kesini!?

Ketua kelas: (berjalan menghampiri + gugup) Sy ketua kelasnya, ada apa ka?

Soka: (Memberikan Surat Keputusan yang sudah dipersiapkan + Senyum Sembako) SELAMAT! Melalui surat ini, anda telah Resmi menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat kelas! Tugas dan Wewenang anda sudah tertera di dalam surat ini! Mohon dipelajari! Hal – hal yang belum diatur, akan kita atur kembali dalam tempo yang sesingkat – singkatnya.

Ketua kelas: (Bengong + Ngomong apaan sih?)

Soka: (Meminta persetujuan Mahasiswa sekelas) bagaimana semuanya!!! Sah?

Mahasiswa: (Teriak) Sah!!!

Ketua Kelas: (Bengong + Terpaku)

Soka: (menepuk pundak ketua kelas) Hehe, santai bro, nanti kita bicarakan lebih lanjut dalam rapat - rapat selanjutnya yang akan diatur dalam tempo sesingkat - singkatnya! makanya ente harus dateng sebagai bentuk partisi aktif, demi masa depan yang cerah!

Begitu seterusnya. Dari kelas – ke kelas dan lintas fakultas, soka dan tim mengangkat Para anggota DPMTK. Melalui DPMTK yang dibina secara konsisten melalui komunikasi formal dan non formal, Organisasi Dakwah Kampus berhasil mewujudkan iklim kampus yang dinamis.

>> Dalam Sidang Laporan PertanggungJawaban Akhir periode organisasi <<

Akhirnya setelah masa periode berakhir (2 tahun), sampailah mereka dalam sidang Pertanggungjawaban. Dalam ruang ini, Telah hadir di sisi kursi peserta: dipadati Sejumlah Kader, Mahasiswa dan Undangan. di sisi kursi pengawas, Hampir semua Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat kelas. di sisi pelapor, Seluruh Pengurus Organisasi yang tersisa.

Soka: (Berpidato+melaporkan laporan pertanggungjawaban)

...Ba'da Tahmid wa Shalawat+salam Hormat...

"Dari generasi ke generasi, estafet kepemimpinan ini mengalami pasang surut. Sering kali kita mendengar kisah para alumni yang membanggakan saat mereka menjabat, sekaligus rasa kecewa yang mendalam terhadap kinerja para kadernya yang tidak sesuai harapan mereka. Akhirnya, antara alumni dan kader saling menghujat dan menyerang. Sering kali di tubuh organisasi mana pun, ditemukan banyak Perbedaan dan perdebatan sehingga timbul rasa kecewa. Akhirnya, Terjadilah proses seleksi alam yang menguras pengurusnya. Sering kali Organisasi Dakwah terjebak dalam konsep pemikiran+pergerakkan yang ekslusif sehingga menimbulkan kesenjangan sosial dan bahkan ada juga yang mengesampingkan nilai – nilai dasar dakwah yang utama.

Marilah kita berbicara ke dalam. Kita sering lupa bahwa Allahlah yang berkuasa atas diri dan kehidupan ini. Berkumpulnya kita disini, maju dan mundurnya suatu organisasi bukan karena saya, bukan karena alumni, bukan karena kalian tapi semua karena Rahmat Allah! mintalah petunjuk dan bantun dari Allah dalam semua urusan kita! Sesungguhnya kita semua (Alumni+Pengurus+DPMTK+Mahasiswa+Undangan) adalah satu di dalam satu persaudaraan, Kampus dan utamanya ISLAM. Jagalah semangat ini di dalam hati kita semua, semata – mata karena Allah dan Persaudaraan yang penuh kasih dan sayang…"

***

Sekertaris: Dari 100 Pengurus yang dilantik, 35 orang mengalami seleksi alam dan 'Syahid'. Selebihnya, mereka yang istiqomah dalam majelis Qur’an tetap bertahan sampai malam ini. Berdasarkan wawancara, rata - rata mereka keluar karena Faktor Eksternal Organisasi.

***

Bendahara: Berdasarkan Perencanaan Keuangan dalam Rapat kerja Organisasi, dari total Kas kita sebesar Rp. 122.000.000 (seratus dua puluh dua juta rupiah), 75 % digunakan dalam Hampir semua program – program bidang dan BPH, selebihnya diinvestasikan dalam Pengembangan UMKM (Usaha Mahasiswa Kecil dan Menengah) demi mewujudkan kemandirian Finansial Organisasi dan Mahasiswa...

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 53



Dalam proses menuju pernikahan dikenal juga sistem “Tuker Biodata”, dalam rangka saling mengenal antara pria dan wanita yang siap menikah. Kira – kira, Berikut Gambaran umumnya (Jika ada pendapat lain bisa ditambahkan / dikurangi):

1. Antara pria dan wanita membuat biodata diri mereka secara lengkap,
2. Biodata diserahkan kepada perantara (Keluarga / Guru / Sahabat / lembaga) yang dipercaya menghimpun data tersebut
3. baik si pria maupun wanita memahami isi biodata calon pasangannya dengan sebaik – baiknya dan berkoordinasi dengan Orang tua + Guru + Sahabat,
4. Jika ditemukan titik temu yang baik dan cocok, mereka dipertemukan dengan didampingi Mahram (keluarga sedarah) untuk saling mengenal secara personal
5. Setelah itu, Mereka saling beristikharah (solat meminta petunjuk) dan Berkoordinasi dengan Orang tua untuk lebih memantapkan keyakinan dalam waktu yang disepakati
6. apabila keyakinan semakin bertambah, baik si pria maupun wanita, berkunjung ke rumah calon pasangannya untuk berkenalan dengan keluarga calonnya
7. setelah masing – masing keluarga mantab, mereka melanjutkan pada proses Tunangan / Khitbah
8. Menikah

* SUAMI OTAK KIRI

My Biodata:

Nama : DR. Soki
Pekerjaan : Manajer Produksi di PT. Zirbad
Hobi : Travelling, bermain game, Olah Raga dan Mancing
Makanan Favorite : Pizza, Steak dan Sea Food
Minuman Favorite : Milk Shake, Black Coffee dan Aneka Jus
Pendidikan Terakhir : S3 di Universitas terFavorite di Luar negri
Penghasilan : Lebih dari 30.000.000 / bulan
Tentang Saya : “Stay Cool”
Prinsip Hidup : Uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang

Dan seterusnya……………………..

***

Soki: gmn bro?

Sobat Soki: Wah…Wah, Cuma cewek rabun yang gak buru2 nuker biodata sama lo bro? hehe... secara, lo Doctor jebolan kampus paling favorite di dunia, hobi lo bikin cewek2 iri, pekerjaan lo manteb dan pastinya penghasilan lo buat mereka klepek2 deh, wahaha…

Soki: (Senyum) klo gitu Tolong diurus ya brow…

Sobat Soki: Siap bos!

***

Akhirnya Soki Menikah………..

***

Hidup tidak selalunya indah, Perusahaan tempat soki bekerja sudah lama bangkrut…

- Di kamar-

Soki: (heran) Lho? Mamih mau kemana beres – beres?

Istri: (Senyum kesemek) Mamih udah gak tahan dengan kehidupan kita yang melarat, sebelum kita semakin sulit, lebih baik mamih pulang ke rumah orang tua, disana mamih bisa hidup lebih layak daripada ini?!

Soki: (Jlebb+berlinang air mata) Mamih kok gitu?! Masa mamih tega ninggalin papih yang lagi ketiban musibah begini?

Istri: (Senyum Kesemek) Maaf ya pih, bukannya mamih gak sayang papih tapi mamih gak siap klo terus – terusan hidup susah begini,,,

• SUAMI OTAK KANAN

My Biodata:

Nama: Soka
Pekerjaan: Kuli
Hobi: Dakwah
Makanan + Minuman Favorite: Halalan Thayyiban
Riwayat Pendidikan: Pernah SMA
Penghasilan: Kurang Lebih UMR (Upah Minimum Rata2)
Tentang Saya: Biasa saja
Prinsip Hidup: Semua Berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah

Dan seterusnya……………………..

***

Soka: gmn bro?

Sobat Soka: (Bengong???) Lho kok begini isi biodatanya bro? maksudnya apa ini? Lo kan Doctor+Presiden direktur pula dengan penghasilan minimum lima puluh juta? Heran gw, Sebenarnya cewek model apa sih yang lo cari?

Soka: (Senyum Sembako) yang mau tukeran dengan biodata gw ini, hehe…

***

Akhirnya, setelah Hampir satu tahun menganggur, biodata Soka pun menemukan jodohnya…

***

Keluarga dan Rumah yang sederhana adalah impian soka. rumah kecil yang bernuansa minimalis. Barang – barang rumah tangga yang seperlunya dan Segala sesuatu yang diatur dengan standar cukup.

Setelah bertahun – tahun menikah bahkan sampai mereka punya anak, tidak ada yang tahu soal latar belakang sang ayah. Kawan dan sanak sodara dari pihak ayah sudah diajak kerjasama soal ini. Bahkan Hal – hal yang menyangkut perusahaan tidak pernah soka bawa ke rumah. Soka hadir di tengah – tengah mereka sebagai seorang ayah yang bekerja sebagai Kuli, lebih tepatnya “Kuli Allah yang mengelola harta benda milik Allah”.

# Belajar Prihatin…Belajar Prihatin…Belajar Prihatin #

Soka: Mah, ini uang belanja bulan ini. maaf ya baru segini?

Istri: (Senyum Tulus) Alhamdulillah kita masih bisa hidup layak

Soka: (Senyum tulus) Mudah – mudahan Allah mencukupkan kita

Istri: (Senyum Delima) Sesunggunya Rasa Syukur lebih nikmat daripada Sepiring Nasi dan segala isinya.

Soka: Banyak – banyak bersyukur dan berdoa ya mah… Siapa tahu besok atau lusa kita bisa makan enak kan? hehe

Pendidikan Prihatin ini bukan Cuma untuk anak dan istrinya. Selama di kantor, soka hanya memakan perbekalan dari rumahnya. Bahkan ketika rapat dan pertemuan dengan rekanan bisnisnya di restoran mana pun, ia tetap memilih menikmati bekal sang istri. “Bagaimana mungkin saya menikmati semua hal ini sedangkan anak dan istri saya tengah belajar prihatin?!” tegasnya kepada semua rekanan perusahaannya.

Namun pada kesempatan - kesempatan tertentu, dengan dalih "dapet bonus" atau "diajak kawan", soka mengajak keluarganya liburan dan menikmati aneka kuliner. "Rasa Syukur itu dapat dinikmati oleh mereka yang terbiasa prihatin" By Soka.

***

Sepulang sang anak dari kuliahnya…

Ayah: Kemana motormu kak?

Kakak: Masuk Bengkel yah…

Ayah: (Tegas) Lho kenapa? Cepet Bawa kembali motornya ke rumah!! Biar ayah yang urus dulu..

Kakak: Memangnya ayah bisa betulin?

Ayah: (menunjuk kepalanya) jangan remehkan pemberian Allah. Sekarang juga bawa kesini motornya…

Berbekal pengalaman, peralatan lengkap dan relasi montir, ayah dan kakak menyervis sendiri motornya

Ayah: (Menelpon montir kantor) sy sudah buka busi dan pancing pengapiannya, tapi masih padam pak?

Montir: Coba Bos urut kabel – kabel pengapiannya, biasanya tersambung dengan CDI, umumnya warna merah, pastikan tidak putus pak?

Ayah: Oke thanks ya pak (menutup telpon). ayo kakak, kita urut kabel pengapiannya…

Ternyata kabel pengapian terbakar dan putus…setelah disambung kembali, motor pun kembali menyala…

Kakak: (Senyum Bahagia) Wahahaha senangnya…Akhirnya bisa nyala juga ya ayah? Hehehe

Ayah: (Mengacungkan jempol) apapun masalah yang kita hadapi, mintalah pertolongan kepada Allah, berusahalah semaksimal mungkin, barulah minta bantuan orang lain…itulah citra pribadi mandiri dan berdikari!

***

Adik: Ayah... ade minta duit dong? ade dapet tugas kerajinan tangan dari sekolah, buat kreatifitas apapun yang bisa bernilai seni?

Ayah: memangnya ade mau buat apa? Mau ayah bantuin g?

Adik: Gak tau? Mau mau?

Ayah: mau aja apa mau banget? Hehe

Adik: IKhhh…mau banget!?

Ayah: (menggiring adik ke halaman) ayo ikut ayah!

Wow, ternyata ayah mengajak si adik membuat kerajinan tangan yang berbahan dasar tanah, tanah di halaman rumah mereka. Hari libur ini menyita waktu ayah dan adik. setelah melakukan banyak percobaan dan gagal dengan tubuh yang berlumuran tanah, akhirnya mereka mampu membuat kerajinan asbak dan kendi berukuran setengah yang uniq dan elok.

Adik: Yeyeyeheheh…Berhasil (Tepok tangan ayah / Tosan)…ayah hebat

Ayah: ade hebat juga, hehe…

Adik: ayah kok bisa sih?

Ayah: (Menunjuk kepalanya) Syukuri pemberian Allah! Uang gak bisa membeli segalanya…tapi dengan ini (otak) kita bisa menghasilkan uang bahkan menciptakan uang!

Adik: (Kagum) Wah…

Satu lagi konsep yang uniq dari sang ayah. Setiap anak – anaknya dibekali jajan dalam jumlah yang cukup. Jika uang jajan yang dibekali habis terpakai, maka ayah akan mengurangi uang jajannya namun jika mereka berhasil menyisakan uang jajannya dan menabungnya di celengan dengan persentase tertentu, ayah akan menambah uang jajan mereka.

***

Waktu berlalu mendewasakan kita. Atas Izin Allah, perusahaan ayah bangkrut. Ketika itu semua anaknya sudah dewasa dan berdiri di kaki sendiri. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang tahu soal perusahaan tersebut termasuk sang istri. Mereka hidup secukupnya dan sewajarnya karena bagi Soka semua harta dan perusahaannya adalah kepunyaan Allah. Harta yang ia miliki dipergunakan dengan sebaik – baiknya dan secukup – cukupnya untuk kebutuhan kelurga dan Dakwah (Profesional dan proporsional).

“Aku khawatir anak dan istriku Terlena dan sombong karena harta yang Allah titipkan padaku. Kini, Aku bersyukur karena kami hidup secukupnya dan bangkit dengan segala kecukupan yang kita miliki”

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 52

Masih di Rusia (Dalam Perjalanan Menembus Impian; keliling Dunia)

Setelah Merantau dan Melalui beberapa Negara di dunia (Lihat episode - episode sebelumnya) Soka dan Istri memutuskan tinggal lebih lama di Republik Chechnya, Rusia. Berbekal Ilmu dan pengalaman, perjuangan dakwah bersama komunitas Muslim Chechnya pun disambut dengan baik oleh mereka. Proses dakwah yang panjang dari satu wilayah ke wilayah lainnya di bagian Rusia, meliputi 2 program Utama:

1. “Majelis No Maden” yang mengajarkan Kemurnian Tauhid dan Pendalaman Fiqih

2. Berantas Buta Huruf Al – Qur’an dan Pendalaman Bahasa Arab

Soka (suami otak kanan / ayah) pun Membuktikan kualitasnya ketika dahulu menjadi "Motivator" di Indonesia. ia Berhasil mengembalikan semangat perjuangan Para mujahid dan Da’i dalam mengembangkan dakwah sampai ke Siberia, Daratan Rusia yang dipenuhi Es (Kisah perjalanan Ibnu Battutah).

Sementara itu, sang istri memilih menetap di Cehcnya dalam rangka membina Para muslimah Muallaf. Cehcnya kala itu menjadi Pusat Dakwah dan markas Pusat Para Mujahid dan Da’i, dengan komunitas Muslim terbanyak di Rusia. Disini Sang istri memberikan pendidikan Agama, Membina kemandirian Para Muslimah dengan pelatihan - pelatihan Kewirausahaan baik secara teori maupun praktek. Beliau pun turut mendukung Dakwah Soka dengan membuka Warung Makan Khas Indonesia sebagai Penopang Ekonomi keluarga.

***

- Sekembalinya soka dari Dakwah yang Panjang -

Istri : (Menyandarkan Kepalanya di bahu Soka + Berlinang Air mata)

Soka: (Senyum Tulus) Alhamdulillah ayah sudah sampai dengan selamat...(tersentuh) Mamah kangen yah? hehe

Istri:(Memeluk Erat) Iya...Abisnya, sebelumnya kita gak pernah seperti ini, biasanya hari - hari mamah dipenuhi memori - memori konyol dan uniq dari ayah...(Mewek) Selama disini, setiap ayah pergi dakwah mamah hanya bisa berdoa, mamah khawatir karena rute dakwah ayah kan selalu berbahaya?

Soka: (Menatap mamah + Senyum tulus) Tidak ada satu pun rute dakwah yang berbahaya mah karena Allah telah mengangkat "Rasa Takut" dari hati para Mujahid! Hanya kepada Allahlah kita serahkan Rasa Takut itu (kecup kening). Lagipula ayah kan sebulan sekali pulang, bisa lebih cepet tergantung sikon,

Istri: (Menangis) Tuh kan, mamah kangen momen – momen ini, Kangen Nasehat2 ayah, huehuehueuhe...

Soka: Hehe… Cup, Cup, cup, Eh Mah gmn kabar usaha mamah? ayah dapet kabar semakin berkembang yah?

Istri: (Nyengir) liat aja sendiri, warungnya makin besar dan bagus kan? hehe...Soal Berdagang dan Memasak, Mamah jagonya!

Soka: (Senyum) Iya deh wonder womenku, hehe...Maaf yah kamu jadi harus begini? Seharusnya ayah yang jadi tulang punggung ekonomi

Istri: (menutup bibir ayah dengan jarinya) Kita sudah melangkah sejauh ini, Ayah adalah ‘Pakaian’ mamah dan mamah adalah ‘Pakaian’ ayah. Kita Saling menghangatkan dan saling menutupi (Senyum Delima)

Soka: (Cium pipi) OH YA, MAH!!! (Lantang)

Istri: (Sport jantung) UUkkhh…kebiasaan ah suka ngagetin gityu? Iya ada apa???

Soka: Haha...Mah dalam perjalanan menuju kesini, ayah ketemu Sahabat lama waktu di indonesia (Takjub) ternyata beliau sudah lama tinggal di moskwa dan mendirikan sebuah Cafe!

Istri: Terus???

Soka: kita diundang dalam Milad Kafenya Kamis ini. beliau juga berjanji akan membiaya perjalanan kita ke moskwa sampai kembali ke cehcnya...

Istri: (Senyum Semangat) Wahh…Ayo Ayo Ayo... Mamah kangen jalan - jalan sama ayah! hihi...

***

- Moskwa, Rusia -

" Selamat Datang dan Bersenang - senang di KAFE PERANTAUAN"
" Kami menyajikan Menu Khas Rusia dan Asia (Indonesia)"
"Nikmati juga lantunan Lagu - lagu Nostalgia yang mengenangkan"

Dalam Milad KAFE PERANTAUAN…

Robet: (memberi sembutan Hari Milad Kafenya)

Soka dan Istri: (Masuk Ruangan)

Robet: (Melihat soka dan istri yang baru datang) Oh NO! Oh yEsss... (Gelora Silaturrahiim) Selamat datang Sobat lamaku, Soka dan Istri di kafe kami!

Soka+Istri: (Kaget+Terfokus+Senyum+tersipu malu+melambaikan tangan)

Robet: (Berbahasa Rusia) Para tamu yang terhormat! Pak Soka ini adalah Sahabat Perjuangan sy selama di Indonesia. beliau seorang Motivator dan Seniman Handal! bersama istrinya beliau berhasil merantau sampai ke negri ini! nanti kita akan mendengarkan Konser dan berbagai pengalaman dari beliau! Ayo Beri tepuk tangan untuk mereka!!!

Para tamu: (Kagum + Tepuk tangan sambil berdiri)

Soka + Istri: (Tersipu malu+senyum)

Istri: (Mencubit pinggang soka + berbisik kesel) kok Ayah gak pernah bilang soal "Seniman Handal" itu? hah? hah? mau alasan apa lagi??? (Senyum kesemek)

Soka: (Menahan sakit) Auw, auw, ampun mah,,,iya iya nanti ayah kasih tahu, tapi lepasin dulu cubitannya...

Soka + istri dan Robet + Istri pun duduk dalam satu meja. Mereka pun berbagi banyak hal sembari menikmati menu Masakan yang Lezat Wal Afiat. Dalam perbincangan penuh cinta itu, robet dibuat kagum dengan Jurnal Perjalanan mereka.

Robet: (Terkagum - kagum) Kalian menempuh perjalanan ini dengan Metode 'Kemana Angin bertiup, kesanalah kami melangkah'??? GILA! Keren AbisSS! Kalian seperti Ibnu Battutah Sang Pengembara Legendaris dunia! Kerenn… semua itu sulit masuk di akal gue bro! Hahaha…

Soka+istri: (saling melirik + senyum) Tuhan kamilah sebaik - baik penjamin

Robet: (mengacungkan jempol)...

Cahaya Purnama semakin terang benderang...

Robet: Oya, soka ayo ikut gw ! kita hibur para tamu! (Menggiring soka ke pangggung)

Soka: (Menahan) Robet tapi? (Mempertimbangkan)……………..

Robet: Please Bro, kali ini jangan nolak, gw kangen sama lo, gw kangen sama aktraksi lo, kapan lagi kita ketemu! anggap aja ini kenangan2an dari lo buat gw! Ayo kita konser seperti biasanya, hehe

Soka: (Pasrah + melirik istri+senyum Misterius) Oke…

Istri: (Cemberut + Penasaran???)

di Panggung…

Robet: (Berbicara kepada para tamu) seperti yang sudah sy janjikan, Sobatku ini akan berbagi banyak hal kepada kita malam ini, beliau pun akan menghibur kita dengan beberapa lagu kenang – kenangan!

Para Tamu: (bersorak + Bertepuk tangan)

Robet dan Soka bersiap – siap…

Robet: Ka lo mau main keyboard, Gitar listrik atau akustik, tinggal pilih aja!?

Soka: (bingung) Bet, sebelumnya gw mau kasih tau klo gw bukan lagi soka yang dulu, bahkan selama 13 tahun ini gw gak pegang alat – alat ini lagi? Gw takut ngecewain lo?

Robet: Ah Santai bro, ini hiburan biasa kok…kita cek sound dulu aja pake instrumental ye?

Soka: bukan Cuma itu bet, istri gw bisa sport jantung . dia gak tau klo dulu gw anak Band?

Robet: (menatap soka) Semua bisa diatur setelah ini bro. Please, malam ini aja, bantu gw! Anggap aja ini toleransi beragama? Atau sekedar bantu teman?! Ayolah soka, Buat rame kafe gw! Kalo perlu, sekalian lo dakwah deh, hehe…

Soka: (Senyum + mengangguk)

Robet: (menepuk dada soka) Lanjutkan Bro!!!

# Konser #

Soka: (Menggunakan gitar listri+memanaskan jemarinya dengan Senam jari gitar)

- Lagu Pertama (percobaan): Layla dari Eric Clapton (intrumental)

Jemari Soka perlahan melentur, sesekali ia berhenti bermain Karena sedikit kaku, namun semakin ke tengah lagu, permainan melodi dari jemari soka mulai memenuhi seisi lagu yang kental akan nuansa blues. Perhatian penonton pun semakin terfokus ke panggung. Kolaborasi Soka, Robet dan kawan2nya mulai memanas. Penonton mulai memperhatikan sosok soka dalam piawainya bermain gitar…. Tepuk tangan pun membanjiri Penampilan Perdana Soka...

Lagu kedua:

Soka: Berada di moskwa, mengingatkanku akan sebuah lagu merdu dari Scorpions: The Wind Of Change…mudah2an bisa menghibur kita semua (melirik Istri)

Istri: (Terpaku + Senyum Misterius)

Soka: (Bernyanyi + bermain gitar)

Aura soka pun semakin kuat di atas panggung dan merasuk ke dalam jiwa para penonton. Ia berhasil menarik perhatian mereka. Malam ini Soka menjadi Raja Panggung...

‪#‎Break‬ #

sesuai permintaan Robet, Soka dan istri pun membagikan gambaran umum dan beberapa hikmah dalam kisah Perjalanan Menembus Impian mereka kepada para tamu di atas panggung. kisah Perjuangan sepasang kekasih, bermimpi keliling dunia untuk menebarkan kabar gembira tentang ajaran islam dengan penuh kedamaian. Kisah tentang seorang Istri yang Keras bermimpi bersama suami yang realistis dan Penuh keridhoan. Para tamu pun dibuat tertawa bercampur haru mendengar perjuangan mereka.

Pembicaraan mereka pun ditutup dengan sebuh lagu dari George Benson - Nothing's Gonna Change My Love For You.

Soka: (mendekap mamah + Bernyanyi)

..............

" Nothing’s gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through but nothing’s gonna change my love for you. "

...................

***

- Dalam perjalanan Pulang –

Soka: Maaf yah mah selama ini ayah gak pernah cerita soal masa lalu sebagai anak Band?

Istri: (Merenung + senyum tulus) Gak Apa – apa kok ayah, mamah Cuma kaget aja, shock liat ayah konser tadi…mana jago lagi main musiknya, sempet terbesit dalam pikiran mamah, “Jangan2 suami gue dulunya play boy atau primadona juga”?

SOka: (Polos) Emang.

Istri: (Geram + Jurus Cubit Bertubi - tubi) Coba ngomong lagi (Jurus Cubitan Maut)

Soka: (Kesakitan) Ampuunnn mah…iya ampun … Hahaha..

Istri: Huh, Lagian begitu aja sampe dirahasiain!

Soka: Lho bukan dirahasiain, mamahnya aja yang gak pernah tanya kan? hehe...Lagipula yang ayah nikahin itu kan Seorang Muslimah yang Taat. sejak mengenal mamah, ayah sudah mulai meninggalkan kehidupan lama dan berusaha memantaskan diri...

Istri: terus selama ini knp ayah gak pernah nyanyi buat mamah? Mamah kan jadi iri...

Soka: (Senyum Sembako) karena Lantunan Al – Qur’an lebih baik daripada nyanyian di seluruh dunia…kalo ada yang lebih baik kenapa harus memberikan yang lain?

Istri: (Senyum Delima) Terimakasih Ayah

* Bersambung ....

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 51 “Dunia Anak 1”


Wahai Para Pembaca yang Baik hati. kali ini penulis mencoba mengajak anda untuk mengenang masa - masa kecil: Ketika layangan melangit luas, lapangan terbuka dan ramai dengan berbagai jenis olah raga dan permainan, taman - taman yang tidak pernah sepi, petualangan - petualangan kecil, perburuan jangkrik, Petak umpet, petak jongkok, benteng, galaksin, eksperimen - eksperimen konyol, keributan - keributan kecil, Berbagai kenakalan dan "Rahasia - Rahasia" Masa lalu. Betapa Indahnya masa – masa itu. Kini, Semua kenangan itu pun terekam dalam “Memori Merah Muda” dan sesekali Terbersit dalam ingatan kita yang berlatarkan nuansa 'kuning' dan 'Abu - abu'.

Kita semua pernah Kecil, suci + bersih + polos, mengalami masa - masa itu dengan cara dan jalan kita masing - masing. sadarilah, betapa pentingnya masa kecil membangun kepribadian dan hidup kita. begitu juga dengan adik dan anak kita yang saat ini masih kecil. mereka pun membutuhkan hal yang sama. Sesuatu yang membuat mereka tetap bersemangat, "Dunia Anak ".

* SUAMI OTAK KIRI

- Rapat Terbatas ( Abi + Umi) -

Umi: komplek kita rata – rata beda suku dan agama, beda jenjang pendidikan dan statusnya, aturan gak jelas, gak punya norma, umi ngajar dan abi ngantor, jadi gimana dong nasib anak kita?

Abi: (Kening mengkerut) kalo gitu, umi coba kontak sodara di kampung, bilang kita lagi butuh pembantu buat ngasuh anak - anak di rumah...Soal dunia anak - anak kita, ayah juga sudah coba analisis S.W.O.T, solusi sementara ini, suka gak suka mereka harus kita buat betah di rumah...

Umi: caranya?

Abi: Beliin nintendo, Mainan dan makanan yang banyak, pokoknya mereka harus fokus belajar dan bermain di rumah, pulang sekolah langsung diarahkan ke rumah, jangan kasih kesempatan main di luar, nanti repot kalo udah gabung sama anak - anak disini. Nah, setiap sabtu dan minggunya baru kita ajak jalan - jalan...

* SUAMI OTAK KANAN

Selamat datang di kawasan hunian sederhana yang asri nan bervariasi, di pinggiran kota. Seratus persen penghuninya adalah pendatang, lintas kota - lintas provinsi - lintas suku - lintas agama. mereka lebih memilih cuek daripada Peduli, lebih memilih diam daripada salah faham, lebih memilih dakwah di luar daripada di komplek sendiri, lebih memilih disapa daripada menyapa, lebih memilih pasif dari pada aktif…

kira – kira begitulah virus sosial yang menjangkit beberapa kawasan komplek dan perumahan di kota – kota besar…

- Matahari ketika dhuha –

Bu Jahri: (selesai mengumpulkan air bersih dengan susah payah, yang berasal dari keran masjid ke kolam penampungan di rumahnya ) Alhamdulillah akhirnya selesai juga…lumayan buat persediaan mandi tiga hari mah, hehe…(mengusap Keringat) Rebahan bentar ah…(masuk ke dalam rumah)

… 30 menit berlalu … bu jahri kembali ke kolam penampungan…

Bu jahri: (melotot+Bengong Setengah Sadar + Sadar) Hah?!!

Toto (Anak Soka): (berenang di kolam penampungan air bersih bu jahri) Hehe…Bu jahri…(Senyum Polos)

Bu Jahri: (Geram) Allahu Akbar…SOKAAAAA!!! Anak loe nih!!!

…Soka dan istri adalah pasangan muda yang sangat dikenal aktif di masyarakat dengan kegiatan pendidikan, agama dan sosial. Mereka sangat dicintai masyarakat, begitu juga anaknya yang imut dan menjengkelkan.

***

- Suatu Malam tanpa rembulan –

Toto: (Mengumpulkan batu + membagikan kepada teman - temannya) Hari ini kita serang rumah pak joyo yah?! Eh rinto (Anak pak joyo) Nanti klo ayah kamu marah, belain kita yah!? Bilang aja, “Abisnya ayah sih pelit sama tetangga!”

Rinto: (Hormat) Siap Kapten!

Toto: Ayo kita seraaannnggg!!!

…"PRANKKKKK, PRANKKK, PRANNNNKKK"…kaca rumah pak joyo pecah berantakan…

Pak joyo: (Kaget + Bergegas keluar) WOOOYY BRENGSEK?! Siapa itu?

Toto, dkk: (Kabur + tertawa)

Pak Joyo: (Geram) Dasar Biang kerok!? PAK SOKAAAA Anak loe nih!!! (Alih fokus) Hah? Rinto?! Kok kamu ikut – ikutan?!

Rinto: (Tegas) Abisnya ayah pelit! Makanya jadi orang jangan suka pelit sama tetangga!

Pak joyo: (JLEbb + geram) Et dah bocah ya, siapa yang ngajarin ngomong begitu!?! Sini!! (Menjewer+menggiring ke dalam rumah)

***

- Pos Satpam, Forum Judi Komplek –

Warga: (Sorak berGembir)Yuhuhu…Gw menang banyak!

Toto: (Nyempil + berdiri + bernyanyi sambil joget):

"Judi , menjanjikan kemenangan...Judi , menjanjikan kekayaan
Bohong, kalaupun kau menang Itu awal dari kekalahan
Bohong , kalaupun kau kayaItu awal dari kemiskinan"
(By Rhoma Irama)

Warga: (Jengekl) Diem lo To…!

“DUARRR!!!” Ledakan petasan korek yang toto bakar membuat Forum judi berantakkan.

Toto: Wakakak…! (kabur.........)

Warga: (Jengkel + Melempar kacang) Biang Kerok! Pergi lo jauh – jauh! (Sadar) Eh, Busyet! Sendal kita dibawa kabur?!! Woy Toto kesini lo! (Geram) GGrrr…AAhhh…Sokaa…Anak loe nih!!

Sejak toto lahir, Komplek yang sepi dan sunyi karena virus sosial berubah drastis. Melalui Dunia Anak - anak, toto berhasil membuat gempar desa. Ia memimpin mereka untuk melakukan hal – hal / permainan / petualangan / exsperimen konyol. sering kali ia membuat para orang tua khawatir karena ulahnya. Ia lah raja dari dunia anak – anak di komplek.

***

Bu jahri: Pak Soka, si Toto masa berenang di kolam air bersih punya gue!?

Pak Joyo: Maaf sebelumnya pak soka, si Toto mecahin kaca rumah saya?

Warga 1: Selamat pagi pak soka, ada Toto gak? Sy mau minta sendal – sedal kita nih?

Warga 2: Aduuh pak soka masa anak sy jadi dekil begini?

Warga 3: Pak soka, liat juned gak? Tadi katanya mau berburu jangkrik sama toto?

Warga 4: Maaf pak, ini kasbon toto, kemarin toto traktir anak – anak sekomplek tapi belum bayar?

…Pengaduan Lagi dan lagi…

Soka : (Senyum Sembako) Ibu – ibu dan bapak – bapak, sebelumnya sy atas nama orang tua, mohon maaf atas kelakuan Toto! Semua keluhan akan segera saya selesaikan, InsyAllah. Mudah – mudahan kehadiran bapak dan ibu bernilai silaturrahiim, hehe

Toto: (Joget – joget di atas pohon jambu + nyengir) Hehe…Ye, Ye, Ye, Abi dimarahin, Abi dimarahin, Abi dimarahin…Hahaha…

Semua Warga: (Tertawa) Ah lo to, Dasar Biang Kerok! klo bukan anak soka gw pites lo, hehe…

***

- Senja kelabu –

Komplek tengah resah karena sejak siang Toto tidak ada di rumah. Toto diduga hilang karena saat itu tengah maraknya pencurian anak. Sepanjang sore, Warga pun sibuk mencari Toto. umi tidak henti – hentinya menangis. Bagaimana pun, Toto itu anak yang nakal namun imut dan menggemaskan. Sering kali menjengkelkan dan menghibur.

***

sekian lama mencari namun nihil, mereka pun berencana mengadukannya ke polisi.

Soka: (istirahat sejenak+Rebahan di lantai + curiga) Apaan tuh di bawah meja? (meneliti + GUBRAK!!!)

Ternyata Toto tengah tidur pulas sambil ngempeng (ngenyot jempol) di bawa meja makan yang tertutup kain

Warga: (Geram) TOTTTTOOOOOO….!!!

***

- Ba’da tahajud –

Umi: (bersandar di punggung abi sembari melepas lelah) Fiuh…Abi, toto benar – benar menguji kesabaran umi. anaknya sulit diatur, Biang Kerok, Nilai Rapotnya juga anjlok

Soka: (Mencium pipi kiri + berbisik) Hehe…Umi harus sabar semua butuh proses

Umi: (Senyum Kesemek) Umi kadang iri sama pak Nono, anak – anaknya soleh – solehah dan pinter – pinter. beda banget sama toto

Soka: (Senyum Sembako) Alhamdulillah, iri seperti itu baik. Mudah – mudahan memotivasi kita untuk mendidik anak lebih baik. Namun, abi Bersyukur dan lebih bangga menjadi orang tua Toto

Umi: ???

Soka: (Senyum Sembako) Ada hal yang harus umi fahami! Rata – rata, orang – orang besar di belahan dunia ini dahulunya adalah anak – anak nakal, sulit diatur, nilai raportnya jelek seperti toto. Mereka memiliki daya semangat dan berpikir yang liar dan kemampuan untuk bebas lebih daripada siapapun, mereka adalah pemimpin bagi dunia anak – anaknya. Nah, Salah satu faktor utama mereka menjadi orang besar adalah karena mereka dididik oleh orang tua yang berjiwa besar!

Umi: (Termotivasi) Apakah kelak toto akan menjadi orang besar seperti mereka?

Abi: (Senyum Sembako+mengacungkan jempol) Ini tantangan bagi kita, kita harus terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik untuk mengimbangi semangat perkembangan toto yang luar biasa! Bukan malah membatasi kebebasannya berekspresi namun mengarahkan sesuai porsinya!

Umi: (Senyum Delima + Semangat) Mudah – mudahan kita bisa membawa toto menjadi orang besar nan soleh ya abi! Abi juga harus bantu umi juga!

Abi: (Senyum Sembako) SIAP! Semangat Jihad!

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 50 " IBU "


* SUAMI OTAK KIRI

- di panti Jompo -

Soki: Maaf ya Mih, soki sekarang sudah berkeluarga dengan aktifitas yang semakin padat. istriku juga wanita karir, jadi kami tidak bisa merawat mamih dengan baik. mudah - mudahan di panti jompo ini, mamih mendapatkan perawatan yang baik. soki sudah bayar mahal kok untuk perawatan mamih. mamih akan diberikan fasilitas dan pelayanan yang terbaik.

Mamih: (bisu dalam rapuhnya di atas kursi roda)

Soki: Maafin soki ya mih (sungkem) InsyAllah setiap minggu soki sempetin jenguk mamih!

* SUAMI OTAK KANAN

‪#‎Catatan‬ keHidupan seorang Ibu#

"Ini kisahku. Kami adalah keluarga yang Uniq. antara aku, suamiku dan anakku menganut agama yang berbeda. Hal ini sudah lumrah dalam keluarga kami secara turun temurun. Soal beragama kami sangat toleran dan saling menghargai. begitulah keluarga kami sampai Suamiku meninggalkan kami menuju dimensi yang lain.

Suatu hari aku temukan pangeranku (anakku) menderita suatu penyakit yang aneh, penyakit tersebut tiba - tiba saja muncul seperti virus yang dijinakkan. ternyata, dia tengah Jatuh Cinta dengan seorang gadis muslimah. Sejak itu, anakku mulai mengenal dan memahami agama yang selama ini belum penah kita anut, hingga akhirnya ia memeluk islam dan menikahi Gadis muslimah itu. "

- di Kantor, Ruangan Pimpinan -

Pimpinan: (Kaget) Lho? apa alasan anda mengundurkan diri dari perusahaan ini?! Kinerja anda bagus, gaji anda besar bahkan jika anda sedikit bersabar, anda akan menempati posisi manajer tahun ini?!

Soka: (bisu)

Pimpinan: (Menebak) Sebut saja, berapa jumlah gaji yang anda butuhkan? kami akan penuhi?!

Soka: (Senyum Sembako) Sejak ayah meninggalkan kami, ibu yang sudah tua renta tinggal seorang diri di rumah, sedangkan sy sudah tinggal di rumah yang berbeda dengan istri. hal ini terus menggentayangi hati dan pikiran sy, setelah lama mempertimbangkan, akhirnya sy putuskan untuk meninggalkan pekerjaan ini dan merawat ibu sy di rumah karena dalam agama sy, Berbakti kepada kedua orang tua, terlebih ibu, merupakan kewajiban bahkan jihad! Sungguh balasan dari tuhan lebih baik daripada apapun.

Pimpinan: (Senyum) Mmmm...anda kan tinggal sewa pengasuh atau berdayakan istrimu, urusan selesai bukan?!

Soka: (Senyum Sembako) Beliau ibu kandung saya, mengasuh sy sejak lahir sampai dewasa dengan tangannya sendiri. Sudah sepantasnya sy merawatnya dengan tangan sy sendiri.

Pimpinan: tapi bukankah beliau berbeda kepercayaan (agama) dengan anda?

Soka: Selama hal itu tidak mengganggu kepercayaan sy, berbhakti kepada orang tua tetap menjadi kewajiban

Pimpinan: (Senyum Haru) Luar biasa, Sudah lama sy tidak mendengar curahan hati yang mendalam seperti ini. Benar apa yang dikatakan para pengawas tentang anda, anda sungguh berbudi pekerti luhur.(Senyum Tulus) Kapan pun anda mau, kantor ini akan selalu terbuka menyambut anda kembali...

Soka: (Senyum Tulus) Terima kasih pak atas semuanya…

" Pangeranku pun meninggalkan kantor yang sudah lama ia tempati untuk merintis karir dan menjadi penopang kehidupan kami selama ini, semua itu ia lakukan demi berbhakti kepadaku, ibunya."

***

- di rumah -

Soka: (Senyum Sembako) Istriku, maaf yah, jika keputusan ini terkesan sepihak, ini soal mamihku, bagiku ini lebih penting daripada pekerjaanku saat ini...

Istri: (Senyum Kesemek) Maaf ayang, aku gak terima!

Soka: (Lho???) kenapa?

Istri: (Senyum Delima) Aku gak terima jika yang ayank maksud "mamihku", karena beliau ibuku juga!!! dan aku pun akan membantu merawat beliau seperti merawat ibuku sendiri...

Soka: (Senyum Sembako + memeluk) Mudah - mudahan Allah mempertemukan kita di surga sana sebagai sepasang kekasih surga!

" Mereka berdua pun memutuskan untuk pindah dalam waktu yang lama ke rumahku. selain itu, Berbekal pengalaman dan modal yang cukup, Pangeranku pun mencoba merintis usaha 'warung sembako dan lain - lain' sebagai penopang ekonomi kami. "

***

- di rumah mamih -

mamih: (Berlinang air mata + heran) untuk apa kamu berbuat sejauh ini soka?! mamihmu yang sudah tua ini lambat laun pun akan kembali ke tanah, tapi karir dan keluarga mu itu masih panjang?!!!

Soka: (Kecup kening + menatap wajah mamih) mamihku sayang, soka dan keluarga akan baik - baik saja karena tuhan kami selalu menyertai...

" Pangeranku yang dahulu berstatus karyawan eksekutif, kini menjadi pedagang warung sembako sekaligus pengasuh utamaku. Jujur, aku sungguh merasa bersalah dan tidak berguna sebagai ibu. jika saja aku bisa lebih kuat lagi..."

***

" kini, Setiap pagi aku ditemani pengeranku berjalan - jalan keliling komplek dengan kursi roda, sekedar menikmati nuansa pagi hari. Hal ini mengingatkan aku akan kenangan saat ia kecil. kami juga berbelanja di pasar, memasak bersama, nonton telenovela + sinetron, dialog, dan lain sebagainya. Demi menghargai kepercayaanku, sang pangeran pun rela antar - jemput aku ke tempat ibadah. bukan hanya itu saja, untuk membuatku bahagia, ia sering kali mengajaku ke tempat wisata, restoran, mall, Shopping, dan tempat - tempat yang bisa membuat seorang wanita menjadi gembira. Dia memang pangeran yang setia... "

- Ruang TV, Siaran televisi : Sinetron Tersanjung -

Mamih: (geram) Ih kok abis kecelakaan tokohnya diganti sih?!

Soka: (Analisis) mungkin karena tokoh tersebut sudah kehilangan pamor mih atau ada tokoh pengganti yang lebih tenar yang tengah dipersiapkan sebagai penggantinya?

Istri: Ayank tau darimana?

Soka: dari pola ceritanya, proses tabrakan itu sebagai fase pergantian peran, apalagi ditinjau dari luka di wajah yang harus dioperasi plastik? ditambah kebutuhan industri perfilman. pokoke udah kebaca deh...

Mamih: (Senyum geli) Hihi, kamu soka, film sinetron aja sampe dianalisis begitu, Lebay....hehe

- di toko -

Istri: (Heran) Ayank, ternyata penjualan toko kita setiap bulan semakin meningkat?

Soka: (Senyum Sembako) salah satu dari pintu - pintu rezeki adalah berbhakti kepada kedua orang tua. bisa jadi ini akibat dari ridho mamih...

***

- Ba'da subuh -

Mamih: (penasaran) sejak malam kalian sudah beribadah sampai subuh tadi...kenapa Tuhanmu membebankan banyak ibadah dan larangan kepada hambaNya?

Soka: (Senyum Sembako) mamihku sayang, ibadah ini bukanlah beban, ini adalah bentuk syukur dan penghambaan terhadap keimanan kita. prinsipnya tuhan kami tidak membutuhkan ibadah, justru kamilah yang dengan sukarela menjalankannya semata - mata untuk mendapatkan kerelaan dan kasih sayangNya

Mamih: iya tapi mamih cuma kasian aja liat kalian ibadah terus?! larangan - larangan itu sendiri buat apa? bukankah kalian sudah banyak beribadah?

Soka: (menggenggam tangan mamih) tidaklah sesuatu itu dilarang oleh agama melainkan hal itu baik buat kita. Sungguh Islam itu indah dan mudah jika mamih mengetahuinya, suatu saat mamih akan mengerti, mudah - mudahan Allah Memberikan taufiq dan hidayahNya kepada mamih untuk masuk islam (Cium pipi)?

Mamih: (merenung) Entahlah, hati mamih masih ragu...

***

"Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, warung sembako milik pangeranku pun berkembang dengan pesat, bahkan beliau sudah memilik beberapa karyawan yang didik dengan keislaman. Anehnya, semua hal itu bukan membuat pangeranku semakin jauh, justru semakin sayang terhadapku, begitu juga istrinya yang luar biasa. kami seperti satu tubuh yang tidak terpisahkan"

- larut Malam yang sunyi -

soka: (menggendong mamih yang tertidur di sofa menuju kasurnya + membaringkannya + menyelimutinya + kecup kening) Selamat tidur mamih, mudah - mudahan Allah memberikan kesehatan dan Kebaikan bagimu...

Mamih: (Terbangun + Menggenggam tangan soka + Senyum Delima) Terimakasih pangeranku...

Soka: (Senyum Tulus) Ups maaf, mamih jadi bangun deh,

mamih: (bangun dari pembaringan dan menyandarkan kepalanya di pundak soka+berlinang air mata)

Soka: (Terharu) Mamih kenapa?

Mamih: (tersedu - sedu) Soka, mamih merasa bersalah atas semua ini, mamih sudah menjadi beban bagi hidupmu? kasihan istrimu harus terbagi cintanya...

Soka: (Menciumi kepala mamih + Menggenggam tangan mamih) Kami tidak pernah sebaik ini mih...

Mamih: ???

Soka: (Senyum Sembako) Semua ini kami lakukan karena Allah dan Tauladan Nabi Muhammad

Mamih: (Terharu + penasaran) apa yang Tuhanmu sampaikan?

Soka: (Membaca terjemahan Surah al - isra)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’, 17:23)

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)

Mamih: (Tersentuh + Menangis) Tuhanmu sungguh Agung...Tapi, bukankah Muhammad tidak sempat merawat ibunya?

Soka: (Senyum Sembako) justru karena itu, beliau sangat menghormati wanita dan menyayangi para ibu seperti ibunya sendiri dan mengajak seluruh umatnya untuk mencintai ibu lebih daripada siapapun

mamih: (penasara) Benarkah? Maukah soka ceritakan kisah tentang Muhammad?

Soka pun menceritakan riwayat kehidupan Sang Nabi yang Terpuji itu. malam itu pun menjadi sangat panjang dan indah...

Mamih: (Air mata mengalir tiada henti + merenung lama) Luar biasa gerangan Nabi Muhammad. Soka Pangeranku, Apakah agamamu masih membuka pintu bagi orang – orang yang sudah lanjut usia?

Soka: (Senyum Sembako) Selama mamih masih bernyawa, selama itu pula Pintu islam terbuka dan Tuhan kami adalah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…

Mamih: (Tersedu - sedu) kenapa soka berharap mamih masuk islam?

Soka: (Memeluk + Senyum Sembako + berlinang air mata) Karena soka sayang mamih, dan soka berharap kita dikumpulkan kembali di surga sebagai satu keluarga...

Mamih: (Terharu + berbisik) Pangeranku, Ajarkan mamihmu ini Syahadatmu yah…

***
***
***



“Wahai Allah, melalui pangeranku yang berbudi pekerti luhur kau titipkan taufiq dan hidayahMu, sekiranya ia orang yang "keras" pastilah keras hatiku ini. Namun kasih sayangnya yang mendalam terhadapku semata - mata karenaMU sungguh membuatku tersentuh, Terimakasih Atas karuniaMU terhadap kami. Wahai Tuhan yang menguasai hari pembalasan, jemputlah keluarga kami menuju surgaMu.”

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 49


Sering kali kita bertanya - tanya tentang sesuatu yang berada di luar jangkauan kita. sering kali kita meratapi nasib yang tidak sesuai dari rencana kita. tidak jarang kita merasa galau mengenai persoalan - persoalan yang aneh tapi nyata. "Kok bisa? kenapa jadi begini? bagaiman mungkin? Mustahil?!!! " Begitulah kita. Sesungguhnya, pertanyaan - pertanyaan tersebut telah menyadarkan kita Bahwa kita adalah manusia yang lemah di hadapan Sang Pencipta.

* SUAMI OTAK KIRI

- Larut malam -

Ayah: (membuat perencanaan bisnis)

mamah: Ayah, sudah solat isya belum? ayo solat biar berkah rezekinya...

Ayah: Ah...mamah ini, solat gak solat rejeki itu tergantung kita! lihat aja para penghuni masjid itu! solatnya rajin, rejekinya kepepet, akhirnya apa? Mesjid dijadiin "Tameng" buat sarana ngemis?!

Mamah: (ngelus dada) Astagfirullah ayah kok bisa - bisanya ngomong gitu?

* SUAMI OTAK KANAN

dalam rapat terbatas (Ayah + ibu)

Ayah: (Gembira luar biasa) mah, Alhamdulillah, besok semua kambing di peternakan kita akan diborong habis oleh seorang konglomerat! hari itu akan menjadi hari kebangkitan perekonomian kita yang selama ini tergopoh - gopoh! hehe...

mamah: (Senyum Delima) Alhamdulillah...terus ayah jadi gak pake uang tabungan mamah?

Ayah: Jelas Donk! ayah mau beli kambing tambahan di peternakan teman karena permintaan beliau di luar kapasitas kita...

***

- Pagi yang cerah -

Ayah: (kecup kening mamah) Mudah - mudahan Allah melimpahkan rezeki yang banyak!

Mamah: (Senyum delima) Amiin…

Anak: (menghampiri) Ayah minggu depan jadi kan beliin komputer buat kakak?

Ayah: (Senyum Sembako) InsyAllah! mudah - mudahan ayah juga bisa membelikan lemari perpustakaan untuk membangun perpustakaan keluarga! hehe

Anak+mamah: (Saling melirik + senyum) Amiin.

***

- di peternakan-

Ayah beserta tim menggiring semua kambing menuju Truk.

Konglomerat: (Senyum) Alhamdulillah ya Akhi. seperti yang sudah kita sepakati, pembayarannya melalui cek ya Akhi? nanti tinggal Akhi urus saja ke bank

Ayah: (Senyum) Iya pak, BaarakAllah, terimakasih!

Konglomerat: (berjabat tangan) Sama - sama Akhi! senang berbisnis sesama muslim!

***

- Di bank -

Teller: Maaf pak, apakah sebelumnya bapak pernah melakukan transaksi dengan cek?

Ayah: Ini baru pertama kali mbak, sy tukang kambing, hehe...

Teller: (Senyum) Maaf pak, ternyata cek ini Kosong...

Ayah: (Kosong?????????? + Galau) maksudnya mbak?

Teller: Cek ini Palsu, jadi gak ada uang yang bisa bapak terima dari cek ini

Ayah: (Tidak Percaya) Maaf mbak, kata orangnya disini ada uangnya kok, ah mbak bercanda aja nih? hehehe...

Teller: Maaf pak, sy sungguh - sungguh, cek ini kosong

Ayah: (Bisu + Terpaku + Berlinang air mata + ROBOH)

***
***

Di rumah,

Mamah: (menerima telpon) Ke luar kota??? Kok mendadak banget sih ayah??? Tapi ayah pulang dulu kan ke rumah???!!!

Ayah: Mmm…ayah mau langsung aja mah, ini mendadak banget, InsyAllah cuma 2 - 3 hari kok

Mamah: (Khawatir + Curiga) Ada apaan si ayah??? Akh...Mamah gak ngerti...kalo gitu ayah harus jaga kesehatan, harus disiplin makannya, jangan makan sembarangan, minumnya harus cukup, banyakin makan sayur sama buah, kalo tidur ngadepnya ke kanan, gosok gigi sebelum tidur, baca doa selalu, jangan jelalatan!!! pokoknya kabarin mamah terus, titik! mamah sayang sama ayah?!

Ayah: (senyum Sembako) Hehe...(kayak ke anak kecil aja) terimakasih mamah...Ayah juga sayang mamah

Bagaimana pun, selama ayah dan ibu kita masih hidup, mereka tetaplah orang tua kita. Ayah pun mencoba menenangkan diri di kampung halamannya, dalam dekapan kasih sayang Orang tuanya.

***

Pemandangan sawah yang berlatarkan gunung, memberikan nuansa ketenangan tersendiri dalam hati dan pikiran kita. Dalam sejuknya suasana pagi ini, ayah duduk seorang diri, ditemani secangkir teh manis dan Singkong. Hehe...Sarapan Mewah ala kampung.

Abi (ayahnya ayah): (menghampiri + duduk bersebelahan dengan ayah)

Ayah: (melirik + bisu)

… HENING dalam waktu yang lama…Antara Anak dan Ayah…Antara Murid dan Guru…

Abi: (Senyum Sembako) Ehm, Lima – Satu yah?

Ayah: (Senyum Geli) Hehe…terus, harus 4 kali bangkrut gitu buat Mengalahkan abi?

Abi: Siapa bilang bangkrut? Kamu sungguh telah berhasil kok!

Ayah: (???)

Abi: (Senyum Sembako) Tidak ada satu pengusaha pun yang tidak pernah mengalami kebangkrutan baik secara materi maupun non materi, melainkan setelah itu mereka menjadi lebih baik lagi

Ayah: bagaimana cara abi menjadi lebih baik lagi?

Abi: (Senyum Sembako + Berdiri) bagi orang – orang yang beriman, Kebangkrutan ini adalah sebuah kebaikan, karena jika mereka mendapatkan kebahagiaan mereka bersyukur dan jika mereka mendapatkan musibah mereka bersabar. Dan semua itu menjadi kebaikan bagi mereka…Mudah – mudahan hal itu meningkatkan derajat keimanan mereka? Manakah yang lebih penting di sisi Allah? Prestasi Bisnismu atau Prestasi keimananmu?

Ayah: (Senyum Sembako + Tentram) Ya…pastinya keimanan kan?

Abi: (Senyum Sembako) Karena Prestasi Keimananmu akan berbanding Lurus dengan prestasi usahamu!

Ayah: tapi bagaimana dengan anak dan istriku Abi?

Abi: Jika mereka kau didik dengan keimanan, InsyAllah kehadiranmu di tengah – tengah mereka, lebih berarti daripada lembaran kertas (uang) yang kau berikan

Ayah: (Mengusap Wajah + Senyum Sembako) Terimakasih…(Sungkem)

Abi: (Senyum tulus) Semoga Allah memberkati kalian! Abi dan umi, selalu mendoakan yang terbaik!