Ujung Aspal Pondok Gede; bukan
tempat wisata, bukan pula tempat bersejarah. tidak banyak buku - buku yang
menceritakan tentang daerah ini. Disana pun tidak ada candi, tidak ada pula
gunung dan pantai, melainkan sebuah lagu dan kenangan indah di dalamnya. sebuah
lagu yang bercerita tentang rusun yang asri nan harmonis, masyarakat yang
humanis dan Ketamakkan "kota" yang mengakhiri Nasib rusun tersebut.
Bang Iwan Fals, melalui lagunya berjudul "Ujung Aspal Pondok Gede"
berhasil mengangkat romantisme rusunnya ke dalam ranah hati dan pikiran kita.
- Ujung Aspal Pondok Gede (Larut
Malam, Hujan Deras) -
seorang pemuda tergeletak tak
berdaya bersama motornya, di tengah jalan pinggiran ladang ilalang, yang
menghubungkan Pd. Gede - Ciangsana.
*SUAMI OTAK KIRI
papah: (mengendarai Volvo mewah)
Mamah: Pah sepertinya ada orang
tergeletak disana?
papah: (mengurangi kecepatan+mulai
memperhatikan)
mamah: Bantuiin pah, kasihan,
sepertinya dia tidak berdaya?! mana ni jalanan sepi + gelap gulita + hujan
deras,
papah: (berpikir sejenak) Ngeri ah
mah, akhir2 ini banyak modus perampokkan, jangan - jangan ini termasuk!
mamah: (terpengaruh) Oh iya
yah,,,klo gitu gak usah deh pah, mamah juga ngeri,
papah: (berlalu begitu saja)
*SUAMI OTAK KANAN:
papah: (melihat dari
kejauhan+mengurangi kecepatannya)
mamah: kenapa pah?
papah: ada orang tergeletak di
tengah jalan mah, sepertinya dia tergelincir dan jatuh dari motornya...
mamah: (sadar) Eh, Awas pah jangan2
itu modus perampokkan! akhir2 ini lagi marak...
papah: (menghentikan mobilnya +
bersiap2 turun)
mamah: (menahan) pah, jangan terlalu
gegabah, jalanan ini sepi banget, mana hujan lagi, nanti papah sakit!
papah: (senyum sembako)
Husnudzonlah...
mamah: (bisu)
papah: (turun dari mobil+segera
menghampiri pemuda itu) gmn keadaannya mas?
pemuda: (menoleh) Alhamdulillah, sy
tergelincir pak dan jatuh keras sekali
papah: (membangunkan tubuh
pemuda+motornya yang terpental ke padang ilalang)
pemuda:(memperhatikan dengan heran)
papah: (berusaha menghidupkan motor
tersebut) Alhamdulillah...bisa juga
pemuda: alhamdulillah...
papah: setidaknya mas bisa pulang ke
rumah dulu. pelan2 aja ya mas, lagipula hujan+gelap begini!
pemuda: (menaiki kendaraannya) iya
pak. terima kasih banyak, semoga Allah meridhoi bapak! (senyum tulus)
papah: (senyum sembako) Amiin. hati
- hati ya mas!
>> masuk Mobil
mamah: Aduuh...tuh papah jadi basah
kuyup+kotor gitu
papah: hehe...
mamah: (gemes) papah kok berani2nya
nolong orang begitu sih? gmn klo tadi perampok?!
papah: klo dia perampok, dan harta
kita diambil, itu Hak Allah, hehe
mamah: (cemas) tapi bagaimana klo
sampai terbunuh???
papah: mudah - mudahan kita mati
dalam keadaan syahid
mamah: siapa yang tahu syahid /
tidak?!
papah: Husnudzonlah (berperasangka
baik) kepada Allah .
mamah: papah mah polos banget jadi
orang!
papah: (senyum delima) mah,
bagaimana klo orang itu benar2 kecelakaan dan kita tidak membantunya?
mamah: semoga Allah memaafkan kita?
kan Allah Maha Pengampun
papah: sayangnya papah tidak bisa
memaafkan diri papah sendiri...
mamah: (merenung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar