Sabtu, 25 Januari 2014

Suami Otak Kiri Dan Suami Otak Kanan - Episode 64

 (NB: Baca Episode serupa, sebelumnya. Episode Lanjutan - Dalam Perjalanan Menembus Impian; keliling Dunia)

>> di atas Bus, dalam Perjalanan Panjang Menuju Maroko dengan sisa - sisa kesedihan yang masih jelas


Suara Ghaib:
“...Maka, biarkanlah diri ini yang pergi meninggalkanmu dengan setulus hatiku..."

Soka: (Berkeringat + Terbangun dari Mimpinya + tidur kembali)

***

Suara Ghaib:
"Namun aku hanya bisa mengantarkanmu sampai sejauh ini. Tak perlu kau kembali mencariku karena aku pun telah pergi."

Soka: (Berkeringat + Terbangun dari Mimpinya + tidur kembali)

***

Suara Ghaib: "Mamah sayang Ayah...”

Soka: (Berkeringat + Terbangun dari Mimpinya + tidur kembali)

***

- Ketika Sang 'Dewi Malam' Menampakkan Keelokkannya -

.... DORRR!!! "AAAAAAHHH..............." Teriak para Penumpang Bus. ternyata, Bus mereka dibajak oleh sekawanan Perampok.

Sekawanan Perampok: (Menjegat Laju Bus + memasuki Bus secara Paksa + Menodongkan Senjata kepada para Penumpang + Mengancam) DIAM!!!

........Mencekam .........

Penumpang: (Bisu)

Perampok: Kami hanya akan mengambil Harta kalian, jika kalian masih ingin mencicipi sarapan besok pagi, serahkan semua yang berharga yang kalian miliki!

Sekawanan perampok itupun mulai menggeledah setiap penumpang. tidak ada seorang pun kecuali harta mereka dipreteli.

Perampok: (Bentak) Apakah kau menyembunyikan sesuatu?!!!

Penumpang: (gugup) Demi Allah tidak...

Perampok: (menyelidiki + menemukan sejumlah perhiasan di kantung rahasia dalam pakaiannya) Apakah ini tidak berharga??? (Tatapan Amarah)

Penumpang: (Kikuk)

Perampok: (Menghajarkan Balok berkali - kali ke Wajah penumpang itu sampai babak belur)

Penumpang Lain: (diselimuti ketakutan + Diam membisu)

***

Sekawanan Perampok itu pun berhasil melucuti seluruh harta penumpang, kecuali seorang pria berpenampilan sangat sederhana di sudut belakang yang tengah duduk tenang sambil menghadapkan wajahnya ke jendela. Ialah Soka yang tengah dirundung Kesedihan lantaran dibayang - bayangi istrinya.

Perampok A: Hei, kenapa kau melewati pria itu begitu saja?

Perampok B: Apakah kau buta? atau kau ingin belajar tasawuf dengannya? Lihat, harta apa yang bisa kita ambil dari 'Al - Ghazali' itu? (menunjuk Soka)

Perampok A: (cuek) tidak ada salahnya mencoba (bergerak menuju soka) Adakah harta yang bisa kami ambil? (Nada introgasi)

Soka: (Menoleh dengan tenang) aku membawa 100 buah keping uang emas di tasku (Bekal, pemberian dari Yayasan Muslim Cehcnya)

Perampok A: (Tercengang tidak percaya + memanggil kawannya)

Perampok B: (Menghampiri) Adakah Harta yang bisa kami ambil?

Soka: di dalam tasku terdapat 100 buah keping uang emas

Mereka Heran, kenapa ada orang sejujur ini? lalu mereka pun membawa soka turun dari bus dan menggiringnya kepada Pucuk Pemimpin Rampok dan membiarkan bus pergi meninggalkannya.

***

Pimpinan Rampok (PR): HmpfH, saya telah mendengarnya, benarkah di dalam tas anda terdapat 100 buah keping uang emas?

Soka: (polos) InsyaAllah benar.

Pemimpin Perampok penasaran, lalu membuka Tas soka, maka didapatilah seratus buah keping uang emas sebagaimana yang dikatakan soka. ia pun hampir tidak percaya.

Soka: (Senyum Tulus) Ambilah semuanya...Mudah - mudahan bisa mencukupi kebutuhan kalian semua...

PR: (Terpaku Heran + terhenyak Kagum) E...Ehm, Wahai Tuan, kenapa anda bisa sejujur ini? bukankah dengan kejujuran ini akan membawa anda pada kesialan???

Soka: (Senyum Sembako) Sedikitpun Tidak. karena Almarhum ayah dan Almarhumah ibuku telah berpesan bahwa, "Dalam Segala Hal, Dalam keadaan apapun, janganlah kau berdusta atau berbohong!" begitupula janjiku kepada istriku. perjalananku kali ini adalah dalam rangka menimba ilmu Agama. jika aku berbohong, maka kepergianku ini menjadi tidak bermakna lagi. karena itu, aku harus tetap Jujur!

PR: (Bisu+Terharu + Menangis + jatuh terduduk di hadapan Soka + Menyesal)

... Hening ...

Soka: (Berpaling meninggalkan mereka tanpa kata - kata)

***

PR: (sadar + mengejar) Tuaann... Maafkan kami, ambilah kembali semua uang emas ini! kami tidak sudi menghalangi tuan dalam menuntut ilmu!

Soka: Aku tidak akan meminta kembali semua yang telah kuberikan. Ambilah dan manfaatkanlah dengan sebaik - baiknya

PR: (Tercengang?) tapi? tapi perjalanan anda masih jauh, bahkan hanya ini harta yang anda miliki?! Siapakah yang akan menjamin hidup anda sampai di tujuan??

Soka: (Senyum Sembako) sejak dimulainya perjalanan kami (soka dan istri), kami sudah menitipkan diri kami kepada Allah Ta'ala, yang tidak akan mengecewakan titipan-titipanNya.

PR: (Terharu+Tercengang Kagum) Tuan, angkatlah aku menjadi muridmu?! (Senyum Penuh Harapan) Aku bersumpah Demi Allah tidak akan Merampok lagi untuk selama - lamanya!

Soka: (Terharu + meneteskan air mata) Alhamdulillah...(Memeluk PR) Berdo'a: ' Semoga Allah membekali kamu dengan takwa, mengarahkan kamu kepada segala kebaikan, melaksanakan bagimu segala kebutuhan dan keperluanmu, menyelamatkan agama dan duniamu, mengembalikan kamu pulang dengan selamat dan memperoleh keberuntungan". (HR. Ibnu Babawih)

PR: (Menangis dalam pelukan) Amiin Ya Allah...

Soka: (senyum + memandang PR) Wahai saudaraku, kini aku dalam rangka menuntut ilmu. Maka, carilah ilmu dimanapun kalian berada, kepada Para ulama, karena di setiap tempat pastilah ada segolongan Hamba Allah yang terus mempertahankan agama ini. mereka lebih layak dijadikan guru kalian. adapun, jika Allah Ta'ala masih memberikan kita umur panjang, mudah - mudahan kita bisa bertemu kembali...baik di dunia mudah - mudahan di Surga-Nya...

PR: (mengusap air matanya) Amiin Ya Allah...Terimakasih Tuan...aku tidak akan melupakan semua ini... Semoga Allah Merahmati perjalananmu...

***

"Dingin malam Menusuk tulang insan
Nan kesejukan dan ketakutan
Resah yang dibalut kegelisahan
Mengiringi suatu perjalanan
Meninggalkan 'kegelapan' Menuju 'Cahaya Kebenaran'

Bermulalah hijrah yang agung
Pengorbanan insan tak ternilai
Harga kepayahan kesusahan
Menempuh dugaan dan rintangan Dalam kehidupan

Mereka tak punya apa - apa, Harta sanak saudara
Tetapi mereka percaya, Hanya janji Rasulnya"

(Nasyid: Nowseeheart : Hijrah)

Soka: "Ya Allah, Engkaulah teman kami dalam perjalanan dan yang kami serahi urusan keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kekurangan (biaya perjalanan dan kawan) dan kesusahan sepulang ke rumah. Ya Allah, dekatkan jarak bumi dan ringankan perjalanan kami." (HR. Ath-Thabrani)

Soka pun melanjutkan perjalanan mencari ilmu agamanya seorang diri, dengan berjalan kaki, tanpa bekal harta sedikit pun...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar