Senin, 08 April 2013

Suami Otak kiri dan suami otak kanan - episode 16




Ujung Aspal Pondok Gede; bukan tempat wisata, bukan pula tempat bersejarah. tidak banyak buku - buku yang menceritakan tentang daerah ini. Disana pun tidak ada candi, tidak ada pula gunung dan pantai, melainkan sebuah lagu dan kenangan indah di dalamnya. sebuah lagu yang bercerita tentang rusun yang asri nan harmonis, masyarakat yang humanis dan Ketamakkan "kota" yang mengakhiri Nasib rusun tersebut. Bang Iwan Fals, melalui lagunya berjudul "Ujung Aspal Pondok Gede" berhasil mengangkat romantisme rusunnya ke dalam ranah hati dan pikiran kita.

- Ujung Aspal Pondok Gede (Larut Malam, Hujan Deras) -

seorang pemuda tergeletak tak berdaya bersama motornya, di tengah jalan pinggiran ladang ilalang, yang menghubungkan Pd. Gede - Ciangsana.

*SUAMI OTAK KIRI

papah: (mengendarai Volvo mewah)
Mamah: Pah sepertinya ada orang tergeletak disana?
papah: (mengurangi kecepatan+mulai memperhatikan)
mamah: Bantuiin pah, kasihan, sepertinya dia tidak berdaya?! mana ni jalanan sepi + gelap gulita + hujan deras,
papah: (berpikir sejenak) Ngeri ah mah, akhir2 ini banyak modus perampokkan, jangan - jangan ini termasuk!
mamah: (terpengaruh) Oh iya yah,,,klo gitu gak usah deh pah, mamah juga ngeri,
papah: (berlalu begitu saja)


*SUAMI OTAK KANAN:

papah: (melihat dari kejauhan+mengurangi kecepatannya)
mamah: kenapa pah?

papah: ada orang tergeletak di tengah jalan mah, sepertinya dia tergelincir dan jatuh dari motornya...
mamah: (sadar) Eh, Awas pah jangan2 itu modus perampokkan! akhir2 ini lagi marak...

papah: (menghentikan mobilnya + bersiap2 turun)
mamah: (menahan) pah, jangan terlalu gegabah, jalanan ini sepi banget, mana hujan lagi, nanti papah sakit!

papah: (senyum sembako) Husnudzonlah...
mamah: (bisu)

papah: (turun dari mobil+segera menghampiri pemuda itu) gmn keadaannya mas?
pemuda: (menoleh) Alhamdulillah, sy tergelincir pak dan jatuh keras sekali

papah: (membangunkan tubuh pemuda+motornya yang terpental ke padang ilalang)
pemuda:(memperhatikan dengan heran)

papah: (berusaha menghidupkan motor tersebut) Alhamdulillah...bisa juga
pemuda: alhamdulillah...

papah: setidaknya mas bisa pulang ke rumah dulu. pelan2 aja ya mas, lagipula hujan+gelap begini!
pemuda: (menaiki kendaraannya) iya pak. terima kasih banyak, semoga Allah meridhoi bapak! (senyum tulus)

papah: (senyum sembako) Amiin. hati - hati ya mas!

>> masuk Mobil

mamah: Aduuh...tuh papah jadi basah kuyup+kotor gitu
papah: hehe...

mamah: (gemes) papah kok berani2nya nolong orang begitu sih? gmn klo tadi perampok?!
papah: klo dia perampok, dan harta kita diambil, itu Hak Allah, hehe

mamah: (cemas) tapi bagaimana klo sampai terbunuh???
papah: mudah - mudahan kita mati dalam keadaan syahid

mamah: siapa yang tahu syahid / tidak?!
papah: Husnudzonlah (berperasangka baik) kepada Allah .

mamah: papah mah polos banget jadi orang!
papah: (senyum delima) mah, bagaimana klo orang itu benar2 kecelakaan dan kita tidak membantunya?

mamah: semoga Allah memaafkan kita? kan Allah Maha Pengampun
papah: sayangnya papah tidak bisa memaafkan diri papah sendiri...
mamah: (merenung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar