Senin, 08 April 2013

Suami Otak kiri dan suami otak kanan - episode 13



Masih perkara banjir. kali ini banjir makin merata hampir di setiap daerah yang dulunya tempat bermukim air dan skrng tinggalah rumah - rumah yang terendam. pengungsian semakin sesak, bahkan banyak diantara mereka yang kelaparan.
diantara mereka yang kelaparan ada yang berusaha bertahan hidup dengan mencuri.

- di sebuah restoran makan, pinggiran jalan -

seorang bocah berumur belasan, tengah berusaha mencuri makanan dengan santainya, karena dipikirnya si pemilik tengah lengah. namun, tindakannya pun terlihat si pemilik

* SUAMI OTAK KIRI

Ayah: MALIIING!!! (Reflek melempar gelas kaca dan tepat mengenai kepala bocah itu)
pencuri: (makanannya jatuh + tersungkur+terluka)
ayah: (berusaha menangkap)
pencuri: (segera lari tanpa membawa makanannya dengan luka bocor di kepalanya)
Ayah: MALIIING! MALINNG!
WARGA: (segera mengepung bocah tersebut dan memukulinya hingga tewas)

>> beberapa saat setelahnya

anak: ayah kok kakak itu dipukulin sampai mati? kan kasiaan (meneteskan air mata)
ayah: (gugup) itu akibatnya klo mencuri, makanya kamu jangan suka mencuri!
anak: tapi kan kakak itu gak jadi mencuri? makanannya aja gak dibawa? kasian ayah...
ayah: (gugup) alah..kamu masih kecil, pencuri jangan dikasihani!

* SUAMI OTAK KANAN

pencuri: (misi selesai, balik kanan Grak)
ayah: (Sudah berdiri cukup lama tepat di belakang si pencuri + SENYUM SEMBAKO)

pencuri: (kaget + menjatuhkan makanannya)
ayah: hei...Tenang, tenang, silahkan ambil makananya gratis kok!

pencuri:(bengong + gugup + gemetaran)
ayah: siapa namamu nak (senyum sembako)?

pencuri: khair pak (jawabnya gugup)
ayah: kamu tinggal dimana?

pencuri: kami tinggal di pengungsian banjir
ayah: (terdiam+meneteskan air mata) Astagfirullah...ampuni hamba ya Allah (terharu)

pencuri: (terheran)
ayah: kemana orangtuamu nak?

pencuri: ibu sy lg jagain adik sy pak di pengungsian, sy anak yatim gak punya ayah,
kami kelaparan krn bantuan dr pemerintah belum datang lagi
ayah: nak, kamu duduk dulu disini, makan dulu, biar ayah yang siapin semuanya!

tidak tanggung2, ayah membungkuskan seluruh menu yang tersedia di restoran

ayah: khair Maaf ya ayah belum sempat nengok kesana, ini yang bisa ayah kasih sekarang, tolong bagi - bagiin juga sama orang2 yang kelaparan ya khair!?
khair: (senyum manis) iya pak

ayah: khair boleh panggil AYAH...mulai sekarang ini ayah khair yang baru ( dipeluk dengan senyum tulus)
khair: (berlinang air mata) iya A.A.Ayah, makasih, nanti makanannya khair kasih mamah dan lainnya

ayah: klo butuh apa - apa, temuin ayah disini ya khair?! hati2 khiar!
khair: iya ayah (pergi meninggalkan restoran dengan bahagia)

anak: (menghampiri) ayah itu siapa?
ayah: itu kakak laila yang baru, namanya kak khair

anak: kok ayah kasih semua makananya ke kak khair? restoran kita kan belum ada yang beli ayah, rugi dong yah?
ayah: (senyum sembako+memandang fokus wajah laila) laila, BISNIS / BERDAGANG itu pekerjaan yang sangat mulia. karena kita menyediakan kebutuhan2 yang orang perlukan. Nah, dari semua orang yang membutuhkan, ada yang belinya pake uang,
ada juga yang belinya pake 'Janji Allah'. dan sama mereka semua laila harus melayani dengan baik!

laila: trus, kakak yang tadi belinya pake apa ayah?
ayah: kak khair belinya pake 'Janji Allah'

laila: (bingung) 'Janji Allah'...? emang 'Janjinya Allah' apa ayah?
ayah: kalo laila rela kasih pertolongan kepada orang yang membutuhkan, maka Allah akan ganti dengan rezeki yang banyak!

laila: (kagum) rezekinya apa aja ayah?
ayah:(senyum tulus) kekayaan hati, laila bisa tidur nyaman, makan enak, sehat selalu, seneng selalu, banyak temen dan masih banyak lagi...

laila: berarti klo ada ibu2, kakak2, bapak2 yang minta2 (pengemis) makanan kesini, laila kasih gratis ya ayah?
ayah:(kagum) Iya...itu namanya anak ayah...

"JAKARTA INSYALLAH MASIH MENYISAKAN ORANG - ORANG BAIK SEPERTI BELIAU, HUSNUDZONLAH"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar